Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

Budi oleh Budi
9 Agustus 2025
A A
Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa (Rizal Febri Ardiansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri, saya merasa ini bukan cuma perkara bepergian murah meriah. Ini adalah perjalanan spiritual, fisik, dan mental. Dengan harga tiket hanya Rp15 ribu, kamu tak cuma berpindah kota, tapi juga masuk ke ruang kontemplasi panjang — sambil duduk tegak dan berusaha tak saling menatap dengan orang asing di depanmu.

Saya menyebut ini sebagai seni bertahan hidup. Karena kalau kamu nggak punya mental baja, punggung fleksibel, dan pikiran yang bisa diajak kompromi, bisa jadi kamu turun di Stasiun Kediri bukan dengan senyum, tapi dengan pinggang keram dan muka muram.

Kursi 90 derajat dan tatapan orang asing di Kereta Dhoho Penataran

Gerbong Kereta Dhoho Penataran punya formasi duduk yang agak… antik. Bangkunya saling berhadapan, tanpa sandaran kepala, dan didesain dengan kemiringan nyaris nol derajat. Tegak lurus. Posisi ideal untuk orang yang ingin menjalani hidup secara disiplin, atau yang punya impian jadi patung selamat datang di perempatan kota.

Kondisinya makin menarik karena kamu akan duduk tepat di hadapan orang asing. Saling bertatapan, saling tebak usia, saling jaga jarak mata. Kalau kamu duduk berhadapan dengan ibu-ibu, biasanya aman, beliau akan mengobrol dengan tenang, sambil buka kerupuk dari plastik kresek. Tapi kalau duduknya sama sesama anak muda, kamu harus pintar mengelola mata: tatap terlalu lama, nanti dikira modus. Tatap sebentar-sebentar, dikira nggak sopan.

Banyak orang mengisi waktu dengan menunduk, pura-pura baca WhatsApp yang nggak dibalas, atau menatap jendela yang kadang lebih menawarkan bayangan wajah sendiri ketimbang pemandangan.

AC split: siapa cepat, dia beku

Kalau kamu berharap kenyamanan dari pendingin udara, maaf, kamu salah kereta. Kereta Dhoho Penataran memang sudah dilengkapi AC, tapi jenisnya split, menempel di sisi atas gerbong. Iya, kayak AC di ruang tamu rumah kos. Akibatnya, hembusan udara dingin cuma terasa di sekitar AC itu saja. Yang duduk tepat di bawahnya bisa menggigil, yang jauh darinya malah berkeringat.

Saya yang waktu itu duduk pas di bawah AC-nya. Luar biasa. Rasanya kayak ditinggal mantan: dingin, menusuk, dan tak bisa dihindari. Tapi ketika saya pindah ke kursi lain karena kedinginan, saya justru disambut hawa tropis. Di satu gerbong yang sama, saya bisa merasakan dua musim: dingin seperti hati gebetan, dan panas seperti isi kolom komentar berita politik.

Dari konsep ini saya diajarkan bahwa keadilan kadang hanya mitos. Bahkan di ruang publik ber-AC, ketimpangan itu nyata adanya.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

Ketika kereta ngalah: filosofi menepi

Karena ini kereta lokal menghubungkan beberapa daerah di Jatim, Kereta Dhoho Penataran punya satu prinsip hidup: kalau ada yang lebih penting lewat, ya ngalah dulu.

Setiap kali papasan dengan kereta jarak jauh atau kereta ekspres, Dhoho harus minggir. Kadang cuma 5 menit, kadang bisa 20 menit. Dan paling lama saya berhenti di Stasiun Kertosono selama setengah jam. Tanpa drama. Hanya diam dalam sunyi, seperti menunggu takdir datang atau sinyal dari semesta.

Saya sempat berpikir, mungkin masinisnya juga sedang merenung. Atau mungkin keretanya memang butuh waktu sendiri. Dalam keheningan itu, saya sempat menghitung usia, menyesali keputusan hidup, dan mencoba mengingat password email yang sudah lupa dua tahun soalnya mau beli pecel di Kertosono nggak ada uang je.

Ini bukan kereta cepat. Ini kereta sabar. Cocok untuk orang-orang yang hatinya tidak terburu-buru, atau yang dompetnya cukup pas untuk beli tiket 15 ribu dan dua gorengan.

Rp15 ribu untuk semua ini? Worth it, kalau kamu nggak buru-buru

Tapi sejujurnya, saya nggak bisa benci kereta ini. Meski jalannya lambat, kursinya kaku, dan suhu udaranya seperti permainan keberuntungan, Dhoho Penataran tetaplah moda transportasi paling masuk akal bagi banyak orang. Tentu saja jika dibanding bus yang jalannya memang cepat, tapi bisa juga cepat menghadap Tuhan.

Dengan harga tiket segitu, saya bisa berpindah dari Surabaya ke Kediri tanpa harus ribet rebutan di terminal, tanpa pusing mikirin bensin, dan bisa tidur meskipun tidak nyenyak. Bagi para pekerja, mahasiswa, atau orang yang cuma ingin pulang, kereta ini jadi penyelamat.

Kereta Dhoho Penataran memang lambat, tapi setidaknya sampai

Dan di balik segala absurditasnya, naik Dhoho juga mengajari kita satu hal penting: kadang, yang murah itu bukan tanpa harga. Tapi justru menguji seberapa jauh kita bisa bertahan.

Kalau kamu pernah naik kereta ini, mungkin kamu juga tahu: ini bukan sekadar alat transportasi. Ini adalah ujian sabar yang menyamar sebagai perjalanan antarkota. Dan kalau kamu berhasil melewatinya tanpa marah-marah, berarti kamu sudah siap menghadapi hidup di Indonesia dengan kepala dingin (meski AC-nya nggak nyampe ke kamu).

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2025 oleh

Tags: Dhoho Penatarankedirikereta api dhoho penatarankereta ekonomikereta surabaya-kediriSurabaya
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

Surat Terbuka untuk Pemerintah Kabupaten Malang: Jalanan di Jalur Ngantang dan Payung Minim Cahaya dan Tambalan Tidak Rata, Gimana Ini?!

Surat Terbuka untuk Pemerintah Kabupaten Malang: Jalanan di Jalur Ngantang dan Payung Minim Cahaya dan Tambalan Tidak Rata, Gimana Ini?!

29 Agustus 2023
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
dinasti politik kediri bupati simpang lima gumul arc de triomphe paris mojok

Bulan Puasa Gini Enaknya Nyinyirin Dinasti Bupati Kediri

3 Mei 2020
Bebek Purnama Surabaya, Kuliner Overrated yang Membuat Saya Kecewa pada Kunjungan Pertama (Pixabay.com)

Bebek Purnama Surabaya, Kuliner Overrated yang Membuat Saya Kecewa pada Kunjungan Pertama

14 Februari 2024
Mahasiswa UNESA Ketintang Surabaya Anak Tiri Kampus (Unsplash)

UNESA Ketintang Surabaya Adalah Anak Tiri Kampus yang Selalu Nelangsa Jika Dibandingkan UNESA Lidah, bahkan di Bulan Ramadan

25 Maret 2024
Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

8 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.