Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Ojek Motor Jarak Dekat, Peluang Bisnis Menggiurkan bagi yang Punya Rumah Dekat Tempat Wisata

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
18 Agustus 2024
A A
Ojek Motor Jarak Dekat, Peluang Bisnis Menggiurkan bagi yang Punya Rumah Dekat Tempat Wisata

Ojek Motor Jarak Dekat, Peluang Bisnis Menggiurkan bagi yang Punya Rumah Dekat Tempat Wisata (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Punya rumah dekat tempat wisata? Punya motor? Coba aja jadi ojek jarak dekat. Lumayan cuan.

Bagi sebagian orang, memiliki rumah dekat tempat wisata terasa menyebalkan. Rumah yang seharusnya menjadi tempat melepas penat malah dikerubungi oleh wisatawan yang tiada habisnya. Belum lagi setiap kita melakukan aktivitas, para pelancong bakal mengamati seakan kita adalah entitas manusia dari dunia lain.

Di sisi lain, tinggal di dekat tempat wisata adalah suatu peluang bisnis. Lingkungan sekitar rumah yang ramai bisa membuat rekening juga ikut ramai. Semakin mudahnya aliran informasi mengenai tempat wisata baru atau hidden gem pun membuat peluang bisnis ini semakin terbuka lebar bagi siapa saja.

Sebelumnya sudah ada yang menulis artikel mengenai bisnis toilet umum yang dipandang sebelah mata tapi ternyata sangat menguntungkan. Di artikel tersebut pun disebutkan kalau bisnis tempat parkir pun kalah profitable dibandingkan toilet umum.

Selain bisnis toilet umum yang bisa digeluti warga di sekitar tempat wisata, menurut saya mereka juga bisa menjajal peruntungan dengan menjadi ojek. Ojek ini bukan ojek pangkalan maupun ojek online. Ojek yang berada di tempat wisata spesialisasinya berbeda.

Peluang bisnis yang laris manis

Ojek yang ada di sekitaran tempat wisata umumnya hanya melayani rute yang pendek. Bisnis ini bisa dilakukan di beberapa situasi. Misalnya jarak antara parkiran kendaraan dengan tempat wisata jauh, jalan menuju tempat wisata menanjak dan jelek, atau karena ada banyak tempat wisata di satu komplek.

Saya pernah menyaksikan bisnis ojek ini seenggaknya di dua tempat wisata, yaitu di Pantai Klayar Pacitan dan Masjid Syeikh Zayed Surakarta. Para tukang ojek menyediakan jasa tumpangan bagi para wisatawan dari tempat parkir ke tempat wisata.

Di Pantai Klayar Pacitan, jalan yang harus ditempuh oleh wisatawan dari tempat parkir ke pantainya sebenarnya nggak jauh-jauh amat, menurut sudut pandang orang dewasa 20 tahunan seperti saya. Bagi lansia atau ibu-ibu yang membawa bayi, tentunya perjalanan dengan jalan kaki akan terasa menantang karena kita harus melewati banyak tangga dan jalan menurun.

Baca Juga:

Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

Drini Park, Tempat Wisata Viral di Gunungkidul yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Di Masjid Syeikh Zayed Surakarta pun situasinya cukup serupa. Berhubung masjid ini memang selalu ramai, baik itu weekdays maupun weekend, rombongan wisatawan yang biasanya membawa bus harus parkir di tempat yang agak jauh. Tempat parkir terdekat dengan masjid luasnya sangat terbatas sehingga kadang pelancong harus parkir di lokasi yang bisa 1-2 kilometer sendiri jauhnya.

Potensi keuntungan bisnis ojek tempat wisata

Keberadaan ojek ini memiliki pangsa pasarnya sendiri yang mana mereka bersedia bayar agak mahal asal bisa sampai ke tujuan tanpa harus capek-capek jalan.

Di Masjid Syeikh Zayed Surakarta, saya membayar Rp10 ribu untuk tumpangan ojek sekali jalan. Biasanya jauh dekat biayanya sama. Mengingat rute yang diambil tukang ojeknya melintasi kampung, saya nggak dikasih helm.

Bayangkan, setiap tukang ojek dapat Rp 10ribu sekali mengangkut penumpang yang mana bisa ditempuh dalam rata-rata lima menit saja. Per lima menit dapat Rp 10 ribu kan lumayan banget. Semisal kita narik secara nonstop selama satu jam, paling nggak Rp120 ribu sudah di kantong.

Dan dengan menjadi tukang ojek tempat wisata ini, kita nggak perlu cari penumpang. Mereka akan dengan sendirinya mengantre, menanti kedatangan kita untuk membawa mereka ke tujuan.

Modalnya pun nggak perlu gede. Cukup dengan kendaraan yang kita pakai sehari-hari, yaitu motor. Motor apapun bisa. Kita nggak perlu motor dengan spesifikasi tertentu seperti yang disyaratkan kalau daftar ojek online. Bahkan motor yang pajaknya sudah mati dan tanpa plat pun masih dipakai.

Sekali lagi, yang terpenting bagi penumpang adalah bisa dengan mudah sampai ke destinasinya. Ya, mungkin ada satu-dua orang yang takut kalau naik motor tanpa plat. Tapi secara umum penumpang bukan mau menilai pemilik motornya taat hukum atau nggak.

Selain itu, karena ojek ini spesialisasinya di lingkungan tempat wisata, kita nggak perlu menyediakan helm. Jarak yang ditempuh dekat dan nggak akan ada polisi yang akan menilang. Waktu saya naik ojek di Masjid Syeikh Zayed Surakarta, justru para polisi membiarkan para ojek melintas tanpa menilang meski saat itu sedang macet parah.

Tapi di sisi lain, mungkin yang agak banyak adalah modal bensin dan servis motor berkala.

Sisi negatif ojek tempat wisata

Minusnya, usaha ini kadang memerlukan koneksi. Nggak perlu pura-pura naif deh, setiap tempat kan pasti ada “penguasanya”, meskipun itu di sekitar tempat tinggal kita.

Tapi tantangan ini bisa dipikul bersama-sama jika bergabung ke paguyuban ojek, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), atau karang taruna sekitar tempat wisata. Dengan berorganisasi, seenggaknya bisa dibicarakan atau dihadapi bareng-bareng seandainya ada pihak lain yang ingin ikut mencari untung.

Bisnis ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Tua, muda, laki-laki, maupun perempuan bisa menjajal bisnis ini. Modalnya pun hanya dengan memanfaatkan motor biar nggak nganggur di rumah.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bisnis Toilet Umum Adalah Ide Usaha Terbaik untuk Rumah Dekat Tempat Wisata. Meski Kerap Dipandang Sebelah Mata, Cuannya Lumayan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2024 oleh

Tags: ojektempat wisatatukang ojek
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

5 Alasan Orang Klaten Lebih Memilih Plesir ke Jogja ketimbang Solo, padahal Sama-Sama Dekat Mojok.co

5 Alasan Orang Klaten Lebih Memilih Plesir ke Jogja ketimbang Solo, padahal Sama-sama Dekat

25 November 2025
Derita Rumah Dekat Taman Sari Jogja: Jadi Tontonan Wisatawan hingga Sering Mengalah demi Pariwisata Mojok.co

Rumah Dekat Taman Sari Jogja Itu Menderita, Jadi Tontonan Turis hingga Sering Mengalah demi Pariwisata

23 Juni 2024
4 Tempat Wisata di Malang Raya yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi di Akhir Tahun karena Sudah Pasti Ramenya Nggak Masuk Akal

4 Tempat Wisata di Malang Raya yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi di Akhir Tahun karena Sudah Pasti Ramenya Nggak Masuk Akal

13 November 2024
4 Tempat Wisata yang Dikira Terletak di Banjarnegara, padahal Bukan

4 Tempat Wisata yang Dikira Terletak di Banjarnegara, padahal Bukan

13 Mei 2024
4 Tempat Wisata Jogja yang Nggak Perlu Dikunjungi Lagi, Wisatawan Cukup Datang Sekali

4 Tempat Wisata Jogja yang Nggak Perlu Dikunjungi Lagi, Wisatawan Cukup Datang Sekali

1 November 2025
Tukang Ojek Bercadar: Progresif atau Salah Kaprah?

Tukang Ojek Bercadar: Progresif atau Salah Kaprah?

23 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.