Sejauh pengalaman saya, tren motor bekas selalu berubah. Sekitar lima tahun yang lalu, orang-orang masih banyak yang memburu bekasan Honda Vario, Honda Beat, Yamaha Mio, Kawasaki kelas sport, dan kelas Honda Supra. Sementara itu, permintaan Honda Tiger bekas di bawah tahun 2007 juga meningkat. Salah satu alasannya adalah banyak orang menjadikannya sebagai “bahan mentah” modifikasi menjadi fisik Honda CB.
Kenapa harus bersusah payah, sih? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus merasakan sendiri pengalaman modifikasi ini, saya menemui Bapak Heri Suwarso (62) yang sudah lebih dari 20 tahun menggeluti bisnis motor bekas. Salah satu lini usaha yang sudah cukup lama digeluti bapak 2 anak ini adalah modifikasi Honda Tiger menjadi fisik Honda CB.
Bapak Heri mengungkapkan 2 alasan. Alasan pertama, dari sisi konsumen, tentu berhubungan dengan “klangenan”. Model CB bahkan lebih dulu tenar jika kita membandingkannya dengan model jap style.
Alasan kedua, dari sisi pebisnis motor bekas, modifikasi fisik Honda Tiger menjadi fisik Honda CB mampu mengangkat nilai jual. Saat itu, usaha ini memang cukup menjanjikan karena memang sedang tren. Salah satu akibatnya adalah sempat sulit mencari bahan mentah Tiger di bawah tahun 2000.
Kenapa bahannya harus menggunakan motor bekas Honda Tiger?
Menurut penjelasan Bapak Heri, fisik Tiger itu cocok banget dimasukkan ke dalam fisik Honda CB. Selain itu, mesin Tiger, khususnya di bawah tahun 2000 memang andal dan awet. Selain itu, kita bisa mengandalkan kecepatan dan suara raungan mesin dari motor bekas Tiger, tentu yang dirawat dengan baik, ya.
Selain soal mesin, Bapak Heri juga menyarankan saya mempertimbangkan soal harga. Kalau harga motor bekas Tiger tahun 1994 dan 1995 ada di Rp4 hingga Rp5 juta. Untuk yang berangka tahun di atas 2000, harganya antara Rp6 sampai Rp7 juta.
Baca halaman selanjutnya: Biaya dan potensi bisnis dari modifikasi motor bekas.