Ada beberapa motor bebek yang kini mulai langka. Kalau kebetulan barangnya ada, kualitasnya di bawah standar. Misalnya, seperti motor Yamaha FizR dan Jupiter Z lampu mata kucing. Di atas 2 motor tersebut, ada motor Honda yang paling langka dan menjadi idaman orang desa. Motor yang saya maksud adalah Honda Supra X 125 2008 versi cakram belakang.
Tiga motor di atas, bagi orang desa saya yang membutuhkannya, rada menyebalkan. Pasalnya, ketika barangnya sudah di depan mata, eh harganya kelewat tinggi. Tulisa ini sendiri akan fokus kepada motor Honda Supra X 125 2008 versi cakram belakang.
Daftar Isi
Supra X 125, motor Honda nan langka yang menjadi idaman orang desa
Dari anak muda sampai orang tua, semuanya cocok menggunakan motor Honda Supra X 125. Motor ini memang “netral”. Orang desa bisa memakainya ke mana saja. Selain irit, bodinya simpel dan tidak terlalu berat, serta mendukung di jalanan yang agak rusak. Selebihnya, tak jauh beda dengan motor bebek lainya, yaitu multifungsi.
Sayangnya, saat ini, semakin sulit mendapatkan motor Honda Supra X 125 varian cakram belakang. Bahkan showroom tetangga saya saja nggak punya.
Ada sebuah pengalaman yang menjadi bukti langkanya motor Honda Supra X 125. Saat itu, saya sedang mencuci motor ini di samping showroom. Kebetulan, ada mobil sales lewat. Sopirnya berhenti lalu bertanya, “Motornya dijual nggak, Dik?”
Saya menjawab tidak dan bilang kalau ini bukan milik showroom. Si sopir itu terlihat kecewa. Kejadian ini menjadi bukti bagi saya bahwa motor langka ini punya peminat yang tinggi.
Teman saya pernah berburu motor ini via grup jual-beli online. Dia memang menemukan motor Honda Supra X 125 2008, tapi yang model tromol, di wilayah Sumenep, Madura. Ada satu orang yang punya di wilayah Pamekasan. Namun, si penjual buka harga di Rp9,7 juta! Ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga di 2019.
Baca halaman selanjutnya: Harga yang semakin nggak masuk akal karena faktor kelangkaan.
Penyebab kelangkaan sebuah motor
Pada 2019, bapak membelikan saya motor Honda Supra X 125 2008 versi cakram belakang. Suratnya lengkap dan hidup. Saat itu, bapak membelinya dengan harga Rp8,5 juta. Sejak saat itu, dari 2019 sampai 2024, harganya relatif tidak banyak berubah. Namun, sejak ia semakin langka, terjadi lonjakan harga.
Ada 2 hal yang biasanya menjadi penyebab sebuah motor menjadi langka. Pertama, pemilik merasa nyaman dengan si motor jadi enggan menjualnya. Kedua, si pemilik mungkin kepikiran mau menjualnya. Namun, dia tahu bahwa statusnya sedang langka. Di sini, dia lalu menahan barang sehingga kelangkaan semakin awet. Begitulah, harga motor langka ini semakin naik.
Saya bersyukur sudah mendapatkannya di 2019
Melihat tingginya minat orang kepada motor gaib ini, saya bersyukur sudah mendapatkannya sejak 2019. Ada perasaan lega karena banyak orang sedang memburunya dan bertarung di harga tinggi. Apalagi saya orang desa, di mana kendaraan yang awet dan nyaman itu penting untuk jangka panjang.
Oleh sebab itu, saya nggak menyesal merawat motor ini. Striping motor saya ganti ke warna biru, ban tubeless untuk depan-belakang, jok dengan kulit baru, dan bodinya masih kinclong. Ah, Supra X 125 2008 betul-betul layak disyukuri. Sederhana, tapi tak semua orang bisa mendapatkannya.
Penulis: Zubairi
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.