Meski Nol Kalori, Konten Mukbang Ternyata Berbahaya

Siapa yang tidak tahu atau bahkan belum pernah nonton konten mukbang saat ini? Mulai dari yang lokal ada Tanboy Kun, si cantik Boki (Eat with Boki) asal Korea Selatan, sampai si chaos Nikocado Avocado dari Amerika Serikat. Mereka adalah beberapa YouTuber kenamaan yang menyuguhkan konten mukbang pada channel YouTube mereka.

Mukbang adalah jenis konten siaran langsung atau rekaman video yang memperlihatkan sang host memakan makanan dalam porsi besar. Pada umumnya, acara mukbang disertai dengan interaksi langsung dengan para penontonnya. Namun, seiring perkembangannya, hadirlah mukbang ASMR (autonomous sensory meridian response) yakni mukbang yang disertai dengan audio berkualitas tinggi sehingga penonton dapat mendengar suara menggigit, mengunyah, menelan, serta meneguk makanan dan minuman yang ditampilkan.

ASMR akan menghasilkan sensasi menggelitik yang muncul secara alami pada bagian leher dan kulit kepala yang disebabkan bunyi-bunyian yang menenangkan. Pada umumnya, mukbang ASMR juga diimbangi dengan kualitas kamera dan editing yang di-setting sedemikian rupa sehingga menarik perhatian beberapa indra sekaligus. Akibatnya, hanya dengan menonton mukbang, kita seperti ikut mengonsumsi makanan tersebut.

Mukbang memang menjadi salah satu jenis konten yang cukup kontroversial. Banyak orang yang tidak mengerti dan terheran-heran apa yang menarik dari menonton orang lain makan. Malah ada yang berpendapat bahwa hal tersebut sangatlah menjijikkan. Melihat orang melahap dan mengunyah makanan dengan mulut terbuka, belum lagi saus dan minyak yang menempel pada wajah si host mukbang. Yuck, disgusting!

Konten mukbang sendiri pertama kali muncul di Korea Selatan pada 2009. Jenis konten ini menjadi booming lantaran isu sosial di negara tersebut, di mana 9 juta penduduknya tinggal seorang diri.

Seperti yang kita ketahui, kegiatan makan dapat menjadi salah satu kegiatan sosial di mana kita saling berinteraksi dan berbagi dengan orang yang kita kasihi. Kerinduan akan momen makan bersama keluarga, teman, atau orang terkasih menjadi sebuah masalah yang nyata. Dengan munculnya acara ini, orang-orang yang tinggal sendiri dapat makan dan “ditemani” oleh para host mukbang sehingga rasa kesepian mereka berkurang.

Ternyata tidak hanya di Korea Selatan, acara mukbang ini menarik perhatian pasar internasional yang lebih luas. Mukbang mulai digandrungi oleh orang-orang dari beberapa belahan dunia terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z.

Meski belum dapat dipastikan, alasan yang hampir serupa yakni “sebagai usaha mengurangi rasa kesepian” dapat menjadi jawaban mengapa mukbang begitu digandrungi. Hal ini selaras dengan sebuah hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa generasi milenial dan generasi Z adalah generasi yang paling kesepian dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Tentu saja, Indonesia juga kecipratan tren mukbang. Terdapat beberapa YouTuber mukbang yang cukup ternama dengan jumlah subscribers yang besar. Sebut saja Tanboy Kun, Mgdalenaf, Farida Nurhan, serta Kekeyi Putri Cantika.

Kini, menjadi seorang YouTuber mukbang adalah profesi idaman bagi sebagian besar orang. Kualifikasinya juga cukup simpel, asalkan bisa makan yang tentunya sudah bisa sejak orok. YouTuber mukbang bisa memperoleh pundi-pundi uang hingga jutaan rupiah dalam beberapa bulan. Meski begitu, ada beberapa kualifikasi tidak tertulis jika ingin sukses lebih cepat, seperti good look*ng dan t*jir.

Namun, di balik kepopulerannya, menonton acara mukbang memiliki dampak signifikan yang perlu kita ketahui.

Jika membaca komen-komen yang ada di konten mukbang, mayoritas komentar akan terdiri dari dua pendapat. Pertama, “dengan menonton ini aku merasa kenyang”, dan yang kedua “aku jadi laper gara-gara nonton ini”. Terlihat sepele tapi sebenarnya tidak juga. Komen-komen ini menunjukkan bahwa dengan menonton mukbang, ada pengaruh yang cukup signifikan kepada otak kita untuk merasa kenyang atau lapar.

Bahkan terdapat bukti bahwa beberapa selebriti Korea yang sengaja menonton mukbang untuk menekan rasa lapar mereka. Hal ini mereka lakukan, demi membentuk tubuh ideal sesuai standar kecantikan Korea yang terkenal ketat. Mulai dari solois Rain, aktor top So Ji Sub, hingga personel Iz*One Ahn Yujin mengaku bahwa mereka menonton acara mukbang jika mereka sedang diet.

Hmmm, bukannya bagus? Mukbang bisa jadi teman dan penyemangat kita di kala diet? Eits hati-hati, hal ini bisa juga berimbas pada pola makan atau diet yang tidak sehat. Mengabaikan rasa lapar dan menggantinya dengan tontonan yang “memanipulasi” otak agar terasa kenyang terdengar sedikit ekstrem. Sebaliknya, saya juga percaya menonton konten mukbang terutama ASMR juga bisa membuat kita ingin makan meski tidak merasa lapar. Kenapa? Lantaran, saya buktinya.

Kedua pengaruh ini dikhawatirkan dapat mengacaukan pola makan penikmat tontonan acara ini. Selain itu, konten mukbang yang selalu menampilkan porsi yang besar karena telah menjadi keharusan juga memiliki pengaruh yang berbahaya. Hal ini dikhawatirkan dapat menormalisasikan porsi makanan yang sangat besar. Bapak saya yang tidak sengaja nonton konten mukbang sampai heran, jangan-jangan mereka kesurupan sampai bisa makan mie 5 bungkus!

Dalam satu kali rekaman video, para YouTuber mukbang dapat mengonsumsi 4.000-6000 kalori. Padahal kalori yang kita butuhkan DALAM SATU HARI hanya 2.000 untuk perempuan dewasa dan 2.500 untuk laki-laki dewasa.

Dapat disimpulkan, terlepas dari tujuan awalnya yang membuat kita tersentuh, konten mukbang ternyata memiliki dampak negatif yang perlu kita perhatikan lebih baik. Dampak ini cukup berbahaya bagi orang-orang yang memiliki toxic relationship dengan makanan, seperti orang-orang yang memiliki eating disorder.

Jadi, waspadalah! Waspadalah!

BACA JUGA Alasan Nonton Mukbang: Bukan Hanya Makanannya Tetapi Juga Warnanya dan artikel Lina Yasmin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version