#2 Jalan menuju Slawi berliku-liku
Mengingat Bumijawa Tegal merupakan daerah pegunungan, makanya jalan menuju Slawi penuh lika-liku. Keterampilan mengemudi sangat diperlukan di sini. Selain itu, transportasi umum menuju Slawi dan sebaliknya juga nggak beroperasi sampai malam.
Terdapat dua jalan menuju Slawi dari Bumijawa. Pertama, jalan Bumijawa-Yomani. Kedua, jalan Jejeg-Banjaranyar. Warga sendiri lebih banyak yang menggunakan jalan Bumijawa-Yomani untuk pergi ke Slawi baik siang ataupun malam. Sebab, meskipun jalanan ini minim lampu penerangan, banyak kendaraan yang lewat sini. Selain itu, di sebelah kanan dan kiri sepanjang jalan masih terdapat rumah. Warga yang melintas tentu merasa lebih aman.
Beda halnya dengan jalan Jejeg-Banjaranyar. Di siang hari saja jalanan ini sepi, apalagi kalau malam tiba. Selain itu, nggak ada lampu penerangan di jalan ini. Sepanjang jalan juga cuma terlihat sedikit rumah warga. Apalagi dulu jalan ini pernah rusak parah. Kalau sekarang sih alhamdulillah jalanannya sudah mulus. Saya pribadi kalau hendak ke Slawi lewat jalan Jejeg-Banjaranyar ini karena desa tempat tinggal saya lebih dekat jika melewati jalan tersebut.
Lantaran faktor jalan itulah saya dan warga Bumijawa Tegal lainnya jadi mikir-mikir kalau mau “turun gunung” ke Slawi. Bahkan kalau saya main ke Slawi dan belum pulang hingga asar, orang tua saya sampai menelepon dan memberikan dua opsi, segera pulang biar nggak kemaleman atau sekalian saja menginap di rumah teman di Slawi.
#3 Sudah banyak objek wisata menarik di Bumijawa
Salah satu objek wisata terkenal di Bumijawa Tegal adalah wisata Guci. Sebenarnya, objek wisata di Bumijawa nggak cuma Guci, melainkan ada banyak. Hampir setiap desa di kecamatan ini memiliki objek wisata. Beberapa di antaranya ada Tuk Mudal, Pasar Slumpring, Sindang Kemadu, Tuk Wangon, Curug Putri, Curug Pengantin, Bukit Baper, Bukit Corong, dan masih banyak lagi.
Makanya warga Bumijawa yang pengin menikmati waktu liburan nggak perlu jauh-jauh “turun gunung” ke Slawi atau ke tempat lain, lha di sini saja juga banyak tempat wisata, kok. Kalau pengin wisata kulineran dengan makan makanan tradisional tinggal datang ke Pasar Slumpring. Kalau pengin kemping bisa ke Bukit Corong. Kalau mau main air di pemandian air panas tinggal ke Guci. Enak, kan?
Itulah tiga alasan kenapa orang Bumijawa Tegal malas “turun gunung” ke Slawi.
Penulis: Malik Ibnu Zaman
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ada Surga Bernama Sakila Kerti di Terminal Kota Tegal.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.