Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kesalahan Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli, Rasanya Cuma Bikin Kecewa

Tiara Uci oleh Tiara Uci
16 Februari 2024
A A
Kesalahan Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli, Rasanya Cuma Bikin Kecewa

Kesalahan Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli, Rasanya Cuma Bikin Kecewa (Pinerineks via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Nasi padang kok pakai nasi pulen

Makan nasi padang tanpa nasi jelas wagu. Kalau nasinya diganti lontong ataupun ubi tentu kurang pas dan nggak seru. Makanya nasi punya peran penting dalam olahan nasi padang.

Di Jawa, mayoritas nasi yang disajikan di RM Padang adalah nasi pulen (teksturnya agak lengket). Bagi sebagian besar orang Jawa, nasi pulen memang yang paling enak. Tapi, itu kan kalau orang Jawa. Di Minangkabau justru berbeda, lho.

Jika kita makan nasi padang asli di Sumatra Barat dan juru masaknya adalah orang Minang, olahan nasinya justru agak pera. Nasinya nggak keras, melainkan agak kering dan butiran nasinya mudah tercerai-berai.

Penggunaan nasi pera ini bukan tanpa alasan, lho. Mayoritas masakan orang Minang mengandalkan campuran nasi dengan lauk berkuah atau bersantan kental. Nasi pera akan mempertahankan karakteristik nasinya (nggak jadi lembek terkena kuah santan).

Bagi orang Minang, nasi yang pas dengan masakan mereka memang yang pera. Kalau di Jawa ada RM Padang nasinya pulen, itu ada dua kemungkinan. Pertama, juru masaknya memang bukan orang Minang. Kedua, sengaja dibuat nasi pulan karena orang di Pulau Jawa lebih suka nasi yang teksturnya agak lengket.

Kulit ayam pada ayam pop

Ayam pop adalah salah satu menu favorit saya saat menyantap nasi padang. Selain ayam pop, biasanya warung Padang juga menyediakan ayam balado, ayam bakar, ayam bumbu, atau ayam gulai. Di warung Padang yang nggak asli, kebanyakan hidangan ayamnya diolah bersamaan dengan kulitnya. Jadi kulit ayamnya nggak dibuang, sebab orang Jawa memang suka makan kulit ayam.

Namun, hal tersebut justru nggak berlaku di Minangkabau. Orang Minang memasak ayam tanpa menyertakan kulit. Coba deh diamati, jika kita makan ayam pop di Padang kulit ayamnya umumnya nggak disertakan.

Selain alasan tradisi—orang Minang ada yang mempertahankan tradisi nggak makan bagian tertentu dari ayam seperti kulit, usus, ceker, dan bagian depan kepala—, ada juga yang mengatakan ketiadaan kulit ayam ini karena lebih praktis. Di Sumbar, orang membeli ayam di pajak (pasar) dalam kondisi segar (disembelih langsung ketika konsumen datang). Nah, agar praktis, setelah disembelih ayamnya akan langsung dikuliti oleh tukang jagalnya.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

5 Hal Tidak Menyenangkan di Kota Padang yang Bikin Wisatawan Kapok Berkunjung

Bumbu kuahnya dibuat encer

Masakan Minang itu kental, kaya akan bumbu rempah dan banyak santan. Nah, ketika masakan Padang sampai di Pulau Jawa malah encer dan berbeda dengan aslinya.

Ada yang beranggapan jika orang Jawa takut kolesterol kalau masakannya terlalu kental makanya dibuat agak encer. Tapi, hal tersebut justru bikin nasi padang jadi kurang autentik. Namanya bumbu Padang ya nendang dan full body lah, kalau encer namanya kuah sop, dong.

Nggak menyediakan sambal merah dan sambal ijo

Selain kaya akan bumbu rempah dan kental, karakter masakan orang Minang itu pedas. Dalam kaidah kuliner Minang kita mengenal sambal ijo dan sambal merah. Masalahnya, kebanyakan warung Padang di Jawa justru meniadakan sambal merahnya. Padahal sambal merah itu salah satu nyawa masakan Padang, lho.

Fyi, cabai di Sumbar kadar airnya lebih sedikit dari pada di Jawa, sehingga menghasilkan rasa pedas yang khas. Ada beberapa RM Padang yang juru masaknya asli Minang sampai rela mendatangkan cabai merahnya langsung dari Sumbar, lho, agar rasanya autentik. Namun penjual nasi padang yang bukan orang Minang biasanya nggak mau repot-repot melakukannya dan malah langsung meniadakan menu sambal merahnya. Tobat klean.

Jualan lele goreng atau lele bakar

Di Surabaya ada warung nasi padang yang jualan lele goreng dengan sambal ijo khas Padang. Ini adalah dosa besar, sebab orang Minang biasanya nggak memasak lele untuk dijual, baik itu olahan lele yang digoreng atau dibakar. Yang suka jualan lele itu orang Lamongan, bukan Minang, ya.

Itulah kesalahan yang kerap dilakukan penjual nasi padang yang mengaku dari Minang dan bikin kecewa. Memang sih nggak ada kewajiban harus orang Minang yang membuka warung Padang, tapi tetap terasa janggal saja kalau label warungnya Padang tapi hidangannya nggak mencerminkan kaidah masakan orang Minang.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tidak Ada Nasi Padang di Kota Padang, dan Ini Serius.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2024 oleh

Tags: Ayam Popmasakan padangminangkabauNasi Padangorang minangrendangrumah makan padangSuku Minangkabausumatra baratwarung nasi padang
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

9 Ciri Warung Nasi Padang yang Sudah Pasti Enak (Hammam Izzuddin)

9 Ciri Warung Nasi Padang yang Sudah Pasti Enak dan Bikin Balik Lagi

6 Oktober 2025
Nasi Padang Makanan Mewah, Harganya Mahal Nggak Masalah (Unsplash)

Nasi Padang Seharusnya Tetap Menjadi Makanan Mewah, Harganya Mahal Nggak Masalah

17 April 2025
Nasi Padang Lauk Telur Dadar, Comfort Food Terbaik di Rumah Makan Padang warteg masakan padang

Selain Rendang, Inilah Kasta Menu Warung Padang dari yang Enak Sampai Enak Banget

14 April 2023
batal puasa nasi rendang mojok

Batal Puasa Gara-gara Mojok

15 April 2021
6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok

Nasi Padang Itu Enak, kecuali Dikonsumsi Tiap Hari

12 Juni 2023
orang minang

Bagaimana Orang Minang juga Bisa Mencintai Didi Kempot?

26 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.