Paiton Probolinggo yang Menyedihkan: Ketika Kehidupan Si Kaya dan Si Miskin Sangat Kontras dan Memprihatinkan

Paiton Probolinggo, Kecamatan Paling Menyedihkan di Jawa Timur (Unsplash)

Paiton Probolinggo, Kecamatan Paling Menyedihkan di Jawa Timur (Unsplash)

Saya tinggal di Paiton Probolinggo sejak kecil. Selama itu pula, saya melihat langsung kondisi sosial dan ekonomi di sini. Kondisinya sangat kontras. Misalnya, Perumahan PJB di sana, jika membandingkannya dengan desa-desa di sebelahnya, seperti dunia yang berbeda.

Serius, kontrasnya itu nempel banget. Di satu sisi, kamu punya perumahan PJB yang fasilitasnya mewah kayak mini resort. Namun, di sisi lain, kamu bisa melihat desa-desa sekitar yang masih berjuang hanya untuk mendapatkan akses pendidikan layak atau sekadar merasakan listrik stabil. 

Inilah bentuk urban juxtaposition dalam bentuk paling nyata. Kondisi itu ada di Paiton Probolinggo, dan saya yakin, ada di banyak daerah lain.

Kondisi sosial dan ekonomi Paiton Probolinggo yang sangat kontras

Kamu harus tahu kalau Perumahan PJB di Paiton Probolinggo itu kayak bubble sendiri. Rumah-rumahnya rapi, bersih, dan tertata banget. Keamanannya juga super ketat, ada CCTV 24 jam, satpam jaga-jaga, dan pagar tinggi yang bikin kamu ngerasa kayak lagi di kompleks elite. 

Fasilitas olahraganya? Jangan tanya! Kolam renang megah, lapangan sepak bola terbaik se-Paiton Raya, lapangan tenis, voli, bahkan gym yang lengkap. Pokoknya, kamu nggak perlu keluar kompleks buat mendapatkan fasilitas serba ada. 

Anak-anak PJB juga sekolahnya di sekolah bagus. Sangat kontras jika membandingkannya dengan sekolah-sekolah di desa sebelah yang atapnya saja hampir roboh.

Baca halaman selanjutnya: Keadaan bisa menjadi lebih buruk bagi Paiton.

Desa-desa yang merana tersebar di Paiton Probolinggo

Mari kita menengok, keluar sedikit dari perumahan itu. Kamu bakal melihat desa-desa sekitar yang merana. Listrik saja, yang notabene Paiton ini punya PLTU terbesar yang menyuplai listrik se-Jawa-Bali, masih suka padam. 

Tapi anehnya, perumahan PJB jarang banget kena pemadaman. Kalau ada pemadaman, pasti cepat menyala. Ini bikin saya merasa sedang hidup di 2 dunia berbeda yang tidak mungkin menyatu.

Yang bikin saya sedih sebenarnya bukan cuma soal fasilitas fisik, tapi juga kesempatan yang didapat sama orang-orang di Paiton Probolinggo ini. Anak-anak PJB punya akses pendidikan yang jauh lebih baik. Sementara itu, anak-anak desa sebelah harus berjuang untuk mendapatkan sekolah yang layak. 

Saya nggak akan menyalahkan orang dan keadaan. Orang PJB punya fasilitas bagus karena mereka bekerja di perusahaan besar. Warga desa sebelah? Mungkin cuma bisa kerja serabutan atau di sektor informal. Akhirnya, kesenjangan ini terus-terusan terjadi dan nggak ada yang bisa mengubah itu.

Contoh pembangunan

Tapi, saya juga nggak bisa bilang kalau perumahan PJB ini sama sekali nggak ngasih dampak positif. Ada beberapa warga desa yang bisa menikmati fasilitas di PJB, tapi karena punya kenalan di sana. 

Misalnya, mereka bisa memakai kolam renang atau fasilitas lain kalau lagi sepi. Ini sih sebenernya hal kecil. Tapi buat warga desa, bisa merasakan fasilitas seperti itu sudah kayak mimpi jadi nyata.

Saya nggak bilang kalo perumahan PJB itu salah atau nggak penting. Justru, keberadaan mereka bisa menjadi contoh pembangunan. Tapi, ingat, semua orang harus bisa merasakan dampak positif dari pembangunan di Paiton Probolinggo.

Sebenernya, PJB juga punya banyak program buat menunjang dan membantu masyarakat sekitar. Salah satunya lewat Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah program tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkontribusi ke masyarakat sekitar. Tujuannya ya biar perusahaan nggak cuma fokus sama keuntungan, tapi juga peduli sama lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Di Paiton Probolinggo, PJB sudah membuat beberapa program CSR. Misalnya seperti memperbaiki fasilitas umum, mengadakan pelatihan keterampilan untuk warga, hingga membantu biaya pendidikan buat anak-anak kurang mampu. Ini langkah yang bagus, karena setidaknya ada usaha untuk mengecilkan kesenjangan yang ada.

Akhir kata

Jadi, urban juxtaposition di Paiton Probolinggo ini seperti cermin untuk kita semua. Ini menunjukkan kalau kesenjangan itu nyata, bahkan di daerah yang punya sumber daya besar kayak Paiton. 

Tapi, ini juga jadi peluang buat kita buat berbuat lebih baik. Kalau kita bisa melihat masalah ini sebagai tantangan, bukan halangan, saya yakin Paiton Probolinggo bisa jadi contoh buat pembangunan yang lebih adil dan merata. Jika gagal, kecamatan ini bakal menjadi kecamatan paling menyedihkan di Jawa Timur.

Penulis: Moh. Mudhoffar Abdul Hadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Paiton Probolinggo Memang Aneh: Desa Bukan, Kota Juga Bukan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version