Panduan Menikmati Mie Ayam dengan Saos Menurut Anak Pedagang. Beda Jenis, Beda Saosnya

Panduan Menikmati Mie Ayam dengan Saos Menurut Anak Pedagang. Beda Jenis, Beda Saosnya

Panduan Menikmati Mie Ayam dengan Saos Menurut Anak Pedagang. Beda Jenis, Beda Saosnya (unsplash.com)

Kemarin saya membaca tulisan Iqbal AR tentang mie ayam sebagai makanan yang nyaris tanpa cela. Saya sepakat pakai banget. Kuliner ini memang makanan yang pantas dipuji sedemikian rupa, bahkan kalau bisa disebut makanan para dewa karena saking lezatnya.

Sayangnya, pendapat Iqbal soal saos yang merusak cita rasa perlu saya bantah. Dia berpendapat, saos membuat kuliner tersebut menjadi tidak sempurna. Ya ampun, blunder banget pendapatnya. Justru saos adalah penambah cita rasa.

Akan tetapi karena mie ayam banyak jenisnya, beda pula saos yang membuatnya enak. Mungkin Iqbal nggak tahu soal ini. Terlihat dari tulisannya yang nggak mengenali saos, maka hanya kemalangan yang dia temui saat menyantap kuliner ini.

Sebagai orang yang lebih paham dan ahli, mengingat orang tua saya adalah pedagang mie ayam, saya kasih ilmu soal saos apa saja yang cocok dengan kuliner ini.

Saus botol kaca cocok untuk mie ayam keliling

Kalau makan mie ayam yang keliling, saos botol kaca lebih cocok. Rasanya nggak begitu pedas dan cenderung gurih sehingga menambah rasa bagi kuliner ini. Soalnya begini, mie ayam keliling cenderung sedikit kuat di minyaknya, jadi menambahkan saos justru membuat minyaknya jadi agak seimbang.

Buat Iqbal, kalau masih ragu dengan yang botol kaca karena trauma, semestinya sekarang sudah bisa riset mereknya, dong. Kalau merek saosnya adalah 58/Pedas Mapan atau Cap Ibu Jari, insya Allah aman. Dua merek saos tersebut sering dijumpai di Jakarta, kok. Nggak tahu ya kalau di Malang.

Lagi pula, hanya karena satu tontonan, seharusnya jangan menggeneralisir. Kalau kamu doyan mie ayam dan sering jadi langganan pedagangnya, seharusnya nggak perlu segan bertanya apa pun. Termasuk mempertanyakan soal saos.

Saos Belibis cocok untuk mie ayam luar Jawa

Selanjutnya, kalau kamu mau makan mie ayam yang berasal dari luar Jawa, seperti bakmi Bangka, Siantar, atau Pontianak, saos yang cocok ya Belibis. Saos Belibis cocok dengan tekstur dan kondimen mie yang saya sebutkan tersebut.

Biasanya kuah kaldunya cukup kuat karena menggunakan ayam kampung. Topping ayamnya yang gurih juga cocok disantap dengan saos Belibis. Tak seperti mie ayam di Jawa yang cenderung memiliki topping manis karena menggunakan ayam kuah kecap.

Poin plus lainnya, saos Belibis memiliki kandungan cabai lebih banyak di antara merek saos lain. Jadi, menambahkan saos ini membuat rasa mie terasa pas. Maklum, tak ada rasa yang dominan dalam mie ayam dari luar Jawa.

Del Monte cocok untuk cocolan pendamping

Kalau menemukan saos Del Monte di warung mie ayam, jangan kamu pakai atau campurkan, ya. Soalnya saos ini nggak cocok mendampingi kuliner ini. Ia lebih cocok menjadi cocolan menu pendamping.

Misalnya, ada pendamping seperti pangsit goreng atau bakso goreng, nah, baru cocok dicocol dengan saos Del Monte. Rasanya pas dan bakal nendang.

Kalau digunakan untuk dicampur langsung dengan mie ayam, rasa saos ini jadi agak enek. Ibarat makanan manis, rasanya itu kalau kata orang Sunda jadi giung, bikin mual karena terlalu manis.

Merek terkenal justru berinovasi membuat saos resep sendiri

Terakhir, mie ayam yang sudah terkenal biasanya berinovasi dengan membuat saos resep sendiri. Jadi jangan salah, kuliner ini nggak akan pernah lepas dari saos. Coba lihat mie terkenal macam Bakmi GM atau Solaria, mereka sampai bikin saos khas masing-masing. Bahkan kita nggak bisa menemui saos mereka di mana pun, kecuali mungkin beli sama mereka. Itu juga kalau mereka jual saosnya.

Kalau saos merusak rasa, harusnya mereka nggak bakal mengembangkan saos sendiri, dong. Mereka nggak akan membuat saos pakai resep sendiri. Soalnya buat apa membuat pendamping makanan yang justru merusak makanan mereka sendiri. Kayak kurang kerjaan aja. Tapi buktinya yang terjadi malah sebaliknya.

Itulah panduan menikmati mie ayam dengan saos menurut saya sebagai anak penjual. Semoga dengan tulisan ini, tak ada lagi orang yang takut menikmati kuliner satu ini dengan saos, ya.

Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Akal-akalan Pedagang Mie Ayam yang Menipu Pembeli Demi Meraup Untung Banyak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version