Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nyatanya, Jember Itu Lebih Menenangkan, Hidup di Sini Jauh Lebih Masuk Akal ketimbang Tinggal di Malang

Ahmad Fahrizal Ilham oleh Ahmad Fahrizal Ilham
14 Agustus 2025
A A
Destinasi Wisata di Jember yang Sebaiknya Jangan Dikunjungi Saat Bulan Suro Mojok.co malang

Destinasi Wisata di Jember yang Sebaiknya Jangan Dikunjungi Saat Bulan Suro (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ternyata untuk urusan hidup yang lebih tenang, Jember menang jauh ketimbang Malang, yang katanya “tempat terbaik untuk hidup” itu

Beberapa pekan yang lalu, saya kembali bertemu dengan teman-teman SMA saya. Semenjak lulus dan harus melanjutkan studi di kampus yang berbeda-beda, pertemuan semacam itu memang jadi jarang terlaksana.

Dalam satu momen di perbincangan tersebut, saya iseng untuk mengajak mereka berkhayal tentang gambaran rumah masa depan. Uniknya, beberapa di antara mereka lantas memberikan jawaban di luar dugaan saya.

Salah duanya, adalah teman saya yang melanjutkan studi ke Jember, yang mengatakan bahwa mereka sudah telanjur betah dan sempat terbersit keinginan untuk mukim di sana dalam kurun waktu lama.

Sebagai anak Malang yang merasa bahwa daerahnya sudah serba ada, saya agak terkejut mendengarnya, kok bisa teman-teman saya ini jadi lebih nyaman untuk menyambung hidup di Jember? Memangnya di sana ada apa?

Biaya hidup yang jauh lebih murah

Salah seorang dari teman saya itu, sebut saja namanya Balqis, menuturkan betapa jauhnya perbandingan pengeluaran sehari-hari antara hidup di Malang dan Jember. Berdasarkan pengalaman pribadinya, teman saya itu bersaksi bahwa besaran uang yang sama, katakanlah 1 juta, bisa lebih awet jika dihabiskan di Jember.

Mulai dari yang urusan yang paling penting bagi mahasiswa rantau, seperti kos, Balqis menyebut bahwa ada perbedaan yang begitu timpang, untuk fasilitas yang ditawarkan oleh kos di Malang dan Jember. Di Malang sendiri, harga kos 600 ribu, terbilang cukup pas-pasan dengan fasilitas yang terbatas. Sedangkan di Jember, biaya segitu, sudah bisa dibuat menyewa satu kamar kos, komplit dengan kamar mandi dalam!

Tentu terkejut saat mendengar kesaksian tersebut. Namun, tak berhenti di situ, saya juga makin kaget ketika teman saya ini menyinggung soal akses hiburan. Di Jember, Balqis bisa hanya merogoh kocek sebesar 15 ribu saja untuk satu tiket bioskop! Beneran 15 ribu!

Baca Juga:

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

4 Kuliner yang Lumrah Saya Jumpai di Malang tapi Tidak di Magetan

Ini jelas sudah tidak masuk akal. Sementara setahu saya, bioskop paling murah di Malang itu cuma ada di Cyber Mall. Itu pun rata-rata harga tiketnya saat weekday berada di angka 25 ribuan. Dari sana saya jadi makin tergambar bahwa biaya hidup di Jember memang seramah kantong itu.

Jember lebih lambat dan mensyukuri banyak hal

Seusai dikagetkan dengan harga tiket bioskop di Jember, saya lalu kembali menanyakan, apakah masih ada alasan lain yang membuat teman saya itu betah untuk hidup lebih lama di Jember.

Dan ternyata ada. Balqis menyebutkan bahwa di Jember dia merasa seperti berjalan dengan lebih tenang dan tidak grusa-grusu. Semua terasa jadi lebih santai di Jember. Beruntungnya, Balqis juga bertemu dengan orang-orang yang berhasil membuatnya nyaman, merasa didukung, dan tidak sendirian.

Hal ini terkadang memang membuatnya merasa berbeda jauh, dengan teman-temannya yang melanjutkan studi di kota-kota yang lebih sibuk, seperti Malang dan Surabaya. Namun, ia justru jadi mengerti bahwa mungkin saja segala kesempatan yang terbuka lebar di kota-kota besar itu, justru bakal merenggut kesadarannya, sampai lupa kapan waktunya untuk mengambil jeda.

Di Jember, Balqis bisa benar-benar bertumbuh tanpa harus merasa tertekan oleh keadaan. Seolah memiliki ruang untuk sendiri yang selama ini tidak pernah ia temukan di antara kebisingan Malang.

“Emang bener, di kota besar tuh, ada banyak banget ‘hal besar’ yang gampang dijangkau sama siapa aja. Tapi kan bukan berarti, kota kecil nggak layak buat dipilih,” tutur mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Niaga itu.

Balqis percaya, meskipun Malang memang cantik, tapi itu semua tidak ada artinya jika ia harus mengarungi semuanya sendirian. Terlebih ketika tidak dibarengi dengan kemampuan menempatkan diri serta memanfaatkan kesempatan yang sama baiknya.

Ah, saya jadi ikut terharu ketika mengetahui teman saya itu bisa menjalani hidupnya dengan mindful di Jember.

Malang itu cuma bagus buat wisata, kalau menetap, aduh… pikir-pikir lagi, deh

Setali tiga uang dengan kesaksian Balqis, teman saya yang juga kuliah di Jember, namanya Tegar, menjelaskan betapa tenangnya kehidupan di Jember.

Di samping biaya hidup murah, keadaan di Jember sendiri memang sangat mendukung slow living. Banyak dari ruas-ruas jalan raya, yang berada di dekat pusat kota, akan tetapi jarang sekali macet.

Tegar menyebut, kecuali di Perempatan Mangli, praktis perjalanan saat pagi dan sore hari, terasa normal dan lancar-lancar saja.

Namun demikian, saya belum puas dengan jawaban dari teman saya itu. Saya kemudian bertanya, bukankah di Malang ini, apa pun yang kita butuh dan inginkan hampir sudah tersedia semua? Mulai dari tempat wisata yang berlimpah, sekolah-sekolah bagus yang berceceran di mana-mana, sampai coffeeshop yang sudah merajalela.

Dengan tenangnya, teman saya itu menyebut, bahwa sandangan “Kota Pelajar” di Malang itu sendiri justru kerap memberi dampak yang tidak mengenakkan. Salah satunya adalah lantaran ketidaksiapan Malang itu sendiri yang bertemu dengan membludaknya angka pendatang. Khususnya dari kalangan mahasiswa tiap tahunnya.

Kalau liburan, ya Malang. Kalau hidup, ya Jember

Jadinya, kalau tinggal sehari-dua hari, apalagi hanya dengan tujuan bervakansi, Malang memang merupakan tempat yang sangat mengagumkan. Tapi, ketika urusannya adalah hidup bertahun-tahun, maka ya siap-siap saja, untuk sering bermacet-macetan di jalan raya, menghadapi harga yang kian naik sebab kemampuan pembeli yang dianggap ikut meninggi. Sampai-sampai harus berebut untuk mengakses tempat-tempat wisata karena begitu banyaknya pendatang dari luar kota.

Meski tak segamblang Balqis, Tegar juga tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya akan menghabiskan masa depannya di Jember. Ia mengatakan, selama takdir mengiyakan, maka tawaran untuk menetap di Jember bakal ia terima sebagai jalan dari fase hidup yang bakal amat menenangkan.

Penulis: Ahmad Fahrizal Ilham
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jember, Kabupaten Paling Istimewa di Jawa Timur yang Selalu Menawarkan Cerita di Kala Pulang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2025 oleh

Tags: biaya hidup di jemberbiaya hidup di malanghidup di jemberjemberMalangUMR JemberUMR Malang
Ahmad Fahrizal Ilham

Ahmad Fahrizal Ilham

Hobi menulis sekenanya. Fans Mo Salah sejak akil balig.

ArtikelTerkait

tempat wisata malang raya

5 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang Raya

18 Desember 2021
Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu biaya wisuda, malang, kampus di malang

Perbandingan Biaya Wisuda Kampus Negeri vs Swasta di Malang yang Amat Jomplang, Masih Tega Nyuruh Tarik Biaya Wisuda Lebih Tinggi?

5 Juli 2024
Indomaret Point Songgokerto, Indomaret Terbaik di Kota Batu (Unsplash)

Indomaret Point Songgokerto, Indomaret Terbaik di Kota Batu yang paling Berhasil Memberi Rasa Nyaman

9 November 2025
5 Bakso Malang Paling Enak di Malang Raya terminal mojok.co

5 Bakso Malang Paling Enak di Malang Raya

19 Oktober 2021
Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember Mojok.co

Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember

13 Oktober 2024
Malang Masa Kini Berpotensi Tidak Enak Ditinggali seperti Jakarta (Unsplash) hidup di malang

Menghitung Estimasi Uang Bulanan Mahasiswa Paling Minimal untuk Hidup di Malang, Nggak Sampai 2 Juta, kok!

28 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

28 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.