Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Nekat Modifikasi Honda Megapro Jadi CB100: Estetik di Mata, Masalah di Jalan

Budi oleh Budi
17 Juli 2025
A A
Nekat Modifikasi Honda Megapro Jadi CB100: Estetik di Mata, Masalah di Jalan

Nekat Modifikasi Honda Megapro Jadi CB100: Estetik di Mata, Masalah di Jalan (Firzafp via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pecinta motor klasik, saya selalu terobsesi dengan gaya retro yang timeless. Itulah mengapa saya memutuskan untuk memodifikasi Honda Megapro tahun 2001 milik saya menjadi CB100 bergaya klasik. Proses modifikasi ini tidak main-main, semua dirombak total, mulai dari memotong sasis belakang, mengganti velg, roda, ban, hingga mengubah seluruh tampilan agar mirip motor klasik tahun 70-an.

Hasilnya? Setitik penyesalan lah.

Transformasi Total: Dari Megapro ke CB100 Klasik

Awalnya, Honda Megapro 2001 saya adalah motor standar dengan bodi besar dan dan baik-baik saja. Tapi namanya anak muda, saya ingin sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih berkarakter. Saya memutuskan untuk mengubahnya menjadi CB100 klasik dengan sentuhan “custom” yang kebetulan lagi trend waktu itu.

Pertama saya memotong sasis belakang agar tampilan lebih ringkas dan sesuai gaya klasik, dan bisa dipasang spakbor serta sadel CB yang mirip kursi warung itu.

Tak luput, saya juga melakukan penggantian kaki-kaki. Velg diganti dengan model spoke, ban dipilih yang berukuran kecil dengan pattern klasik, dan suspensi belakang diubah agar lebih pendek. Semua demi mengejar bentuk kaffah CB100.

Tangki bensin yang semula 12 liter, kini jadi 8 liter karena kudu diganti model klasik. Oh iya, waktu itu lampu bulat 5 inci sudah tertempel di depan. Nah, untuk stang saya masih pakai bawaan Honda Megapro tapi dikasih peninggi yang saya baru sadar bikin visualnya jadi aneh.

Apakah hasilnya sangat memuaskan? Ya jelas nggak. Karena budget-nya kurang, bodi masih karatan belum dicat. Masalah tangki bensin rembes juga nimbrung, memaksa saya mencium bau bensin sepanjang jalan.

Perombakan mesin Honda Megapro yang saya ubah ke CB100 dengan niat biar kinclong malah bikin tekor. Pada sesi ini saya membuat kesalahan fatal. Dengan modal yakin dan pemahaman mesin amatiran waktu itu saya pede saja membongkar mesin. Mesinnya sih berhasil menyatu lagi setelah dibongkar, tapi pas mesin hidup “jujur” suara agak kasar. Tak cuman itu, meski mesin hidup tapi pas mencoba masuk perseneling satu, motor tidak bisa jalan dan mesin brebet parah. Kacau.

Baca Juga:

Saat eSAF Jadi Buah Bibir, Motor Honda MegaPro Karbu Tetap di Hati

Honda MegaPro, Produk Gagal dengan Beragam Penyakit Turunan yang Bikin Nyesek Pemiliknya

Motor yang tadinya terlihat biasa terus baik-baik saja, saat itu malah terlihat menyedihkan.

Nekat menempuh perjalanan ke Gunung Api Purba Nglanggeran dengan (mantan) Honda Megapro 

Dengan modal nekat karena mau tampil necis, Saya memutuskan untuk membawa motor CB100 custom dari Honda Megapro ini sebagai teman perjalanan walaupun kondisinya masih menyedihkan untuk menonton konser musik di Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.

Berangkat pagi dari Kudus, pukul 06.00 WIB pagi dari Kudus. Udara masih sejuk, dan suara mesin Megapro yang sudah dimodif terdengar agak serak namun bertenaga. Karena sasis sudah dipotong, posisi berkendara lebih tegak, cocok di tubuh mungil. Namun baru sampai lingkar timur, Kudus motor terasa brebet dan mesin akhirnya mati. Ternyata waktu itu aliran kran bensin mampet gara-gara kotoran bekas las-lasan.

Apakah setelah kejadian itu motor nggak mogok lagi? Tentu saja saya berhenti lagi di daerah Purwodadi. Setelah alun-alun, motor tiba-tiba mati. Awalnya kecurigaan mengarah ke kran bensin, tapi ternyata aman sentosa.

Saya cukup lama ngutak-ngatik, mencoba mengecek kelistrikan. Dan yah, kelistrikan tiba-tiba hilang. Busi nggak memercikan api. Anehnya, ketika jok yang lebih mirip bangku warteg saya copot, motor bisa menyala kayak nggak pernah ada masalah. Aneh memang, saya juga masih bingung sampai sekarang. cb100

Sebelum ke Jogja, saya harus mampir ke Solo dulu untuk menjemput seorang teman wanita. Namun baru saja sampai melewati Universitas Slamet Riyadi, suara mesin berisik sekali. Saya curiga bagian rantai keteng karena waktu itu pakai oli mesin yang terlalu encer. Alhasil ya begitu, mesin memang enteng, tapi cepat panas dan susah mereduksi panas mesin di motor tua.

Saya menepi segera membuka baut tempat men-setting rantai kamprat. Setelah beres, perjalanan berlanjut ke Manahan karena janjiannya di situ.

Baca halaman selanjutnya

Menembus jalanan, menuju Nglanggeran

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2025 oleh

Tags: cb100honda megapro
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Honda Mega Pro, Motor yang yang Identik dengan Bapack-bapack motor honda megapro

Saat eSAF Jadi Buah Bibir, Motor Honda MegaPro Karbu Tetap di Hati

31 Agustus 2023
Honda Mega Pro, Motor yang yang Identik dengan Bapack-bapack motor honda megapro

Honda MegaPro, Produk Gagal dengan Beragam Penyakit Turunan yang Bikin Nyesek Pemiliknya

10 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.