Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nadin Amizah dan Twit-nya yang Sok Bela Kesenian dalam Negeri

Fadlir Nyarmi Rahman oleh Fadlir Nyarmi Rahman
7 Januari 2021
A A
Nadin Amizah dan Twit-nya yang Sok Bela Kesenian dalam Negeri terminal mojok.co

Nadin Amizah dan Twit-nya yang Sok Bela Kesenian dalam Negeri terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tak pernah mendengarkan lagu-lagu Nadin Amizah secara sengaja, tapi saya tahu persis ia adalah penyanyi yang sedang naik daun dan saya juga tahu apa akun Twitter-nya. Sebab, beberapa mutual saya sering menyukai atau meretweet twitnya sehingga sering muncul di lini masa saya.

Seperti salah satu twitnya yang cukup mengundang banyak perhatian sobat Twitter (2/1/2021) dan isinya (tanpa saya ubah) sebagai berikut:

kalau pake bahasa baku sedikit dibilangnya sok indie, kasian anak seumuran saya yg memang cita-citanya jadi penyair dan ahli bahasa. pada takut kena semprot tukang nyinyir. tar giliran generasinya gada seniman hebat, malu juga kalian.

Konteks dari twit di atas saya kira merupakan sebuah tanggapan terhadap netizen yang sering berkomentar miring pada akun yang kontennya berupa kutipan-kutipan romantis, motivasi, dan puitis pula. Atau yang sering diejek sebagai sobat indie, senja-senji, kopa-kopi.

Pasalnya, sebagai penyanyi yang dalam lirik lagunya konon menggunakan kalimat-kalimat yang puitis, maka ia harus membela mereka melalui twitnya itu. Atau, ia hanya membela dirinya sendiri dengan memanfaatkan konteks tersebut? Bisa jadi. Namun, saya tak mau berasumsi seperti itu dan lebih melihat twit Mbak Nadin Amizah sebagai sesuatu yang kelewat visioner—untuk tidak mengatakannya asal omong.

Pertama, saya pikir tak ada korelasi antara orang yang menggunakan bahasa baku dengan tercapainya cita-cita sebagai penyair dan ahli bahasa. Opini njenengan lompatnya kejauhan apa yha, Mbak?

Memang benar untuk menjadi penyair dalam (((kerja kebudayaannya))), mereka berkutat dengan bahasa dalam berbagai bentuk. Namun, cukup sembrono mengatakan mereka hanya memanfaatkan rangkaian kata dalam bahasa baku untuk membentuk kalimat yang begitu indahnya. Tentu ada aspek-aspek lain yang lebih jauh untuk terciptanya sebuah puisi, saya kira—mengingat saya juga bukan penyair dan hanyalah seseorang yang menyukai puisi.

Selain itu, bukankah dalam puisi tak hanya mempergunakan bahasa baku? Melainkan segala bentuk bahasa. Dalam hal ini kita bisa melihat puisi Pak Jokpin yang begitu luwes dan sesekali menyertakan istilah yang tidak baku.

Baca Juga:

‘The White Tiger’ Adalah Jawaban Atas Konsep Utopis Realistis Kaya Miskin Khas Nadin Amizah

Lagu ‘Bertaut’ Nadin Amizah Penuh Makna tapi Tidak Sesuai Kenyataannya

Hal itu berlaku pula pada seseorang yang ingin menjadi ahli bahasa. Tak cukup hanya dengan menggunakan bahasa baku untuk menjadi ahlinya. Kita bisa menjadikan Uda Ivan Lanin sebagai contohnya, yang pengetahuan mengenai bahasa begitu luas, lebih dari sekadar baku dan tidak baku. Mulai dari sejarah suatu kata atau istilah, hingga pembentukan struktur kalimatnya yang begitu rapi.

Kedua, memanglah ejekan-ejekan para netizen kepada mereka dan ia sendiri cukup menyebalkan dan berlebihan. Sama berlebihannya dengan konten puitis itu sendiri. Namun, apa iya sampai membuat seseorang yang ingin jadi penyair atau ahli bahasa, seperti yang disebutkan oleh Mbak Nadin Amizah, akan merasa minder atau bahkan takut?

Oh, tidak, tentu saja. Jika seseorang yang sudah memantapkan diri untuk menjadi seorang penyair atau ahli bahasa, tentu ia hanya berfokus pada hasil karyanya. Alih-alih minder atau takut pada semprotan dan nyinyiran netizen, ia pasti lebih memilih untuk fokus berkutat dengan keyboard komputer atau laptop dengan segala referensi dan ide di dalam kepalanya.

Ya, lagian kalau sudah niat dan yakin untuk meraih cita-citanya mah, sejelek apa pun omongan orang lain nggak akan masuk di pikirannya. “Toh, kita memang tidak bisa membahagiakan semua orang,” begitu kira-kira.

Jika ada hal yang membuatnya pusing dan seperti ingin menyerah menjadi penyair, paling itu adalah pikiran tentang betapa buruk puisi yang ia tulis sehingga mendapat penolakan dari redaksi koran, seperti yang saya alami. Hahahaha.

Ketiga, menghubungkan antara ketakutan so called penyair pemula pada nyinyiran netizen, dengan ketiadaan seniman yang hebat kelak ini, nggak nyambungnya tuh kelewatan. Seniman hebat loh ini, kok cuma modal bahasa baku. Terus takut sama nyinyiran netizen lagi. Hadeh.

Ya, seperti poin pertama dan kedua tadi. Wong jadi penyair atau ahli bahasa saja nggak cuma butuh bahasa baku terus harus bisa peduli setan sama komentar buruk orang lain kok, apalagi untuk jadi seniman hebat. Lho, ya butuh sesuatu yang berkali-kali lebih penting dari kedua hal itu.

Dengan kata lain, mbok ya kalau mau membela diri sendiri, fansnya, atau siapa pun yang sering menggunakan bahasa baku untuk konten puitis nan romantis, nggak usah kejauhan dengan menghubungkannya dengan cita-cita, ahli bahasa, penyair, apalagi seniman hebat. Cukup bantah saja komentar nyinyiran mereka itu dengan (((karya))).

Selain karena buang-buang energi untuk hal yang nggak penting, terkesan bahwa Mbak Nadin Amizah kurang nyaman dan senang dengan kerja kebudayaannya. Twit njenengan itu juga seolah meremehkan potensi para penyair atau seniman muda kita. Yang saya rasa sedang menggeliat dan membangkitan kesusastraan dan kebudayaan Indonesia. Semoga saja. Saya hanya bisa berdoa, sementara Mbak Nadin Amizah harus terus semangat berkaryaaarrrgghh, yha!

BACA JUGA Nonton Konser Musik Metal Tanpa Berdiri dan Moshing? Ya Jelas Aneh, Lah! dan tulisan Fadlir Rahman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2021 oleh

Tags: Nadin Amizah
Fadlir Nyarmi Rahman

Fadlir Nyarmi Rahman

Seorang radiografer yang sedikit menulis, lebih banyak menggulir lini masa medsosnya. Bisa ditemui di IG dan Twitter @fadlirnyarmir.

ArtikelTerkait

Alasan Logis bahwa Nadin Amizah Berhak Membela Kesenian dalam Negeri terminal mojok.co

Alasan Logis bahwa Nadin Amizah Berhak Membela Kesenian dalam Negeri

10 Januari 2021
nadin amizah orang miskin empati kemiskinan orang miskin mojok

Nadin Amizah Bener loh, Jadilah Orang Kaya karena Lebih Mudah Jadi Orang Baik

21 Januari 2021
Lagu 'Bertaut' Nadin Amizah Penuh Makna tapi Tidak Sesuai Kenyatannya terminal mojok.co

Lagu ‘Bertaut’ Nadin Amizah Penuh Makna tapi Tidak Sesuai Kenyataannya

31 Januari 2021
musisi indie Super Junior Sudah Waktunya Beralih ke Jalur Indie terminal mojok.co

Menjelaskan tentang Musisi Indie ke Emak-emak Itu Deritanya Tiada Akhir

27 Januari 2021
nadin amizah orang miskin empati kemiskinan orang miskin mojok

Orang Kaya Versi Nadin Amizah yang Terlalu Utopis

23 Januari 2021
Menjadi Orang Miskin Versi Nadin Amizah: Udah Susah, Jadi Makin Susah terminal mojok.co

Susahnya Orang Miskin Jadi Orang Baik Versi Nadin Amizah

21 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.