Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Hal yang Bikin Orang Jawa Timur Culture Shock Saat Berkunjung ke Bulukerto Wonogiri

Muhammad Nasihathullah Haq Babis oleh Muhammad Nasihathullah Haq Babis
13 September 2024
A A
5 Hal yang Bikin Orang Jawa Timur Culture Shock Saat Pergi ke Bulukerto Wonogiri

5 Hal yang Bikin Orang Jawa Timur Culture Shock Saat Pergi ke Bulukerto Wonogiri (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kegiatan KKN—atau di kampus saya disebut kuliah pengabdian masyarakat (KPM)—baru saja saya laksanakan. Kegiatan ini menyisakan banyak kenangan dan juga kejutan. Kebetulan saya yang berkuliah di salah satu kampus di Ponorogo ini mendapatkan penempatan di daerah yang tak jauh dari kampus, yakni Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Bulukerto. Walaupun hanya perlu waktu tempuh kisaran satu jam dari Ponorogo, Kecamatan Bulukerto sudah beda provinsi dengan kampus saya.

Lingkup kehidupan sosial maupun budaya di Bulukerto saya kira memiliki banyak kesamaan dengan daerah di sekitarnya seperti Magetan atau Ponorogo yang sebenarnya beda provinsi. Ternyata asumsi saya salah besar.

Jika kalian adalah orang Jawa Timur, pasti kalian akan merasakan culture shock seperti saya. Ada beberapa hal yang perlu kalian ingat apabila menapak di Jawa Tengah, khususnya Bulukerto Wonogiri.

#1 “Gerakan” di Bulukerto Wonogiri punya arti beda dengan di tempat lain

Sebagaimana yang sering saya dengar dulu dari guru maupun buku-buku yang saya baca, bahwa salah satu budaya bangsa Indonesia adalah suka gotong royong. Di era yang semakin modern ini saya masih bisa menemui gotong royong yang masih lestari.

Di Bulukerto Wonogiri sendiri bentuk gotong royong yang masih terjaga tercerminkan dari kegiatan kerja bakti. Warga menyebut kegiatan kerja bakti dengan sebutan “gerakan”. Jadi, bila kalian berkunjung ke Bulukerto dan diajak warga untuk gerakan, itu artinya kalian diajak ikut kerja bakti, bukan gerak badan goyang kaki, ya.

#2 Tenda nikah

Saya yang terbiasa dengan pemandangan tenda atau terop resepsi berbahan besi sedikit terkejut ketika datang ke Bulukerto. Sebab, saya menemukan tenda resepsi di sini ada yang masih menggunakan bambu sebagai penyangga utama dan penutup bagian sampingnya, jadi nggak menggunakan kain seperti di Jawa Timur.

#3 Kondangan

Mungkin kebanyakan orang Jawa Timur akan terbayang resepsi pernikahan apabila mendengar kata “kondangan”, tak terkecuali saya. Tapi ternyata nggak demikian dengan yang terjadi di Bulukerto Wonogiri.

Di sini, kondangan nggak diartikan sebagai menghadiri acara resepsi, melainkan syukuran atau acara doa bersama. Mungkin kondangan di sini adalah padanan kata dari ruwatan, slametan, atau genduren kalau di Jawa Timuran.

Baca Juga:

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

4 Hal yang Wajar di Bogor, tapi Tidak Lumrah di Jakarta

Jadi, apabila kalian datang ke Bulukerto Wonogiri dan tiba-tiba diundang untuk ikut kondangan nggak perlu panik, ya. Nggak usah sibuk memikirkan harus pakai baju bagus yang mana, atau berapa uang sumbangan yang akan dikeluarkan. Cukup hadir mengenakan pakaian yang sopan.

#4 Perbaikan gizi

Masih kentalnya budaya “kumpul mesti mangan” bukan “mangan ra mangan sing penting kumpul” membuat kalian harus menyiapkan ruang yang cukup di lambung jika main ke Bulukerto Wonogiri. Bagaimana tidak, tiap ada acara kondangan, pasti kalian bakal disuguhi hidangan yang nggak gemen-gemen porsinya. Kalau saya kira-kira, sekali makan di acara kondangan di sini bisa untuk makan tiga kali saat hidup di kos.

Tak hanya porsi makannya yang banyak, kalian bakal disuguhi ayam panggang di setiap acara kondangan. Selain itu, apabila kalian datang ke daerah ini saat bulan Suro atau Muharram, siap-siap saja datang ke acara kondangan tiga kali sehari. Bakda asar, magrib, dan isya. Intinya, siap-siap berat badan bakal naik selama berada di Bulukerto Wonogiri, deh.

#5 Budaya minim sampah di Bulukerto Wonogiri

Berdasarkan pengalaman saya ikut acara syukuran atau slametan, biasanya akan ada suguhan yang diberikan tuan rumah, entah itu berkat atau sekadar minuman berupa teh hangat atau kopi. Umumnya pula di daerah Jawa Timur, dari Magetan hingga Malang, berkat yang diterima berupa bingkisan berisi kudapan dan seceting nasi lengkap dengan lauk pauknya. Semua itu diperuntukkan dibawa pulang ke rumah tamu undangan masing-masing selepas slametan.

Nah, di sini masalahnya muncul. Lantaran dibawa pulang, maka perlu wadah yang praktis dan ringan. Plastik pun jadi andalan.

Akan tetapi di Bulukerto Wonogiri, nggak ada yang namanya berkat. Suguhan kondangan akan diberikan seusai pembacaan zikir dan doa, teh hangat lalu kudapan ringan, barulah ditutup dengan makanan berat. Konsep yang digunakan di daerah ini meminimalisir produksi sampah sekali pakai.

Itulah lima hal menurut saya yang bikin culture shock orang Jawa Timur ketika berkunjung ke Bulukerto Wonogiri. Apakah kalian juga mengalami hal serupa?

Penulis: Muhammad Nasihathullah Haq Babis
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2024 oleh

Tags: Bulukerto Wonogiriculture shockorang jawa timurWonogiri
Muhammad Nasihathullah Haq Babis

Muhammad Nasihathullah Haq Babis

Orang Perbatasan' yang berusaha menembus batasan. Kini sedang menjadi mahasiswa akhir di UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo dan mengisi hari dengan baca, tulis dan melamun.

ArtikelTerkait

Orang Wonogiri Layak Dinobatkan sebagai Orang Paling Bakoh Se-Jawa Tengah Mojok.co jogja

4 Pertanyaan yang Bikin Warga Wonogiri Naik Darah

29 Oktober 2024
culture shock si inyong arek kota surabaya terminal mojok

Ekspektasi Tak Sesuai Kenyataan, Tetap Bangga Bilang Inyong Arek Suroboyo

17 April 2021
Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

27 Mei 2023
Lampung Bukan Tempat Merantau untuk Orang Lemah

Lampung Bukan Tempat Merantau untuk Orang Lemah

11 Januari 2025
Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib

Wonogiri Ramenya Cuma Waktu Lebaran Pala Kau, Main-mainlah Sini biar Paham!

13 Februari 2023
Culture Shock

Culture Shock Anak Rantau di Jogja

29 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.