Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Ngasih Beragam Bahan Tambahan pada Mi Instan Adalah Bentuk Penistaan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
4 November 2020
A A
Ngasih Beragam Bahan Tambahan pada Mi Instan Adalah Bentuk Penistaan terminal mojok.co

Ngasih Beragam Bahan Tambahan pada Mi Instan Adalah Bentuk Penistaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Boleh dikata, makanan populer kedua di Indonesia adalah mi. Rasa-rasanya kalau sedang tidak selera bertemu nasi, mi adalah solusi. Apalagi bagi anak kos-kosan, mi instan adalah penyelamat.

Kepraktisan yang ditawarkan mi instan juga menjadikan makanan ini sebagai pilihan yang pas saat tengah malam dilanda kelaparan. Daripada keluar beli makanan atau pesan online, mending ceklek kompor sebentar, masak mi. Tiga menit matang. Perut pun aman. Malas ceklek kompor? Bukan masalah. Ada yang dalam kemasan cup yang tinggal di seduh pakai air panas dari dispenser. Porsi mi kemasan cup terlalu banyak? Gampang. Ada mi imut yang seukuran gelas minum kita. Intinya, ada banyak jalan menuju mi instan.

Sayangnya, ia telah dinistakan oleh sebagian orang. Bentuk penistaan yang mereka lakukan adalah dengan memberikan tambahan macam-macam bahan saat proses memasak, seperti: irisan daun bawang, caisim, kol, telur, tauge, timun, dan teman-teman lainnya. Waini. Tidak bisa dibiarkan yang seperti ini.

Menambahkan macam-macam bahan padanya jelas menyalahi kodrat mi instan itu sendiri. Sebagai penikmat, sudah selayaknya kita melayangkan protes keras pada pihak-pihak yang dengan jumawa-nya menambahkan ini dan itu padanya.

Pertama, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), instan itu artinya langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan (tentang mi, sup, kopi, susu bubuk). Intinya, langsung. Nggak pakai lama. Lha, kalau harus ditambahi printilan-printilan, seperti, kol, caisim, dkk., apa malah nggak jadi lama masaknya?

Bayangkan betapa nelangsanya perut kita harus menahan lapar gara-gara ada caisim yang harus dipotong atau ayam yang harus disuwir. Apalagi kalau ada proses membentuk timun atau wortel jadi lope-lope, biar tampilannya lebih Instagram-able. Walah, keburu ilang lapernya, Malihhh….

Kedua, tujuan diciptakan mi instan adalah untuk mempermudah hidup kita. Mudah artinya tidak repot. Jadi, kalau dalam prosesnya kita harus mengiris daun bawang, memotong timun, mencincang bawang putih, dan printilan lainnya, jelas tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang tidak merepotkan.

Belum kalau bicara soal “alat tempur” yang harus kita cuci akibat kegiatan potong-iris ini. Minimal, ada talenan dan pisau yang harus kita cuci karenanya. Dan itu, semakin merepotkan.

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Ketiga, menambahkan banyak bahan tambahan padanya termasuk bentuk penistaan karena itu berarti kita merenggut apa yang seharusnya menjadi tugas dari mi hula-hula. Kalian tau, apa itu mi hula-hula? Itu loh… mi yang cuma mi doang. Nggak ada bumbunya. Di tempat kalian namanya apa? Mi telur? Ya, itulah pokoknya.

Jadi, mi yang sudah sepatutnya mendapat perlakuan berupa penambahan bahan ini dan itu adalah mi hula-hula. Bukan mi instan. Pasalnya, mi hula-hula tidak dibekali bumbu dan minyak di dalamnya, sedangkan mi instan komplit. Ada yang dilengkapi topping bawang goreng dan kerupuk pula!

Keempat, mereka yang menambahkan bahan biasanya beralasan supaya menambah cita rasa. Hadehhh… cita rasa, Mbokmu! Yang ada malah kehilangan rasa khas dari mi instan itu sendiri. Nyeruput kuahnya sudah nggak orisinil lagi. Sudah tercampur dengan aroma tauge, telur, caisim, dan teman-temannya. Sungguh suatu upaya menghilangkan identitas yang tidak bisa dimaafkan.

Sudah jelas, menyebut penambahan bahan untuk menambah cita rasa adalah salah besar. Penikmat mi instan sejatinya nggak butuh macam-macam, kok. Mereka cuma butuh rasa orisinil dari mi instan. Cukup.

Saya jadi curiga. mi instan yang melengkapi diri dengan sayuran kering di dalamnya jangan-jangan berawal dari sebuah keresahan. Produsen resah melihat produk mereka yang dimasak dengan tambahan ini dan itu. Akhirnya mereka menambahkan sayuran kering dalam kemasannya.

Jadi, jika setelah ditambahi sayuran kering di dalamnya kalian masih menambahkan bahan macam-macam, itu berarti kalian sungguh tega betul!

BACA JUGA Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2021 oleh

Tags: Mi Instantelur
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Setelah Mencicipi Mi BonCabe, Menarik Jika Merek Lain Ikutan Bikin Mi Instan kreasi indomie

Setelah Mencicipi Mi BonCabe, Menarik Jika Merek Lain Ikutan Bikin Mi Instan

20 Mei 2020

6 Saat Terbaik untuk Menikmati Indomie

12 Oktober 2021
Maaf Indomie, Bagi Saya Mie Sedaap Goreng Adalah yang Terbaik! terminal mojok

Maaf Indomie, Bagi Saya Mie Sedaap Goreng Adalah yang Terbaik!

5 Mei 2021
3 Strategi Jitu yang Bikin Pop Mie Lebih Unggul daripada Mi Instan Cup Lainnya Terminal Mojok

3 Strategi Jitu yang Bikin Pop Mie Lebih Unggul daripada Mi Instan Cup Lainnya

13 Oktober 2022
Mie Sedaap Baso Spesial, Mie Instan Kuah Paling Sempurna, tapi Sayang Jadi Barang Langka di Desa

Mie Sedaap Baso Spesial, Mie Instan Kuah Paling Sempurna, tapi Sayang Jadi Barang Langka di Desa

14 Agustus 2025
Harga Telur Hari Ini dan 5 Kebohongan yang Dilakukan Penjualnya (Unsplash)

Harga Telur Hari Ini dan 5 Kebohongan yang Dilakukan Penjualnya

6 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.