Nonton Game of Thrones Bagi Orang Indonesia yang Mabuk Pemilu

war

war

Sebagai orang Indonesia, saya sangat bersyukur karena HBO merilis seri drama Game of Thrones season 8 pada bulan yang sama dengan pelaksanaan Pemilu. Suasana perebutan tahta oleh tujuh kerajaan dalam seri drama tersebut sejalan dengan hiruk-pikuk Pemilu di Indonesia. Ya, berkoalisi dan saling melancarkan serangan, menimbulkan keriuhan yang tak ada habisnya.

Beberapa orang mungkin menganggap saya lebay karena terus-terusan membahas seri drama tersebut. Saya juga agak tersindir oleh Komik Mojok “semua orang harus tau, aq nonton GOT lho!” yang tayang di Instagram beberapa waktu yang lalu.

Memangnya kenapa kalu saya terus-terusan membahas Game of Thrones? Apa mentang-mentang lagi rame Pemilu lalu saya harus ikutan bahas Capres, Caleg, atau KPU terus-menerus? Saya jadi iri, kenapa yang hobi bahas persoalan Pemilu tidak dibuatkan komik serupa?

Misal, “semua orang harus tau, aq nyoblos lho! Aq golput lho!” Biar adil. Biar tidak hanya saya yang tersindir hanya karena banyak ngomong soal Game of Thrones . Padahal bagi saya, keutamaan nonton dan ngomongin Game of Thrones itu lebih nyata efeknya daridapa harus ngomongin Pemilu melulu.

Setelah menonton Game of Thrones selama berseason-season, paling tidak, kita bisa mengambil pelajaran atas perbedaan hadirnya Golongan Putih (Golput) di Indonesia dan di Westeros. Secara garis besar tujuan mereka itu sama, memperjuangkan cita-cita yang tidak terwakili oleh kubu mana pun.

Kita perlu bersyukur karena para Golput di Indonesia tidak melakukan pemaksaan terhadap golongan lain untuk bergabung dengannya. Paling banter mereka hanya melakukan kampanye lewat status media sosial, artikel, dan konten youtube. Mau direspons oleh golongan lain atau tidak, itu tak jadi masalah. Kalau memang dapat respons negatif, efek yang timbul pun hanya spaneng sesaat. Setelah itu, biarlah otak yang jernih dan hati nurani yang berkata, begitu kata mereka.

Tetapi, bayangkan jika para Golput di negara kita tercinta ini serupa dengan para Golput di Westeros, dataran terluas yang menjadi latar tempat Game of Thrones. Para Golput di sana dikenal dengan sebutan White Walkers. Sekumpulan orang mati yang kembali dihidupkan dan diorganisir oleh Night King selaku ketua golongan.

Nah, jika para Golput di sini bertindak selayaknya White Walkers, itu berarti kita semua, seluruh warga negara Indonesia akan dipaksa ikut mereka. Kita akan dibunuh untuk dihidupkan kembali sebagai Wights, makhluk berwarna putih salju, bermata biru, dan berbentuk wagu. Kita menjadi zombie salju berdarah dingin. Menghabisi seluruh warga yang memiliki pandangan berbeda dengan kita.

Bagian yang paling menyedihkan adalah kita tidak akan bisa memantau media sosial yang dipenuhi foto jari tengah berwarna ungu juga surat suara yang ditulisi K8N8TL atau SEMUANYA K8RUPT8R usai Pemilu.

Dengan menonton Game of Thrones kita juga akan lebih bisa menghargai Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lha gimana? Ratusan petugas yang meninggal saja seolah tidak ada harganya. Bahkan ratusan kuburan yang berisi jasad para petugas pun disuruh bongkar. Tujuannya untuk diotopsi, mendeteksi kalau saja kematian para petugas itu merupakan salah satu kecurangan sebab keteledoran KPU.

Tidak tanggung-tanggung, ada juga oknum yang bersumpah sambil mengutuk KPU dan dirinya sendiri. Padahal KPU telah melakukan sumpah jabatannya sendiri. Sungguh perbuatan yang sia-sia!

Masih untung ada KPU yang sengaja dibentuk untuk memfasilitasi hasrat kita memilih pemimpin negara. Bagaimana jika cara memilih pemimpin kita harus dilewati dengan peperangan antar Parpol seperti kerajaan-kerajaan dalam Game of Thrones? Saling penggal, saling tebas, dan saling meledakkan seperti saat Stannis Baratheon menyerang King’s Landing dengan tujuan menduduki takhta Iron Throne.

Ya, kita semua harus menjelma cah klithih yang kemana-mana membawa pedang atau pisau lipat untuk ditebaskan ke segala arah.

Jika tidak ada KPU, hak demokrasi Pancasila hikmah Indonesia merdeka yang dilantunkan dalam lagu Pemilu itu, tidak akan bisa terealisasi. Jangankan sempat melakukan sumpah kutukan yang sia-sia itu, baru nongol sedikit saja bisa ditebas kepala Anda!

Itu hanya sedikit keutamaan nonton Game of Thrones bagi saya. Selebihnya, silakan tonton sendiri. Temukan kisah-kisah perebutan takhta yang membuat kita semakin yakin untuk bersyukur menjalani Pemilu di Indonesia.

Exit mobile version