Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih

Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih

Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih (Unsplash.com)

Tertarik untuk mencicipi susu kambing etawa? Pastikan kamu tau cara memilih susu yang benar, ya.

Belakangan ini perut saya sering mules tiap kali minum susu sapi. Padahal rutinitas minum susu sapi adalah bagian dari hidup saya. Rasanya kalau satu hari nggak minum susu, badan saya jadi lemes dan mudah pegal.

Tapi saya juga nggak mau kalau harus bolak-balik kamar mandi karena efek yang ditimbulkan dari susu sapi. Oleh karena itu, saya mencari penggantinya, yang seenggaknya tetap bisa memenuhi kebutuhan kalsium harian saya. Pilihan saya jatuh ke susu kambing etawa.

Setelah baca-baca, susu kambing etawa punya kalsium yang lebih tinggi daripada susu sapi dan cenderung berisiko lebih rendah menyebabkan alergi. Sudah gitu, selain punya banyak kegunaan untuk kesehatan, susu ini juga bermanfaat untuk kecantikan, terutama yang mengandung kolostrum. Jadi saya pikir susu ini pantas buat dicoba.

Awalnya saya mencoba susu kambing etawa murni yang dijual botolan. Tiap seminggu dua kali ada mas-mas dari distributor yang mengantar susu ke rumah saya. Sebenarnya harganya nggak begitu ramah di kantong saya. Tapi karena rasanya memang enak, nggak bau prengus, dan kualitasnya baik, saya teruskan membelinya.

Sayangnya lagi-lagi saya harus mencari cara lain. Soalnya mas-mas yang bersangkutan sudah nggak bisa lagi mengantar susu ke rumah karena mengalami kecelakaan. Sudah begitu, nggak ada lagi pengantar susu pengganti dari distributor yang sama yang keliling di daerah rumah saya. Ya sudah, saya mencoba susu kambing etawa bubuk.

Kelihatannya sih lebih mudah dan murah untuk mengonsumsi susu bubuk. Tapi, pencarian saya untuk mendapatkan susu kambing etawa bubuk yang terpercaya dan nggak abal-abal lumayan sulit. Soalnya, nggak semua merek susu masuk dalam standar saya. Dari pencarian saya yang akhirnya berhasil menemukan susu yang pas itu, saya akan berbagi panduan untuk memilihnya.

#1 Nggak semua susu kambing itu dari kambing etawa

Waktu saya masih kecil, side job bapak saya adalah peternak kambing. Berkat itu, saya tahu beberapa hal soal kambing, salah satunya kambing berbeda dari domba, dan kambing pun ada banyak spesiesnya.

Sedikit ilmu yang saya miliki itu saya pakai untuk memfilter merek-merek susu kambing. Sebab, ada beberapa merek susu kambing yang rupanya alih-alih menggunakan susu kambing etawa, mereka memakai bahan dasar susu kambing saanen.

Kambing saanen yang berasal dari Swiss dan perawakannya lucu ini juga termasuk kambing penghasil susu. Manfaatnya juga nggak beda jauh dengan susu kambing etawa. Tapi berhubung susu yang saya cari adalah susu etawa, maka saya membuang merek-merek susu kambing saanen dari daftar. Maka telitilah komposisi susu sebelum membeli.

#2 Pastikan berapa persen kandungan susu etawanya

Walaupun di kemasannya menyebut “susu kambing etawa”, bukan berarti semua merek menggunakan susu kambing etawa murni. Susu yang murni pasti harganya jauh lebih mahal karena nggak ditambahkan bahan aditif apapun. Praktik wajar tapi sekaligus harus diwaspadai adalah banyak produk susu yang menambahkan krimer dan gula.

Sebelum membeli, saya selalu mengecek berapa persen kandungan susu etawa di produk yang mau dibeli. Standar saya, persentase susu etawa dalam satu kemasan minimal 70 persen. Standar ini saya tetapkan agar jangan sampai susu yang saya pilih itu ternyata isinya krimer dan gula doang.

#3 Makin banyak bahan tambahan bukan berarti makin baik

Saya pernah menjumpai satu merek susu etawa yang komposisinya seabrek. Di satu produk itu, banyak banget bahan lain (mayoritas adalah rempah-rempah) yang ditambahkan. Branding-nya, konsumen bakal merasakan lebih banyak manfaat seiring makin banyaknya bahan tambahan selain susu kambing.

Eits, belum tentu. Bisa saja bahan tambahan itu cuma penetralisir agar susunya nggak bau prengus. Atau efek lain yang didapatkan adalah badan jadi lebih hangat. Dan perlu kamu tahu, biasanya susu etawa yang lebih banyak bahan lain ini harganya bakal lebih murah. Soalnya persentase bahan utamanya nggak akan lebih dari 50 persen.

Mau beli atau nggak, itu keputusanmu. Tapi jangan sampai protes ya kalau udah beli susu etawa ratusan ribu, eh yang dateng isinya ekstrak jahe sama gula aren ditambah susu etawa 10 persen doang.

#4 Susu kambing etawa wajib punya sertifikasi BPOM dan Halal

Hal penting lainnya adalah memastikan mutu dan kehalalan produk. Punya izin edar BPOM wajib hukumnya untuk sebuah produk. Tanpa lisensi BPOM, produk tersebut harus dipertanyakan kandungannya: apakah aman untuk dipakai dan dikosumsi?

Kalau soal label halal sih bagi saya wajib juga. Saya lebih ayem sama produk dengan logo halal karena itu artinya produk tersebut terjamin halal dari bahan hingga proses produksinya. Tapi kalau bagi kamu sertifikasi halal itu opsional, nggak apa-apa. Yang penting, pastikan produk susu kambing etawa yang mau kamu beli sudah BPOM.

Dari proses pencarian susu kambing etawa yang saya lakukan, akhirnya saya berkesimpulan bahwa nggak semua produk susu etawa pantas untuk dibeli. Salah pilih produk nggak cuma bikin rugi materi, tapi bisa juga berdampak ke tubuh. Jadi, tetap berhati-hati dan selektif waktu memilih susu, ya.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Rekomendasi Merek Susu selain Susu Beruang biar Nggak Rebutan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version