Matahari baru terbit, kita sudah berada di jalan untuk beraktivitas. Ketika perjalanan pulang, matahari sudah sepenuhnya tenggelam dan tubuh terasa begitu lelah. Perjalanan akan terasa menyenangkan jika kita memiliki keleluasaan beraktivitas di dalam mobil pribadi. Apalagi jika tidak perlu menyetir sendiri dan ada yang menemani, lebih menyenangkan dong.
Namanya juga di luar rumah, baterai smartphone dihemat semaksimal mungkin. Agar perjalanan tak sepi, bertukar pikiran dengan teman seperjalanan menjadi pilihan. Siaran radio juga menjadi favorit banyak orang, mulai dari mendengarkan berita, musik, talkshow, sampai hiburan. Siapa di antara kita yang tidak kenal Radio Sonora atau Elshinta? Sayangnya, kenikmatan menyimak ini sering kali terganggu oleh suara mesin, khususnya di putaran tinggi.
Ketika tempat tinggal jauh dari SPBU dan sisa bahan bakar mulai menipis, saatnya merencanakan rute perjalanan yang melewatinya. Kondisi akan semakin menyebalkan ketika antrean panjang terjadi atau stok bahan bakar habis. Kita sudah kepepet untuk mengisi bahan bakar dan waktu yang dimiliki tidak banyak. Mengapa saya harus tergantung pada suatu SPBU tertentu? Bisakah saya mengisi bahan bakar tanpa harus ke SPBU?
Mobil listrik menjawab dua permasalahan di atas. Lihat saja balapan Formula E, laju kencangnya hanya menghasilkan bunyi seperti siulan. Mengisi baterainya juga bisa dilakukan di mana saja asal ada stop kontak listrik, di rumah sendiri juga bisa dan tidak perlu meluangkan waktu khusus. Cocok banget untuk orang-orang seperti saya yang sering lupa mengisi bahan bakar.
Tidak hanya membuat perjalanan kita lebih nyaman, kita juga bisa berkontribusi terhadap alam sekitar. Ciyeee, jadi pejuang lingkungan. Mobil listrik kan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.
Awalnya, mobil listrik dipandang sebagai barang eksklusif untuk kaum borjuis. Jika menginginkan jarak tempuh yang lumayan, desain yang menarik, dan kapasitas memadai, siap-siap merogoh kocek cukup dalam. Akan tetapi, kini mobil listrik tidak lagi eksklusif untuk konglomerat dan para pejabat.
Hyundai Motors Indonesia melalui komitmen Driving Meaningful Innovation hadir demi mobil listrik yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan memberikan makna untuk Tanah Air. Jargon ini singkatnya merangkum misi Hyundai Motors Indonesia untuk menghadirkan inovasi teknologi yang bukan cuma memobilisasi orang dari satu tempat ke tempat lain, tapi juga memberi arti pada mobilitas itu sendiri.
Alam yang diberikan Tuhan begitu indah dan tentunya akan lebih bermakna setelah dikembangkan melalui berbagai pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Dalam melakukan pembangunan tersebut, tentu dibutuhkan kegiatan bermobilitas yang produktif. Teknologi tinggi nan cerdas menunjang produktivitas tersebut, ketika emisi karbon tentu perlu ditekan agar udara bersih yang ada di alam tidak banyak tercemar, langit tak lagi hitam, dan risiko terkena ISPA berkurang. Hyundai Motors Indonesia tidak hanya menciptakan mobil listrik yang mewujudkan semuanya, tetapi juga memelopori lahirnya mobil listrik berteknologi tinggi yang diproduksi langsung di Indonesia (beserta baterainya) dan secara otomatis menciptakan lapangan kerja.
Jika Anda adalah pecinta sedan, Hyundai IONIQ Electric yang elegan mampu menampung keluarga kecil hingga lima orang. Sebaliknya, jika Anda lebih menginginkan mobil SUV yang tetap berdimensi compact dan berpenampilan stylish, Hyundai KONA Electric tentu pilihan tepat. Keduanya memiliki mesin bertenaga 100 kW yang sanggup melaju hingga 165 km per jam dan bisa berakselerasi dari nol sampai 100 km per jam dalam sepuluh detik. Mobilnya kencang, akselerasinya cepat, anti odong-odong dong? Ups, jangan dipakai balapan ya, apalagi sampai seperti yang terjadi di lagu “Mobil Balap” dari NAIF!
Mesin kencang ini dilengkapi dengan empat langkah pengamanan untuk mencegah dampak benturan, korsleting, dan hal-hal lain yang tidak diinginkan baik selama perjalanan maupun pengecasan baterai. Teknologi regenerative braking system memungkinkan daya kinetik saat pengereman dapat dikonversi menjadi energi listrik untuk mengisi baterai secara mandiri. Mantap betul deh, serasa KERS di mobil Lewis Hamilton atau Charles Leclerc.
Tidak sampai di situ, baterai yang digaransi bertahan hingga delapan tahun atau 160.000 km itu mampu mengantarkan kita dengan jarak tempuh hingga 305 km (untuk Hyundai KONA Electric) atau 311 km (untuk Hyundai IONIQ Electric) menurut Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure (WLTP). Jalan-jalan dari Jakarta ke Puncak dan kembali lagi ke Jakarta bukan masalah, bawa anak-anak ke Taman Safari ya bisa. Pengecasan dengan charger AC di rumah memakan waktu sekitar enam jam, ketika kita tidur dan mobil tidak digunakan ya dia dicas. Charger ini bisa Anda dapatkan secara gratis lengkap dengan jasa pemasangannya ketika membeli salah satu dari kedua mobil ini. Atau mau beli dua-duanya? Bebas.
Dalam kondisi darurat, Anda bisa mengisi baterai dengan waktu yang jauh lebih singkat di berbagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Beberapa di antaranya dibangun Hyundai Motors Indonesia di dealer-dealer resminya serta lokasi lain dengan menggandeng mitra strategis. Anda tidak perlu khawatir merogoh kocek dalam untuk sekali pengisian baterai karena mobil ini hanya mengonsumsi sekitar 0.15 kWh alias di bawah Rp300 per kilometer perjalanannya. Mobil konvensional bisa menandinginya?
Mengendarai mobil ini tidak akan terasa melelahkan. Transmisinya otomatis dengan fitur shift by wire, jadi pengemudi hanya perlu menekan tombol untuk berpindah gigi. Informasi penting terkait sistem mobil juga disajikan secara komprehensif melalui layar yang berukuran 7 inci (untuk Hyundai IONIQ Electric) dan 10,25 inci (untuk Hyundai KONA Electric). Punggung tidak akan terasa lelah dengan adanya power seat yang bisa dikendalikan dengan tombol, belum lagi dia bisa dihangatkan ketika merasa dingin atau sebaliknya didinginkan ketika merasa panas. Sistem audio tersedia dengan adanya layar 8 inci dan bisa terkoneksi dengan ponsel untuk memutar lagu-lagu kesayangan kita yang mungkin sudah absen dari siaran radio masa kini.
Penumpang akan merasakan kenyamanan yang tidak kalah luar biasa. Pemandangan sunrise dan sunset bisa dinikmati dengan adanya sunroof. Ketika baterai ponsel menipis, tersedia wireless charging pad untuk mengisinya. Apalagi jika mobil Anda adalah Hyundai IONIQ Electric, penumpang baris kedua pun akan mendapatkan embusan pendingin udara dari ventilator tersendiri alias anti-kepanasan.
Bicara mobil Hyundai tidak akan lengkap tanpa teknologi keamanannya. Pengemudi akan dibantu dengan sistem peringatan untuk mencegah kecelakaan dari arah blind spot dan rear cross-traffic serta saat parkir. Airbag pastinya tersedia sebagai bantalan udara untuk melindungi pengendara dan penumpang dari cedera fisik ketika kecelakaan itu tidak terhindarkan. Ini baru dua contoh, sisanya bisa dieksplorasi lebih dalam ketika melihat langsung mobilnya ya.
Masih banyak cerita tentang mobil listrik besutan Hyundai Motors Indonesia dan juga komitmen Driving Meaningful Innovation-nya yang bisa kalian simak di sini. Saya hanya mau bilang, jika kalian menginginkan mobil berteknologi tinggi dan juga berharap Bumi kita masih sehat di generasi anak-cucu kita, segera beralihlah!
Artikel ini ditayangkan atas kerja sama Mojok.co dan Hyundai Motors Indonesia.