Kita tidak bisa membantah bahwa skutik gembrot macam Yamaha NMAX dan Honda PCX laris di pasaran. Untuk melihat perkembangan 2 skutik tersebut, kita harus melakukan perjalanan kembali ke tahun 2002. Saat itu, embrio skutik baru saja lahir. Namanya motor Yamaha Nouvo AT115.
Saat ini, saya mewarisi motor Yamaha Nouvo AT115 milik kakak saya. Saya ingat, setelah lahir pada 2002, keluar saya membeli motor Yamaha tersebut pada 2005. Dan, sampai saat ini, si lele masih mengaspal. Meski memang, performanya sudah menurun dan sudah mulai renta. Namun percayalah, rangka motor ini masih kuat kalau hanya untuk bolak-balik melewati Alas Gumitir yang selalu macet itu.
Daftar Isi
Perjalanan berkesan si pendahulu Yamaha NMAX
Perjalanan saya bertemu motor Yamaha Nouvo AT115 memang sangat berkesan. Motor tersebut datang di keluarga kami saat saya masih berusia tujuh tahun. Tentu saja bapak tidak membelikannya untuk saya, melainkan untuk kakak. Motor tersebut menjadi kesayangan kakak saya dan sering dia pakai untuk mengelilingi desa. Fragmen itu nggak muncul di ingatan saya melainkan saya lihat sendiri di album foto keluarga. Gimana mau ingat wong saya masih 7 tahun.
Waktu itu, motor Yamaha Nouvo AT115 tersebut masih terbilang mahal. Maklum, dulu belum semudah sekarang untuk mengajukan kredit. Saya tidak tahu bapak saya membayar berapa rupiah untuk motor itu. Namun, kalau tidak salah, harganya kala itu setara dengan 1 ekor sapi brahman dewasa.
Ingat, waktu itu masih 2005, yang katanya gejolak ekonomi masih sangat sangar-sangarnya. Hingga 2008, gejolak ekonomi masih terasa. Namun, buat warga desa, apalah arti gejolak ekonomi. Jika bisa menjaga lahan dan sapi sendiri, kebutuhan keluarga bisa terpenuhi.
Tongkat estafet motor tersebut berlanjut saat saya masuk SMA pada 2013. Saat SMA, saya baru resmi memiliki motor Yamaha Nouvo AT115 si pendahulu Yamaha NMAX. Namun, karena usianya sudah menginjak 8 tahun, kami harus waspada dengan permesinan supaya si lele tetap “sustainable”.
Mesin dan rangka motor Yamaha Nouvo AT115 nggak boleh dianggap sepele
PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) kali pertama memperkenalkan motor Yamaha Nouvo AT115 pada 2002. Motor tersebut membawa desain yang unik dan beda dari motor lainnya di pasaran. Keunikan ini membuatnya mendapatkan julukan populer “Nouvo Lele” karena tampangnya yang mirip dengan ikan lele.
Salah satu hal yang membuat si pendahulu Yamaha NMAX menonjol adalah desainnya yang futuristik dan berkelas. Terinspirasi dari perkembangan desain pusat Yamaha Motor Co. Ltd, Nouvo AT 115 memiliki tampilan yang elegan dan modern. Desain bodi yang aerodinamis memberikan kesan yang lebih sporty. Panel instrumen yang canggih menambahkan nuansa futuristik pada motor ini.
Mengutip dari laman resmi Yamaha Motor Indonesia, motor Yamaha Nouvo AT115 dilengkapi dengan mesin yang andal dan bertenaga. Mesin 4-tak 113,5 cc dengan pendinginan udara ini menggunakan sistem bahan bakar karburator Mikuni 25 mm. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,9 dk pada 8.000 rpm dan torsi puncak sebesar 8,6 Nm pada 7.000 rpm.
Memiliki performa seperti itu, membuat motor Yamaha Nouvo AT115 tidak bisa dianggap sepele. Makanya cocok untuk penggunaan sehari-hari dan perjalanan jarak dekat maupun jauh. Apalagi dengan kombinasi teknologi dari berbagai negara dan mesin yang andal, motor Yamaha Nouvo AT115 menjadi salah satu skutik yang diperhitungkan. Yah, meskipun badannya yang agak bongsor, membuatnya belum menjadi minat utama kala itu.
Gabungan harmonis dengan melibatkan ahli dari berbagai negara
FYI, saat awal datang ke Indonesia, motor Yamaha Nouvo AT115 memang melibatkan beberapa negara untuk pembuatan materialnya. Yamaha mencetak mesin dan rangka di Indonesia. Ini mencakup komponen inti motor, seperti mesin itu sendiri dan kerangka yang mendukungnya. Pembuatan komponen ini di Indonesia memungkinkan Yamaha untuk memproduksi motor dengan biaya yang lebih efisien.
Sementara untuk komponen elektronik motor Yamaha Nouvo AT115, Yamaha memilih Thailand sebagai tempat produksi utama. Komponen mencakup berbagai sistem elektronik, termasuk sistem bahan bakar karburator. Keputusan untuk membuat komponen elektronik di Thailand menggambarkan tingginya tingkat keahlian teknologi di wilayah ini untuk kelistrikan.
Untuk jeroan mesin dan karburatornya masih dibuat di Jepang. Sementara itu, transmisi CVTnya dikerjakan di Taiwan. Proses akhir perakitan dan penyelesaian di Malaysia. Ini termasuk pengecatan, pemasangan semua komponen, dan penyelesaian desain akhir. Proses tersebut memberikan sentuhan terakhir pada motor sebelum dipasarkan hingga sampai ke Indonesia.
Sampai hari ini, motor Yamaha Nouvo AT115 si pendahulu Yamaha NMAX tetap menjadi kenangan bagi keluarga kami. Meski peran vitalnya sudah terganti dengan kendaraan lain, namun ceritanya akan tetap menjadi warisan yang abadi.
Itulah pengalaman saya menggunakan si lele. Meski sudah renta, motor ini sudah memberikan banyak manfaat bagi keluarga kami. Itulah yang membuat kami tetap mencintai dan merawat motor ini.
Penulis: Anik Sajawi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Yamaha All New NMAX 155: Bikin Motor kok Nanggung Banget, Nggak Worth untuk Dibeli