Dalam waktu seminggu ini, bertepatan dengan tahun ajaran baru, saya cukup miris melihat beberapa sekolah negeri yang mulai kehilangan banyak murid barunya. Bahkan saya menemukan berita ada sekolah yang hanya menerima satu murid baru saja. Tampaknya, beberapa orang tua murid memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta meskipun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Para orang tua sepertinya sudah mulai menyadari betapa pentingnya menyekolahkan anak dengan pertimbangan kualitas dan lingkungan yang mendukung. Tidak peduli dengan biaya masuk yang mahal, mereka akan mengusahakannya demi tumbuh kembang anak. Toh, uang masih bisa dicari. Tapi, pengalaman tidak bisa dibeli.
Sekolah negeri, terutama di tingkat dasar, sepertinya memang mengalami penurunan kualitas dari segi sarana dan prasarana yang menunjang. Banyak orang tua yang mengeluhkan jika anaknya masih belum bisa membaca dan berhitung dengan baik meskipun sudah memasuki kelas 3. Selain itu, beberapa anak juga berbicara kurang baik dampak dari pergaulan yang kurang terawasi di sekolah.
Daftar Isi
Punya segudang keunggulan dibandingkan dengan sekolah negeri
Sekolah swasta tentunya mempunyai keleluasaan lebih dibandingkan dengan sekolah negeri yang harus tunduk dengan regulasi. Mereka biasanya memiliki kurikulum khas, seperti di beberapa sekolah berbasis Islam. Dengan menerapkan kurikulum tersendiri, sekolah swasta bisa menyesuaikan dengan kebutuhan para muridnya.
Fasilitas yang ada di sekolah swasta pun biasanya lebih ketimbang negeri. Lagi-lagi, itu perkara keleluasaan, sebab sekolah negeri tidak semudah itu untuk pengadaan barang.
Mengenai metode pengajaran, sekolah swasta biasanya mempunyai beragam bentuk metode yang tidak membosankan. Selalu ada pembaruan yang membuat anak tidak cepat jenuh. Semua murid mendapatkan porsinya masing-masing, tidak ada yang terabaikan. Bukan hanya belajar secara individu, teknik belajar berkelompok pun banyak diterapkan di sekolah swasta agar semua anak bisa aktif dan turut andil dalam pembelajaran.
Selain itu, murid-murid di sekolah swasta jauh lebih diperhatikan, terutama saat di dalam kelas. Beberapa sekolah swasta biasanya menempatkan dua guru dalam satu kelas. Satu guru memberikan pelajaran, guru lainnya memerhatikan dan membantu murid yang kesulitan. Dengan begitu, setiap murid mendapatkan perhatian yang cukup ekstra. Guru pun dapat memahami karakter setiap murid yang diajarnya.
Sekolah negeri mungkin unggul dalam hal akademik, namun perihal akhlak, swasta jauh lebih menonjol
Sekolah negeri memang terkenal dengan muridnya yang pintar-pintar. Mereka unggul dalam bidang akademik. Tapi, mengenai akhlak, murid di sekolah negeri cukup banyak yang bermasalah. Tidak jarang orang tua murid yang mengeluhkan bahwa anaknya berkata kasar saat di rumah. Usut punya usut si anak “belajar” dari temannya di kelas. Ini membuktikan bahwa anak tersebut terpengaruh dengan pergaulan yang buruk.
Perkara penanganan bullying pun masih jauh dari proper. Masih banyak kita dengar sekolah negeri menangani masalah bullying dengan tidak proper.
Berbeda dengan sekolah swasta yang menerapkan pendidikan karakter yang jauh lebih ketat. Perilaku atau akhlak murid di sekolah swasta bisa dibilang jauh lebih baik. Tidak heran jika banyak orang tua yang mengusahakan agar anaknya bisa menempuh pendidikan di sekolah swasta terutama di awal masuk SD.
Dewasa ini, sebenarnya sekolah swasta sudah bisa bersaing dalam hal akademik dengan sekolah negeri. Bahkan, beberapa murid di sekolah swasta sering memenangkan kejuaraan dengan mengalahkan murid di sekolah negeri. Ini tentunya merupakan sinergisitas antara sekolah, guru, dan orang tua murid.
Banyak orang tua yang rela cari pinjaman demi memasukkan anaknya ke sekolah swasta
Demi memasukkan anaknya ke sekolah swasta, banyak orang tua yang rela mencari pinjaman ke sana ke mari. Mereka ingin yang terbaik untuk anaknya. Para orang tua sudah melihat fakta di lapangan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta. Tidak masalah jikalau harus bekerja lebih giat, asalkan anak mereka mendapatkan kenyamanan dan keamanan saat bersekolah.
Sekolah negeri sejatinya harus segera berbenah jika mereka tidak ingin kehilangan murid lebih banyak lagi. Penghasilan guru honorer yang jauh dari kata layak juga tampaknya menjadi salah satu faktor mengapa SD negeri mulai ditinggalkan. Selain itu, fasilitas penunjang seperti teknologi juga menjadi faktor vital kemajuan suatu sekolah.
Ada harga, ada kualitas. Hal itu barangkali yang membuat para orang tua memantapkan hatinya untuk memasukkan anak mereka ke sekolah swasta meskipun harus membongkar tabungan. Itu semua mereka lakukan demi tumbuh kembang si anak karena pendidikan di masa-masa sekolah dasar berpengaruh besar terhadap pergaulan ke depannya.
Penulis: Erfransdo
Editor: Rizky Prasetya