Aaron Bushnell tidak mati. Dia menjelma menjadi abadi yang akan membakar perjuangan melawan Israel hingga negara terkutuk itu hancur!
Pria berseragam loreng itu berdiri di depan gerbang yang dingin. Namun dingin itu tidak bertahan lama. Pria itu mengguyurkan bensin ke atas kepalanya, mengalir membasahi tubuhnya. Korek di tangannya disulut, dan berkas merah berkobar. “FREE PALESTINE! FREE PALESTINE!” Teriak pria itu dari tenggorokan yang memanas. Dia kalut, berusaha berdiri tegap meskipun sakit makin tak tertahan. Kemudian ia ambruk.
Melihat sepotong video itu membuat saya meringis. Hati saya hanya berharap video tadi adalah potongan film. Sayang sekali, semua yang direkam itu nyata. Gerbang dingin tadi adalah gerbang Kedutaan Israel di Amerika Serikat. Pria tadi adalah Aaron Bushnell.
Sekali lagi, Aaron Bushnell. Ingat nama itu baik-baik!
Daftar Isi
Dua kematian yang berbeda
Kurang dari 24 jam, dunia mendapat dua kematian yang menggetarkan dunia. Pertama adalah kematian Jacob Rothschild. Seorang bankir dan bangsawan Inggris yang kental dengan kontroversi. Kematian yang pertama ini disambut dengan duka sekaligus pesta dalam satu waktu. Rothschild yang one percenter penguasa moneter dunia ikut mendorong aneksasi Israel atas Palestina.
Selisih beberapa jam, Aaron Bushnell membakar dirinya. Segera foto dan video kejadian tersebut tersebar di media sosial. Ada yang mencibir kematian yang dinilai tidak berguna. Lebih banyak yang berduka sekaligus terpukau dengan pilihan Aaron Bushnell. Namun satu yang pasti, semua tercengang menatap tubuh yang dipeluk kobaran api itu.
Dunia sungguh terguncang oleh kematian Aaron Bushnell. Dari Google Trends sampai Trending di X/Twitter menyebut nama Aaron Bushnell. Semua kanal berita membanjiri dunia dengan kisah sang tentara angkatan udara Amerika Serikat. Israel, yang masih melakukan penjajahan, kini mendapat jutaan mata nanar menatap padanya.
Aaron Bushnell
Kobaran api yang akhirnya menewaskan Aaron Bushnell kini sudah jadi pembicaraan dunia. Tapi siapakah Aaron Bushnell? Blio berasal dari San Antonio, Texas. Namun lahir dan besar di Massachusetts. Dalam akun LinkedIn miliknya, blio tercatat sebagai lulusan Air Force basic training pada November 2020. Aaron Bushnell juga menulis bahwa dirinya ingin beralih dari anggota tentara menjadi software engineer.
Sebelum kejadian tragis itu terjadi, Aaron Bushnell sudah menghubungi banyak media. Terutama reporter dari media sayap kiri dan anarkis. Aaron Bushnell mengabarkan bahwa ia akan melakukan hal ekstrem. Tujuannya sebagai bentuk protes pada genosida terhadap warga palestina. Blio juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan akan “sangat mengganggu.”
Dan benar saja, pria berusia 25 tahun itu melakukan hal yang ekstrim. Dengan kesadaran penuh, ia membakar dirinya. Dengan sisa waktunya, ia berpidato dan menyatakan menolak terlibat pada genosida yang didukung negaranya. Kata-kata terakhir Aaron Bushnell adalah “FREE PALESTINE!” Ia sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun pada 27 Februari 2023 pagi (WIB), Bushnell gugur.
Mereka yang memilih dilalap api ketimbang menyerah pada dungunya manusia
Apa yang dilakukan Aaron Bushnell bukan hal pertama. Tentu Anda masih ingat tentang seorang biksu yang membakar dirinya di tengah jalan dalam posisi teratai. Atau anda ingat Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno yang membakar diri di depan istana negara. Bahkan Desember 2023 juga ada yang membakar diri sebagai protes. Tujuannya sama seperti Aaron: melawan penjajahan Israel atas Palestina.
Bentuk protes semacam itu sangat banyak. Dari mogok makan sampai sepatu semen. Namun apa yang jadi alasan mereka? Kenapa orang-orang itu rela menyakiti bahkan membunuh dirinya demi sebuah isu? Bahkan harus rela dihina oleh beberapa orang yang memandang remeh pengorbanan mereka?
Aaron Bushnell dan mereka semua melakukan itu sebagai political statement. Sekaligus sebagai seruan pada seluruh orang. Ketika apa yang kita konsumsi sering memabukkan pikiran, Aaron mengingatkan tentang penjajahan mengerikan. Ketika kita tutup mata sambil membela Israel, Aaron membakar selaput buta kita demi melihat realitas yang mengerikan.
Benar, dia membakar selaput buta mata kalian para bajingan, kalian yang membenarkan dan memaklumi penjajahan Israel. Kalian yang bermodal potongan ayat dan sejarah sebagai pembenaran genosida terhadap Palestina. Bushnell sedang membuka mata kalian dengan nyawanya!
Sebuah harga yang mahal, karena senilai nyawa. Tapi itulah harga yang harus dibayar demi kesadaran orang-orang. Ketika kita mulai lupa kenapa memajang foto semangka, Bushnell mengingatkan alasan kita dulu. Kesadaran adalah apa yang blio beli lunas dengan nyawanya. Kesetiaan mendukung Palestina adalah apa yang blio bayar dengan sakit luar biasa dalam kobaran api.
Aaron Bushnell menjadi abadi
Aaron Bushnell tak mati, tapi dia memilih abadi. Foto mengerikan ketika tubuhnya berkobar menjadi pengingat akan pedihnya perjuangan melawan Israel. Berbagai artwork mengenang perjuangan terakhir sang Angkatan Udara. Dan banyak tulisan, termasuk tulisan ini, mengenang keberanian dan pengorbanannya.
Namun bagaimana Aaron Bushnell di masa depan. Apakah ia akan dikenang sebagai simbol perlawanan yang pudar dengan hancurnya Palestina? Atau ia akan dikenang sebagai satu dari jutaan manusia yang mendukung dan mengusahakan kemerdekaan Palestina? Kini kita semua yang menentukan. Bushnell terbakar, dan kita yang membawa cahayanya.
From the river to the sea, Palestine will be free!
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pedoman Singkat Memahami Penjajahan Israel untuk Golongan Netral dan Pemuja Zionis Goblok Sok Edgy