Selama pandemi, saya akhirnya lebih sering memasak sendiri makanan yang akan saya konsumsi. Biar saya nggak cuma beli makanan di warung dan onlineee terus. Selain lebih hemat dari segi keuangan (bukan waktu), menjadi media relaksasi supaya hidup lebih namaste, juga saya lebih bisa mengolah sendiri cita rasa “Jawa Timur” yang melekat di lidah saya di tengah kuliner Jogja yang manis-manis adanya.
Nah, untuk memberikan rasa nyaman, efektif, dan efisien dalam memasak, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk food preparation di setiap minggunya. Food preparation memang tampak ribet dan membuang-buang waktu. Namun, ia adalah investasi terbaik untuk kenyamanan yang akan kita dapatkan selanjutnya. Dari pengalaman saya ini, ada beberapa tips untuk food preparation yang bisa memudahkan teman-teman dalam memasak. Berikut di antaranya.
#1 Membuat perencanaan menu mingguan
Sebelum menata bahan makanan, biasanya saya akan membuat perencanaan terlebih dahulu: akan memasak apa saja dalam minggu ini? Lantaran energi saya sebetulnya nggak banyak-banyak amat untuk memasak, tentu saya nggak akan memasak dengan terlalu banyak menu. Palingan, hanya 2-3 menu per hari. Meski seringnya cuma satu menu saja sama bikin sambal. Menentukan menu ini, akan memudahkan kita untuk menata bahan makanan nantinya.
#2 Menyediakan wadah dan kulkas untuk menyimpan bahan makanan
Perlu diketahui bahwa food preparation yang akan saya bagi di sini membutuhkan wadah dan kulkas untuk menyimpan bahan makanan kita. Mungkin wadah bisa digantikan dengan menggunakan plastik. Sementara kulkas, kalau tidak ada, mohon maaf, saya nggak tahu tips food preparation tanpa menyimpan bahan tersebut di kulkas, Beb. Oh, atau beli es kopi di Tasya Farasya, siapa tahu dapat bonus kulkas kayak selebgram-selebgram lainnya.
#3 Mengurus bahan makanan yang diletakkan di freezer
Makanan yang biasanya kita letakkan di freezer adalah daging-dagingan dan makanan frozen lainnya. Biasanya, saya akan memotong daging-dagingan itu sesuai dengan porsi memasak saya. Ketika kita sudah membagi daging ini sesuai dengan porsi sekali masak, ini akan memudahkan kita dengan tinggal cemplang-cemplung saja. Jadi, ketika memasak nanti, kita tidak perlu menunggu seluruh daging yang kita punya mencair dengan suhu ruang dulu, lalu mengembalikan yang tidak terpakai ke freezer kembali. Selain tidak efektif, tentu saja ini nggak baik untuk kualitas daging-daging tersebut.
#4 Mengurus bahan makanan yang diletakkan di kulkas bagian bawah
Kulkas bagian bawah biasanya digunakan untuk meletakkan sayur, buah-buahan, dan bumbu-bumbu masak lainnya. Untuk sayur-sayuran, saya akan memotongnya sesuai dengan ukuran yang kita perlukan dalam masakan. Lalu, sayuran tersebut akan saya cuci hingga bersih. Sementara untuk buah-buahan, saya hanya akan mencucinya saja tanpa perlu dipotong-potong.
Setelah dicuci, saya harus memastikan keduanya hingga betul-betul kering sebelum memasukkannya ke dalam kulkas. Pasalnya, kalau belum betul-betul kering, justru ia akan jadi sarang bakteri dan membuatnya jadi cepat membusuk. Sungguh, sayang bukan kalau ia terbuang percuma hanya karena kita salah cara dalam menyimpannya?
Selain itu, untuk cabai saya akan membersihkan batangnya dan menyimpannya bersama bawang putih yang telah dikupas. Pasalnya, bawang putih ini bersifat anti bakteri. Hal ini akan membuat cabai tidak mudah busuk dan rasa pedasnya tetap terjaga. Oh, iya, tidak lupa meletakkan tisu dapur sebagai alas di wadah tersebut.
#5 Membuat tiga bumbu dasar
Akan lebih efektif lagi, kalau temen-temen menyempatkan diri bikin bumbu-bumbu dasarnya. Tentu saja ini akan bikin proses memasak jadi jauh lebih cepat. Ada tiga bumbu dasar yang sering digunakan, di antaranya bumbu putih, kuning, dan merah. Ketiganya dapat digunakan sesuai dengan menu yang akan kita olah. Untuk membuat bumbu tersebut, Terminal Mojok pernah berbagi caranya di sini.
Itulah cara sederhana yang perlu disempatkan untuk menjadikan kegiatan masak kita kayak acara memasak di TV. Tinggal cemplang-cemplung, lap-lep, dan jadi, deh. Namun, tentu pada realitanya, ini semua dengan bonus adegan cuci piring yang… mudah tapi melelahkan dan nggak ada habisnya.
BACA JUGA Yang Tidak Dimasak Ketika Memasak di MasterChef Indonesia dan tulisan Audian Laili lainnya.