Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Pak Ogah, Potret Pelaku Industri Kreatif yang Terlupakan

Diaz Radityo oleh Diaz Radityo
1 Agustus 2019
A A
pak ogah

pak ogah

Share on FacebookShare on Twitter

Jika teman-teman lahir pada era tahun 90an atau generasi milenial yang suka nonton televisi di siang hari pasti mengenal tokoh yang satu ini. Pak Ogah, sosoknya identik dengan kepalanya yang gundul dan perawakan kurus menjulang. Ia merupakan tokoh di dalam serial Unyil. Sebuah tayangan di televisi tentang boneka yang bisa bicara dan berjalan layaknya manusia.

Namun Pak Ogah yang ini beda. Tidak berkepala gundul dan berbadan kurus. Malah ada yang tambun. Orang yang akan kita rasan-rasan di sini adalah yang suka membantu mengurai kemacetan lalu lintas. Suka tidak suka invasi gaya hidup ibukota sudah sampe ke Jogja. Sebagai contoh, penjual sayur sekarang pakai gerobak atau kendaraan bermotor padahal dulunya digendong.

Bahasa loe gue semakin merajalela padahal ya aslinya logat  Jawa medok. Dan yang kekinian adalah kemacetan di setiap pagi dan sore hari. Mungkin ini efek pendapatan per kapita masyarakat Jogja yang sudah naik. Jadinya ya pembelian kendaran bermotor menjadi terstruktur, masif dan sistematis. Mungkin  lho ya. Sekali lagi mungkin. Saya hanya menerka saja, ya maklum ilmu saya pas-pasan.

Mari kita kembali ke Pak Ogah. Setiap perjalanan pulang dari kota ke desa, saya temui setidaknya ada enam dari mereka yang berjaga di simpul kemacetan. Saya amati Pak Ogah ini juga sebuah pekerjaan yang ditulari oleh ibukota.

Akhir-akhir ini kemunculan manusia jenis ini menjadi semakin banyak. Bahkan hingga di desa saya dekat Merapi pun ada. Ya setidaknya bolehlah merasa desa saya sudah modern. Padahal lalu lintas di desa saya tinggali lalu lintasnya kayak gitu-gitu aja. Paling mentok ya bus sama truk yang lewat. Itu pun juga nggak bikin macet lalu lintas juga sih. Malah setidaknya kita dapat hiburan para spa dari knalpot mereka, persis kayak tinta cumi. Hitam pekat!

Pak Ogah yang saya temui keren-keren. Ada yang pakai light stick. Dinyalakan terus digoyang-goyang. Mirip fans JKT48. Padahal siang hari dan matahari menyengat. Bisa jadi Pak Ogah ini ikut kebijakan light on pada kendaraan bermotor. Mungkin juga dia memberikan panduan buat pesawat Boeing atau Airbus yang mau mendarat. Saya ndak tau pasti.

Selanjutnya, Pak Ogah yang bersenjatakan bendera semafor. Kalo ketemu yang seperti ini saya semakin bingung. Biasanya mereka ini menggerakkan benderanya ke berbagai arah. Saya coba pahami bahasanya, eee udah diklakson sama yang belakang. Ternyata gerakan tangannya tidak berbanding lurus dengan huruf pas saya pramuka dulu.

Beda cerita dengan Pak Ogah yang mengulum peluit. Memahaminya membutuhkan terawangan. Pratt… Prittt… Pratt… Pritt. Seperti orang mau ngobrolin ke jenjang pernikahan. Yo yo atau ora ora. Cuma maju mundur tanpa kepastian. Kadang sebagai pengguna jalan saya ya bingung juga dengan bahasa kode yang diberikan Pak Ogah. Saya cari di YouTube ya belum ada yang bikin tutorial Pak Ogah. Tanya ke kakak pembina pramuka malah diajak jurit malam. Susah!

Baca Juga:

Jangan-jangan, Kita Ini Sebenarnya Butuh Tukang Parkir dan Nggak Benci sama Mereka

Tukang Parkir Memang Bikin Pusing, dan Ini Adalah Salah Satu Cara agar Kita Nggak Perlu Pusing Lagi Nyari Duit 2 Ribu buat Mereka

Di dunia ini tentunya berprinsip no free lunch, gampangnya gratisanlah. Pak Ogah tentunya juga mencari nafkah dibalik jasa dan pengorbanan yang mereka lakukan. Ini persis seperti yang terjadi di tayangan Unyil. Dia selalu mengatakan,”Den Unyil, minta cepek dong.” Jadi kalau kita memberi mereka sedikit rezeki bolehlah.

Tidak mudah lho menjadi Pak Ogah itu. Selain punya nyali untuk menghentikan kendaraan bermotor yang melaju kencang. Kalian semua harus memiliki modal lainnya. Mereka juga memiliki starterpack tersendiri. Minimal kalian harus punya rompi dengan warna ngejreng, peluit, light stick, topi, bendera semaphore dan atribut lainnya.

Tapi ya walaupun negeri ini katanya siap memasuki industri 4.0 yang isinya menitikberatkan kepada otomatisasi dan pertukaran data. Kehadiran Pak Ogah tetaplah menjadi warna tersendiri. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya masuk ke dalam industri kreatif. Dengan setiap keunikan gerakan, kostum, dan alat yang digunakan. Mereka mampu menangkap peluang bisnis. Bukankah orang yang bergerak di industri kreatif adalah para pemberi solusi?

Bagi saya sih kehadiran mereka ini jadi sah-sah saja. Karena saya juga memakluni di jalan raya itu lebih banyak orang yang masih dalam level mengendarai kendaraan bermotor, bukan mengemudi. Tahu kan beda mengendarai dan mengemudi? Pak Ogah menjadi sebuah solusi ketika para pengendara kendaraan bermotor “ogah” mikir buat keselamatan orang lain. (*)

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: generasi 90-ankemacetan lalu lintaspak ogahpak radensi unyilTukang Parkir
Diaz Radityo

Diaz Radityo

Peramu kata-kata, kadang juga jual omongan.

ArtikelTerkait

Tukang Parkir Amanah Masih Ada kok, Jangan Buru-buru Benci Pekerjaan Ini Mojok.co

Tukang Parkir Amanah Masih Ada kok, Jangan Buru-buru Benci Pekerjaan Ini

12 Januari 2024
Polisi Cepek di Sidoarjo Lebih Layak Digaji ketimbang Polisi Lalu Lintas, Soalnya Beneran Keliatan Kerjanya!

Polisi Cepek di Sidoarjo Lebih Layak Digaji ketimbang Polisi Lalu Lintas, Soalnya Beneran Keliatan Kerjanya!

30 Agustus 2024
Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Memungkinkan untuk Beli Honda Brio Mojok.co

Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Bisa untuk Beli Honda Brio

18 Mei 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Mawar Preman Pensiun, Tukang Parkir Terbaik dan Teramah di Indonesia, Wajib Jadi Contoh!

23 Maret 2025
Bersepeda dengan Gelas Plastik yang Diselipkan Pada Ban Adalah Suatu Kemewahan Bagi Generasi 90-an terminal mojok

Bersepeda dengan Gelas Plastik yang Diselipkan pada Ban Adalah Suatu Kemewahan Bagi Generasi 90-an

28 Juni 2021
5 Jenis Tukang Parkir yang Sering Kita Temui: Ada yang Sigap Bekerja, Ada yang kayak Ninja tukang parkir liar

5 Jenis Tukang Parkir yang Sering Kita Temui: Ada yang Sigap Bekerja, Ada yang kayak Ninja

15 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.