Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ngopi dalam Bahasa Inggris Pakai ‘Having’ atau ‘Drinking’, ya?

Muhammad Farhan Aulia oleh Muhammad Farhan Aulia
7 Januari 2021
A A
Ngopi dalam Bahasa Inggris Pakai 'Having' atau 'Drinking', ya?Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah berbulan-bulan berlalu, tampaknya banyak orang yang belum bisa move on dari perseteruan yang sempat viral di TikTok mengenai Mas Abdul dengan videonya yang kurang lebih mengatakan bahwa orang sana (baca: bule) selalu menggunakan kata dalam bahasa Inggris having, bukan drinking saat mereka pengin ngopi.

Semenjak video itu diunggah ke akun pribadi miliknya, banyak yang kontra dan bahkan tidak sedikit yang menyerang langsung Mas Abdul dengan berapi-api bagaikan prajurit yang siap perang. Mulai dari golongan mereka yang mengaku guru atau dosen, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris dan Komunikasi, dan tak mungkin tak ikut meramaikan adalah mereka yang memiliki pasangan dan banyak mengenal orang sana alias bule.

Lah, kenapa persoalan ini jadi makin rumit nan ruyem serta panjang nan berkesambungan? Apakah ini sangat penting sehingga kasus Mbak Rina Nose yang tidak percaya Covid-19 harus ditunda dulu untuk duduk di bangku spotlight pada saat itu?

Jelas untuk membahas ini, kita harus mengundang ahli bahasa yang sudah melakukan penelitian selama bertahun-tahun tentang sintaksis, semantik, dan pragmatik. Masalah rumit ini hanya bisa diselesaikan oleh cendekiawan-cendekiawan bahasa yang cemerlang di bidangnya atau bisa juga diselesaikan dengan satu hal, common sense alias pakai nalar saja toh.

Maksudnya apa, ya? Ya tentu tidak bermaksud apa-apa. Masalah benar atau tidaknya penggunaan kata having atau drinking ini tidak seperti menjawab pertanyaan apakah satu ditambah satu itu dua. Tidak ada dari kedua pilihan ini yang paling benar begitu pula sebaliknya.

Saya, iya, saya merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris yang awalnya ingin ikut meramaikan, namun hal itu dihalangi oleh dosen saya saat saya melontarkan pertanyaan itu kepada beliau. “Having atau drinking itu sama-sama memiliki arti bahwa kita mengonsumsi kopi tersebut, persoalannya sebenarnya mudah. Mungkin banyak yang menggunakan having karena itu yang paling sering terlontar di masyarakat. Itu saja.”

Dari pernyataan yang diberikan dosen saya, yang saya juga sudah garuk-garuk kepala membacanya, inti dari penggunaan kedua kata itu sama. Perbedaannya terletak di mana kita menggunakannya dalam kalimat. Tempat dan budaya di masyarakat berkaitan dengan bahasa yang kita gunakan.

Kembali lagi pada inti dari berkomunikasi adalah tiap pihak yang terlibat mendapatkan pesan dan informasi, jadi jika paham dengan drinking atau lebih senang menggunakan having itu tidak ada masalah. Menerka-nerka arti tanpa konteks itu juga hampir tidak bisa dilakukan, maka harus paham konteksnya.

Baca Juga:

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Menarik memang untuk membahasnya, lebih menarik lagi kalau tidak ada pihak yang merasa paling benar. Mas Abdul memang terkesan seperti orang yang paling tahu segalanya, sampai cara orang mau minum kopi juga diperdebatkan, begitu pula yang melawan Mas Abdul sama saja.

Sampai ada native speaker alias orang yang bahasa Inggrisnya persis orang sana (baca: bule) yang mengajak Mas Abdul untuk mengklarifikasi akar-akar permasalahan ini. Sudah melebar, sampai banyak yang menyerang cara beliau mengedukasi pengikutnya yang mungkin suka caranya mengajar. Katanya beliau terlalu kasar, sombong, dan tidak mendasar. Mungkin benar, mungkin menurut pengikut setianya yang sudah lama mengikuti konten-konten Mas Abdul sendiri dan berhasil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, mungkin Mas Abdul harus berubah, jangan terlalu kasar lah.

Padahal itu akun pribadi miliknya dan jika cara dia berbagi ilmu itu tidak membuat kamu merasa nyaman, sepertinya kamu bisa mencari titik tiga di ujung layar telepon pintar mahalmu itu dan pilih opsi untuk blokir.

Tapi kembali lagi, di luar permasalahan ini, saya ingin bertanya; kenapa masih banyak banget yang pusing-pusing ambil pusing tentang pusingnya cara mengucapkan keinginan ngopi dalam bahas Inggris?

Mau itu having atau drinking harusnya jangan dipermasalahkan segitunya, dong. Kenapa? Karena yang harus dipermasalahkan itu jenis kopinya, di mana ngopinya, dan dengan siapa nongkrongnya. Apakah ngopi di gerai Starbucks dalam mal atau ngopi di kafe dengan visual yang Instagramable? Mungkin juga di tempat tongkrongan anak-anak Terminal Mojok sambil berdiskusi hal rumit viral nan menarik apa lagi yang akan bisa ditulis lagi ke depannya~

BACA JUGA Ironi Thrift Store di Indonesia dan tulisan Muhammad Farhan Aulia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2021 oleh

Tags: Bahasa Inggrisbelajar bahasa inggris
Muhammad Farhan Aulia

Muhammad Farhan Aulia

Muhammad Farhan Aulia, lebih akrab disapa Arvhi atau Farhan (tergantung tingkat kedekatan dan kenal darimananya) adalah seorang mahasiswa bahasa Inggris dengan cita-cita mendapatkan skor toefl 600. Hobi menulis dan merupakan salah satu penulis online dari platform Line yang sempat ramai dengan nama pena; Tragic Author.

ArtikelTerkait

mind your language bahasa inggris mojok.co

Nggak Perlu Maksa Pakai British Accent, Asal Vocabulary dan Pronunciation Bener Aja Cukup Kok

5 Juli 2020
grammar yang baik code switching skor toefl 550 aplikasi belajar bahasa inggris grammar toefl bahasa inggris cara belajar bahasa inggris mojok.co

Meski Akses Banyak, Tetap Saja Dapat Skor TOEFL 550 Itu Susah

22 Mei 2021
Gelar Kampung Inggris yang Membebani Warga Pare

Gelar Kampung Inggris yang Membebani Warga Pare

30 Januari 2022
Rekomendasi 4 Podcast di Spotify yang Asyik buat Belajar Listening Bahasa Inggris

Rekomendasi 4 Podcast di Spotify yang Asyik buat Belajar Listening Bahasa Inggris

30 Maret 2023
SpeakPal dan Fondi, Aplikasi Brilian untuk Belajar Speaking Bahasa Inggris

Nggak Cuma Krisis Baca Tulis di Jenjang Menengah, Indonesia Juga Krisis Bahasa Inggris di Jenjang Perguruan Tinggi

31 Agustus 2024
Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian

4 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.