Pager Ayu, Sebuah Tradisi Mantenan Jawa yang Tergusur oleh Bridesmaid

Bridesmaid di Pernikahan Nggak Wajib-wajib Amat, Kenapa Masih Drama Soal Seragam sih Terminal Mojok pager ayu

Bridesmaid di Pernikahan Nggak Wajib-wajib Amat, Kenapa Masih Drama Soal Seragam sih (Unsplash.com)

Pernikahan adalah momen sakral sekali seumur hidup. Persiapan pun juga nggak main-main. Mulai dari riasan, dekor, hingga tamu undangan. Bagi seorang wanita, pendamping atau pengiring saat nikahan itu penting banget. Sebutan pendamping dalam pernikahan Jawa namanya pager ayu.

Pager ayu biasanya mengiring pengantin wanita yang menggunakan pakaian senada dengan mantennya. Nah, biasanya yang dipilih jadi juga nggak sembarang pilih loh. Biasanya saudara dekat yang dipilih. Nggak heran kalau jadi pager ayu itu kadang jadi momen yang ditunggu-tunggu.

Seiring berjalannya waktu, pager ayu bukan berazas saudara lagi, tapi karena hubungan bestie alias sahabat. Namanya juga udah bukan lagi pager ayu, tapi bridesmaid. Pakaiannya juga udah nggak se-tradisional dulu, sekarang lebih modern pakai dress atau gaun. Kalau dulu pengiring wanita pakai janur sekarang pakai bunga, udah nggak sesakral itu deh pokoknya.

Sebenarnya ada yang masih pakai pager ayu ketika sudah punya bridesmaid. Tapi makin ke sini, ya cuma bridesmaid-nya aja.

Dulu momen yang paling ditunggu-tunggu ponakan, sekarang ditunggu-tunggu bestie

Pernah ngalamin nggak nangis gara-gara nggak diajak jadi pager ayu mantenan saudaramu? Pasti pernah kan. Dulu, jadi pager ayu itu sebuah kebanggaan bagi anak kecil, soalnya bisa dandan dan dipamerin ke temannya. Nggak hanya itu, pager ayu juga ikut mejeng di dekat pengantin, jadi makin seneng lagi. Sekarang udah nggak bisa ngerasain kaya gini lagi, wong sahabat lebih diutamain.

Pesan baju, bukan sewa

Kalau dulu, pager ayu itu pakaiannya sama dengan si mantennya. Mulai dari rok dan kebayanya juga sama dari MUA nya juga. Makanya nggak heran, kalau jadi pager ayu itu bikin happy, seolah kita yang jadi mantennya. Beda lagi sekarang bridesmaid, cenderung pakai dress yang di-custom bareng bestie dan bukan sistem sewa, tapi jahit sendiri. Tentunya pengantin wanita juga merogoh kocek tersendiri untuk persiapan bridesmaidnya.

Tapi kalau bridesmaid pengertian, mereka dengan suka rela akan menjahit pakaiannya sendiri. Lagian kan momen sekali seumur hidup, jadinya harus tampil maksimal di nikahannya bestie, ya kann~

Pegang bunga, bukan janur lagi

Kenangan-kenangan masa lalu memang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Udah nggak bisa lagi diputar. Dulu pager ayu bawa janur yang mewakili keluarga si manten. Sekarang, bridesmaid pakai bunga yang digenggam di tangannya masing-masing. Perbedaannya memang jauh lebih simpel dan mudah. Tapi, kadang kita merindukan suasana nikahan yang masih tradisional.

Mengabadikan momen

Bridesmaid marak di tahun berkembangnya teknologi. Tak heran kalau sering diabadikan. Seperti yang sering kita lihat, banyak unggahan foto dari mereka yang baru aja jadi bridesmaid bersama mempelai wanita. Banyak foto boleh, asalkan jangan lupakan kalau kamu juga perlu membantu mempelai wanita kalau ada perlu.

Itulah bridesmaid, pengiring wanita yang menjadi bagian pesta pernikahan dari awal dan kini sering dijadikan preferensi ketika menikah. Menikah ditemani bestie memang senang rasanya. Tapi kalau kamu diajak sebagai bridesmaidnya jangan nyusahin ya, harus pinter-pinter tau diri. Walaupun udah nggak seseru dulu pakai iringan janur, tapi acaranya tetap ditunggu-tunggu sanak keluarga. 

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bridesmaid di Pernikahan Nggak Wajib-wajib Amat, Kenapa Masih Drama Soal Seragam sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version