Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Ngiring Belasungkawa: Film Pendek Mengkritik Tradisi Kematian di Jawa Barat

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra oleh Raihan Rizkuloh Gantiar Putra
4 Desember 2021
A A
Ngiring Belasungkawa Film Pendek yang Kritik Tradisi Kematian di Jawa Barat terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kematian. Ketika seseorang mati lalu meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya, orang-orang terdekatnya akan didera kesedihan. Namun, di balik kematian, ada sebuah tradisi panjang khususnya di Jawa Barat yang mengharuskan keluarga jenazah memberikan “amplop” atau uang yang sudah dipatok harganya kepada orang-orang yang mengurus tetek-bengek prosesi jenazah itu. 

Dari mulai orang yang memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga menguburkan: semua ada rentang harganya (yang disepakati secara tidak tertulis). Bagi keluarga jenazah yang berada, ini bukanlah suatu masalah. Namun, bagaimana jika keluarga jenazah tersebut tak mampu untuk membayarnya? Inilah yang coba dikisahkan sebuah film pendek berjudul Ngiring Belasungkawa (The Envelope of Grief).

Film besutan Pradipta Blifa yang saya tonton di pemutaran daring Jogja-NETPAC Asian Film Fest 2021 di KlikFilm ini sukses membikin saya mempertanyakan kembali tradisi tersebut. Tentu saja karena di kampung tempat saya tinggal, tradisi seperti ini kadang masih berlaku. 

Bagi orang Sunda, dari judulnya saja sudah ketahuan bahwa film pendek ini berlatar di Jawa Barat. Bagi orang Sunda juga (kayak saya), film ini akan terasa akrab karena merepresentasikan suatu tradisi turun temurun yang sampai sekarang masih eksis, apalagi percakapan di dalamnya memang menggunakan bahasa Sunda. 

Film dibuka dengan adegan Euis, sang anak perempuan yang sedang menangis dipelukan uaknya karena sang ayah baru saja meninggal. Alih-alih mendoakan ayahnya dengan khusyuk, Euis justru kebingungan karena ternyata ia harus memberikan sejumlah uang serta fidyah yang sudah dipatok di kampungnya. Nominalnya mencapai jutaan. Bagi keluarga yang tak berkecukupan seperti Euis, jelas hal ini sangat memberatkan. 

Saya jadi teringat momen-momen ketika menyalatkan jenazah di kampung. Ketika saya salat jenazah di kampung, saya memang kerap mendapat amplop. Saya pikir, hal ini merupakan sesuatu yang lumrah. Berkali-kali saya mendapat amplop atas “ibadah” yang saya lakukan. Lama-kelamaan, saya merasa ada yang mengganjal dari praktik seperti ini: semuanya menjadi serba materialistik. Dalam tradisi ini, relasi antara orang yang melakukan prosesi jenazah dengan keluarga jenazah tak ubahnya relasi antara penyedia jasa dan konsumen. Padahal dalam Islam, hukum mengurusi jenazah adalah fardhu kifayah alias wajib. 

Terkadang, saya melihat bahwa ada beberapa orang di kampung saya yang ikut menyalatkan jenazah bukan karena ikhlas, melainkan karena tahu bahwa nanti bakal diberi uang, terutama anak-anak. Pertanyaan lainnya, bagaimana jika keluarga-keluarga jenazah di kampung saya kemampuan ekonominya kurang? Mereka yang untuk makan sehari-hari saja sudah kesusahan?

Dalam film Ngiring Belasungkawa, Euis terpaksa harus meminjam uang kepada tetangga almarhum ayahnya untuk honorarium mereka yang membantu proses prosesi jenazah. Euis pada awalnya sempat menolak dan memberi tahu uaknya agar memberikan uang semampu mereka saja. Namun, uaknya menolak dengan alasan tak ingin “dibicarakan” orang sekampung karena tidak menjalankan tradisi tersebut. 

Baca Juga:

5 Rekomendasi Film Pendek tentang PNS yang Perlu Kamu Tonton biar Tahu Susahnya jadi Abdi Negara

Film Resepsi, Film Pendek yang Wajib Ditonton Kalian yang Mau Nikah

Saya bertanya-tanya, apakah orang di kampung saya juga setega demikian? Keluarga jenazah yang harusnya di-support, diringankan bebannya, dibiarkan agar khusyuk mendoakan jenazah, justru malah disandera oleh tradisi mengakar yang sangat tak masuk akal ini? Memang sih tak ada yang salah dengan memberikan sejumlah uang pada orang-orang yang sudah membantu. Namun, ya semampunya aja.

Film pendek Ngiring Belasungkawa ini mengajak masyarakat di Jawa Barat untuk mulai berpikir kritis. Untuk apa tradisi ini dijalankan? Mengapa tradisi ini mesti dilestarikan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu hanya lontaran retoris semata. Akan tetapi, saya harap, dengan kemunculan film pendek ini, masyarakat Jabar bisa lebih aware betapa “tradisi” bisa membuat orang menderita dua kali lipat. Sudah mah keluarganya meninggal, eh malah ditambah lagi dengan keharusan menjalankan tradisi yang di luar kemampuan mereka.

Sumber Gambar: Viddsee

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2021 oleh

Tags: film pendekNgiring Belasungkawa
Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Duh, lieur kieu euy.

ArtikelTerkait

Karya Sastra Boleh Jadi Alat Propaganda, Asal nggak Keliatan Bohongnya terminal mojok.co

Karya Sastra Bisa Jadi Alat Propaganda, Asal Nggak Kelihatan Bohongnya

6 September 2020
Demi Nama Baik Kampus: Film Pendek tentang Kekerasan Seksual terminal mojok.co

Demi Nama Baik Kampus: Film Pendek tentang Kekerasan Seksual

31 Desember 2021
4 Film Pendek Tim Burton yang Tetap Dark, Nyeleneh, dan Ikonik terminal mojok.co

4 Film Pendek Tim Burton yang Tetap Dark, Nyeleneh, dan Ikonik

8 September 2021
Film Resepsi, Film Pendek yang Wajib Ditonton Kalian yang Mau Nikah

Film Resepsi, Film Pendek yang Wajib Ditonton Kalian yang Mau Nikah

6 Juli 2022
Review Film Pendek Pria dan Penerimaan Masyarakat Terkait Homoseksual terminal mojok.co

Review Film Pendek ‘Pria’ dan Penerimaan Masyarakat Terkait Homoseksual

15 September 2020
10 Film Pendek Indonesia yang Bisa Ditonton di YouTube terminal mojok.co

10 Film Pendek Indonesia yang Bisa Ditonton di YouTube

6 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.