Nggak Lolos SNMPTN di Pilihan Pertama? Tenang, Itu Bukan Akhir Segalanya!

Nggak Lolos SNMPTN di Pilihan Pertama? Tenang, Itu Bukan Akhir Segalanya! terminal mojok.co

Nggak Lolos SNMPTN di Pilihan Pertama? Tenang, Itu Bukan Akhir Segalanya! terminal mojok.co

Pada 22 Maret 2021 kemarin, hasil diterima tidaknya di SNMPTN pun diumumkan. Ada yang senang karena diterima. Ada yang sedih karena tidak diterima. Ada pula yang galau karena lolos SNMPTN bukan di pilihan pertamanya.

Ada beberapa alasan seseorang tidak hanya memasukkan satu pilihan ketika mendaftar SNMPTN. Tentu saja alasan ini akan memengaruhi bagaimana responsnya saat tidak lolos SNMPTN di pilihan pertama.

Pertama, dia punya banyak minat sehingga dia merasa ada beberapa jurusan yang bisa menampung minatnya tersebut. Orang dengan tipe pertama, tampaknya akan santai-santai saja. Lha wong, semua pilihan yang dia tuliskan itu tetap jadi minatnya, kok. Orang-orang seperti ini cenderung akan calm down dan optimis jurusan apa pun yang ia pilih pasti dengan semangat akan diarungi.

Kedua, jurusan apa pun tidak menjadi masalah. Hal yang terpenting adalah ia bisa berkuliah di universitas atau kota tertentu. Suasana kampus atau kotalah yang menjadi prioritasnya. Jadi, saat tidak lolos SNMPTN di pilihan pertama, kemungkinan ia akan tetap senang-senang aja. Pasalnya, ia tetap bisa kuliah di kampus atau kota yang diinginkan. Salah satu kota yang sering dijadikan jujukan adalah Jogja. Katanya, sih, kota ini adalah kota pendidikan, jadi suasananya akan mendukung banget untuk belajar. Katanya, loh, ya.

Ketiga, karena ia ingin main aman. Pokoknya, yang terpenting dia bisa lanjut kuliah. Gitu. Oleh karena itu, ada opsi berapa pun akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ia akan tebar jala selama ada kesempatan. Untuk mereka yang cenderung suka tantangan dan senang menantikan hal-hal yang tidak terduga, sih, mungkin nggak ada masalah, ya. Namun, kalau dia nggak siap dengan “takdir” itu dan terlalu yakin dengan pilihan pertamanya, ada kemungkinan bakal ngerasa galau.

Keempat, kecelakaan, alias ia tidak pandai mengatur prioritas. Urutan pilihannya bukan didasarkan keinginan pribadi, tapi berdasar passing grade dari jurusan tersebut. Mohon maaf, kalau tipe ini, sih, dia memang lolos SNMPTN di pilihan pertama. Namun, bukan pilihan pertama di hati. Eh.

Hal yang sering terjadi, sih, “ajaran” soal passing grade ini dipengaruhi sama kakak tingkat atau orang yang lebih tua. Nggak jarang saat kita sedang memasukkan pilihan jurusan kuliah, mereka akan komen gini, “Kok pilihan pertama jurusan A dulu, baru jurusan B? Bukannya, passing grade-nya tinggian jurusan B, ya?” Alhasil, pengaruh-pengaruh itu masuk dan di detik-detik akhir, pilihannya dibalik. Padahal, bisa jadi di dalam hati terdalam dia memang sudah niat banget masuk jurusan kuliah yang passing grade-nya lebih rendah dari pilihan pertama.

Baik untuk calon mahasiswa dengan tipe ketiga dan keempat, bisa jadi saat ini kalian sedang galau, bingung, ragu-ragu, dan penuh dengan ketidakyakinan untuk terus melangkah. Kira-kira manakah jalan terbaik yang harus dijalani: masuk di pilihan yang telah diterima meski nggak sreg-sreg amat di hati? Ataukah mengabaikan penerimaan itu dan menunggu kesempatan lain untuk mengikuti proses pendaftaran selanjutnya?

Semua pilihan itu selalu ada konsekuensinya, kok. Ketika kita memutuskan untuk kuliah (terlepas masuk di pilihan pertama, kedua, ketiga, dan kesekian-sekian), itu adalah sebuah pilihan besar. Saat kuliah, berarti kita akan mengemban tanggung jawab yang berbeda dibanding saat kita di SMA. Menyandang “maha” dan bukan lagi sebatas “siswa” tentu saja adalah soal bagaimana kita melanjutkan perjuangan untuk membentuk diri.

Iya, ini adalah tentang membentuk diri kita sendiri. Bukan untuk membentuk omongan orang lain supaya enak didengarkan oleh telinga kita. Ini bukan tentang memuaskan mereka. Jadi, apa pun yang sedang kita kejar itu, kita punya pilihan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Kita tidak perlu memaksakan standar hidup orang lain ke dalam kehidupan kita. Semua ada jalannya. Semua ada waktunya. Hal yang bisa kita usahakan saat ini adalah berusaha mengusahakan yang kita inginkan sekuat yang kita mampu.

Jadi, nggak perlu minder ketika pilihan pertamamu bukan jadi “takdir” untuk saat ini ya, Beb.

BACA JUGA SNMPTN Lolos Terus Ngerasa Jenius? Sombhong Amat, Kalian Cuma Beruntung dan tulisan Audian Laili lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version