Alasan Saya Nggak Cocok Makan Mie Ayam Pelembang Afui Porsi Jumbo

Alasan Saya Nggak Cocok Makan Mie Ayam Pelembang Afui Porsi Jumbo Mojok.co

Alasan Saya Nggak Cocok Makan Mie Ayam Pelembang Afui Porsi Jumbo (unsplash.com)

Banyak orang bilang, Mie Ayam Palembang Afui cocok untuk mahasiswa Jogja. Terutama mahasiswa mendang-mending yang uang bulanannya sering seret dan tidak seberapa. Asal tahu saja, mie ayam Afui memang punya porsi yang luar biasa banyak. Bahkan, menurut saya, kalian tidak perlu memilih menu Jumbo untuk mendapatkannya. Menu porsi biasa saja sudah sangat mengenyangkan.

Sebenarnya kapasitas perut saya menampung makanan tidak bisa dibilang kecil atau sedikit, ya sewajarnya manusia saja. Hanya saja, untuk menelan porsi jumbo mie ayam Palembang Afui, perut saya nggak sanggup. Lebih dari itu, ada beberapa hal lain yang membuat saya nggak cocok dengan porsi jumbo Afui:  

Porsi jumbo Mie ayam Palembang Afui rasanya membosankan

Bukannya nggak enak, saya merasa porsi jumbo mie ayam Palembang Afui itu rasanya membosankan. Saya memang tipe orang yang menikmati makanan pada 10 suapan pertama, setelah itu rasa makanan cenderung biasa saja dan lama-lama bisa membosankan. Nah, itulah yang terjadi kalau saya menyantap Mie Ayam Afui porsi Jumbo. Saya perlu puluhan suap untuk bisa menghabiskannya, sementara saya hanya bisa menikmati 10 suapan pertama. Sisanya? Rasa cenderung membosankan yang berujung pada kehilangan selera makan.

Itu mengapa, saya takut kalau memaksakan diri memesan porsi jumbo mie ayam Afui ini hanya akan berakhir mubazir. Padahal, orang-orang zaman dahulu bilang, rezeki bakal seret kalau tidak menghabiskan makanan karena dinilai menyiakan makanan. Memang sih sisa makanan bisa dibungkus, tapi ada biaya tambahan. Itu mengapa, saya lebih sering memesan porsi kecil atau sedang saja kalau makan di sana.  

Mending makan nasi daripada makan mie

Seporsi mie ayam jumbo dipatok harga sekitar Rp25.000. Sekilas, harga itu terlihat mahal untuk ukuran makanan di Jogja. Namun, melihat porsi yang didapatkan pelanggan, harga segitu sebenarnya sangat murah. Itu mengapa porsi ini cocok dimakan oleh seseorang dengan kapasitas perut besar yang sedang lapar-laparnya. 

Beda cerita dengan saya dan orang lain yang tidak mampu menampung makanan dalam porsi besar. Duit puluhan ribu lebih baik dibelanjakan makanan dalam bentuk nasi. Harap maklum, saya salah satu orang yang termakan doktrin Orde Baru kalau makan itu harus nasi. Apalagi, dengan duit puluhan ribu di Jogja kalian bisa mendapat nasi dengan berbagai macam lauk pauk yang enak. 

Di atas beberapa alasan yang membuat saya malas makan mie ayam Palembang Afui, khususnya yang porsi jumbo. Walau kerap dicap aneh oleh teman-teman karena dianggap menyia-nyiakan kesempatan, saya paham kebutuhan ketika menyantap makanan. Bagi saya, makan tidak melulu kenyang, yang penting makan saja sudah cukup. Itu mengapa berbagai promo makanan kerap tidak mempan karena memang kebutuhannya bukan kenyang. 

Penulis: Helena Yovita Junijanto
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Saya Kecewa dengan Mie Ayam yang Dijual di Warung Bakso dan Mie Ayam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version