Warga Mojolaban Sukoharjo terkadang merasa bukan bagian dari Sukoharjo
Saya sering merasa Mojolaban ini bukan bagian dari Sukoharjo. Bagaimana tidak, warga di sini lebih sering mengunjungi kabupaten tetangga karena jaraknya yang lebih dekat dan lebih mudah diakses. Saya misalnya, lebih sering ke Karanganyar, Kota Surakarta, atau Kota Solo. Jalanan di tiga daerah itu lebih bagus daripada jalanan di Sukoharjo. Selain itu, fasilitas-fasilitas di tiga daerah itu relatif lebih lengkap.
Asal tahu saja, Kabupaten Sukoharjo itu cukup luas, mencapai 489,10 kilometer persegi. Daerahnya mungkin tidak seluas Kabupaten Cilacap, tapi Sukoharjo termasuk salah satu kabupaten terluas se-Jawa Tengah. Itu mengapa agak repot kalau warga pinggiran Sukoharjo harus mengunjungi pusat kota di kabupatennya sendiri.
Selain itu, perasaan bukan bagian dari Sukoharjo ini mungkin tumbuh karena saya terlalu sering mengaku dari daerah lain yang lebih terkenal. Bukannya malu atau apa ya, saya hanya malas menjelaskan kecamatan yang kurang populer ini kepada orang lain. Ketika saya mengaku orang asli Mojolaban Sukoharjo, banyak orang terheran-heran dan memastikan saya bukan dari Karanganyar. Mengingat tempat tinggal saya memang lebih dekat ke pusat kota Karanganyar daripada pusat kota Sukoharjo.
Terkadang saya bertanya-tanya, apakah warga perbatasan daerah lain merasakan hal yang sama seperti saya? Saya yang tinggal di pinggiran Sukoharjo saja merasa dianaktirikan oleh pemerintah kabupaten, bagaimana dengan mereka yang tinggal di perbatasan negara ya? Apakah mereka juga merasa dinomorduakan oleh pemerintah pusat?
Penulis: Santhos Wachjoe P
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Alasan Saya Kecewa dengan Stasiun Palur Karanganyar
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.