Netizen Twitter: Antagonis Paling Kejam dan Fakta Lainnya

Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Mari bersepakat bahwa Twitter adalah media sosial paling berisik yang pernah ada. Dulu barangkali keberisikannya bisa disaingi Facebook, tetapi setelah Facebook ditinggalkan kawula muda, ia jadi lebih sepi. Instagram yang digandrungi muda-mudi pemuja konten visual juga tidak bisa dibilang berisik. Karena ya itu, postingannya bukan nyinyiran. Senyinyir-nyinyirnya orang nyinyir di IG, masih kalah jauh dibandingkan nyinyirnya netizen Twitter.

Twitter itu simpel. Karakter yang bisa diketik juga terbatas. Hal ini memungkinkan netizennya nulis singkat, padat, dan kampret abis. Mau mbacotin apa aja terpaksa mikir karena dibatasi kata-kata. Untungnya dengan kayak gitu malah gampang dibaca siapa aja tanpa mikirin pembukaan kalimat, induk kalimat, anak kalimat, dan cucu kalimat. Ya kali mau mbacot di medsos, apa bikin makalah kuliah?

Saking berisiknya netizen di Twitter, ada aja bahan yang bisa diramein dan nggak mungkin bisa terjadi di medsos lain. Mana bisa IG bikin utas panjang lebar dan siapa saja bisa nimbrung. Atau mana bisa IG share postingan sampe beribu-ribu gitu. Kalau IG bisa pamer ribuan like, apalah arti semua itu dibanding interaksi cepat tanggap kayak di Twitter?

Oke, maka dari itu, marilah kita menelisik apa saja sih yang hanya bisa terjadi di Twitter dan mustahil terjadi di medsos lain?

Hujatan Netizen Instagram Nggak Ada Apa-apanya Dibanding Netizen Twitter

Kalau kalian pernah dihujat di Instagram dan menangis tersedu-sedu, harus diketahui bahwa level hujatan netizen di Instagram maupun di media sosial lainnya itu masih jauh di bawah kesadisan netizen Twitter. Kalau ada golongan netizen paling sadis, masyarakat Twitter adalah salah satu yang terbaik. Kalian berulah dikit aja,auto rame hujatan nan caci maki tanpa ada filter bahasa.

Kalian mau pamer foto cakep dengan caption ‘silakan kalau mau dihujat’ gitu? Salah tempat. kalau kalian posting gitu di IG, kalian langsung dapat jutaan like dan jutaan komen yang muji. Lah kalau di Twitter, auto mampus kalian. Kalau kalian minta dihujat, secantik atau seganteng apa pun muka kalian, bakalan semuk berkeping-keping. Udah gitu main keroyokan pulak. Satu nyerang, yang lain auto nyerang dan selalu berlomba lebih sadis.

Makanya jangan deh sok-sokan begaya kalau main Twitter, atau tanggung sendiri akibatnya. Ya paling langsung uninstall Twitter dan ogah balik ke medsos yang satu itu, dan menyenangkan diri di IG yang orangnya palsu-palsu gitu. Pakainya sih akun asli dan sebagian besar pencitraan biar keliatan bahagia, tapi punya akun palsu juga. Dan lucunya, justru akun palsu itu yang lebih mencerminkan diri meraka.

Udah, kalau nggak kuat di Twitter, jangan belagu, yak.

Gotong Royong dan Kekompakannya Nomor Wahid

Kalau udah mulai bikin utas, wah… bisa kalah rancangan undang-undang. Apalagi kalau udah mulai nitip foto makanan, auto kreatif semua yang nimbrung di utas itu. Paling sering sih kalau ada artis yang bikin cuitan, ada tuh yang suka nitip nasi lengkap dengan sayur, ayam, telur, sama kerupuk, sambil ditulisin, ‘Nitip nasi rames, jangan dimakan ya!’. Dan keasyikan dimulai.

Jangan harap setengah jam kemudian wujud nasi rames tadi masih utuh. Pasti ada aja yang ngambil kerupuknya, telurnya, sayurnya, ayamnya, nasinya, bahkan sendoknya juga diambil sampe yang tersisa piring doang. Iya, warga Twitter jago banget urusan makan secara online. Ngeri nggak tuh? Yang lebih hebat lagi, kalau tiba-tiba tadinya dititipin nasi rames lengkap dengan ayam goreng, tiba-tiba ayam gorengnya berubah jadi T-Rex goreng.

Ehm, bagi yang nggak mudeng, maksudnya banyak banget ahli edit foto di Twitter. Mereka bakal ngedit gantian mau apa yang diambil dari foto nasi rames tadi. Jiwa gotong royong mereka tinggi banget, plus kalau cuitan kalian emang seru abis, biasanya langsung gerombolan nimbrung.

Kalau kalian mau nyoba tenar, bisa kok kalian coba panjat sosial dengan mbacotin tokoh tertentu. Pokoknya panjat sosial adalah hal yang sangat mudah dilakukan di Twitter. Tapi, ntah nantinya dikenal dengan citra gimana, itu urusan lain.

Selera Humor Berlevel Mahadewa

Ini agak sensitif sebetulnya. Namun, cuma di Twitter barangkali agama bisa jadi becandaan. Kualitas becandaannya, kalau mau dibahas dengan serius atau dibawa ke media sosial lain kayak Facebook, bisa habis kalian dihujat massa. Dan berpotensi besar bakal dilaporkan sebagai penistaan agama.

Salah satu yang bikin ngakak, ada seorang pengguna Twitter memposting foto Yesus lengkap dengan caption, ‘Emang ada cowok gondrong yang nggak bandel?’ dan luangsung rame tuh postingan. Mulai dari yang bahas masa kecil Yesus yang sering ngilang hingga emaknya bingung. Sampai kisah-kisah lain tentang Yesus yang sebenarnya bukan lelucon tetapi bisa juga jadi lucu kalau udah dibahas di Twitter. Asli, bakal masuk neraka jalur prestasi kayaknya.

Bokep Bisa Langgeng Tanpa Hambatan

Kalau di media lain atau situs-situs khusus untuk bokep, konten ini sudah susah diakses, nggak gitu kalau di Twitter. Ngapain instal VPN yang bikin internet lemot kalau cuma mau buka situs PornHub? Tinggal buka Twitter aja dan ketikin jenis video yang kalian mau, maka akan muncul banyak postingan yang berbau bokep. Nggak berbau bokep, emang bener-bener bokep.

Tentunya kalian masih ingat sama yang ‘E-nya tiga’ itu kan, yang viral karena membahagiakan para driver ojol. Nah, dari mana dia memulai kariernya? Ya dari Twitter. Malahan sekarang dia bikin akun premium yang berbayar dan buanyak banget yang mau daftar dengan iming-iming video full bakal diunggah di akun Twitter premiumnya.

Netizen yang Anti Baper

Jangan pernah bermental lemah kalau sudah terjun ke Twitter. Sekali kalian baper, meninggal kalian. Terima saja semua cuitan di Twitter sebagai becandaan, jangan serius-serius amat. Lagian Twitter kan emang nggak buat yang serius-serius. Kalau mau yang serius, sono mainan kaskus Linked-in. Lagian emang kaskus masih ada yang pakai, ya?

Media Perang Dunia Siber

Sekalipun jangan baperan, tapi kalau emang sudah kebangetan hujatan-hujatannya, ya pasti nggak bakal betah juga kan. Nah, di Twitter ini sangat gampang kalau mau ngadain perang. Bisa saja perang settingan biar mendongkrak popularitas kayak kebanyakan artis Indonesia, atau emang karena masalah serius yang nggak bisa diterima lagi. Yaudah, meletuslah perang siber antara dua kubu, lantas meluas menjadi beberapa kubu, lantas saling santet secara online. Eh.

BACA JUGA Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku di Facebook? atau tulisan lainnya dari Riyanto.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version