• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Alasan Saya Menulis 248 Tulisan dan Mengirim Lebih dari 1 Naskah per Hari di Terminal Mojok

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
28 Maret 2020
A A
Alasan Saya Menulis 248 Tulisan dan Mengirim Lebih dari 1 Naskah per Hari di Terminal Mojok

Alasan Saya Menulis 248 Tulisan dan Mengirim Lebih dari 1 Naskah per Hari di Terminal Mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Per-20 Maret 2020, Terminal Mojok resmi membuat grup WhatsApp yang anggotanya berisikan para Terminator—nama lain penulis Terminal Mojok. Ada syarat khusus agar bisa masuk ke grup WhatsApp ini, yaitu paling tidak ada satu naskah yang dikirim lolos kurasi dari Redaktur dan tayang di laman Terminal Mojok.

Selain para Terminator, pada grup WhatsApp ini juga ada Cik Prim sebagai Pemimpin Redaksi, Mbak Audian Laili dan Mbak Nial sebagai Redaktur Terminal. Ada juga mas Dony Iswara sih, tapi nggak tahu dia ngapain di situ. Mungkin jadi intel buat ngumpulin informasi yang bisa dipakai buat ngeroasting tulisan kami kalau di share di sosial media.

Grup WA Terminal Mojok ini sudah disepakati sebagai wadah untuk diskusi antara kru Mojok dan para terminator. Bisa juga untuk berbagi ide dalam menulis. Pokoknya, semua yang berkaitan dengan kepenulisan, boleh banget didiskusikan. Intinya, agar kita semua sama-sama bisa belajar.

Beberapa waktu lalu dalam proses diskusi yang pada awalnya ngalor-ngidul kemudian secara perlahan terarah, Cik Prim menanyakan suatu hal. Kurang lebih seperti ini, “Saya jadi penasaran, kenapa ada teman-teman yang sehari bisa kirim lebih dari 1? Apakah motivasinya adalah harta (yang mana sebenernya tidak bisa didapat dari Terminal Mojok)?”.

Sebagai satu-satunya terminator yang sudah menerbitkan 248 tulisan di Terminal Mojok, dan masih rutin mengirim lebih dari satu naskah per harinya—tenang, ini bukan lagi pamer—saya jadi terpanggil untuk menjawab.

Saya pikir, apa yang akan saya jelaskan di sini, bukan hanya berlaku juga untuk saya sih, tapi juga untuk terminator lain yang rajin sekali mengirim naskah—meskipun kami sama-sama tahu kalau naskah kami lebih banyak yang ditolaknya dibanding yang tayang.

Baiiiik, inilah alasan saya kenapa saya bisa menulis 248 tulisan, dan masih mengirim lebih dari satu naskah per hari ke Terminal Mojok (inget, ini sekali lagi saya bukan lagi pamer).

Daftar Isi

  • Pertama: penasaran
  • Kedua: biar peluang naskah yang tayang lebih besar
  • Ketiga: biar bisa dipamerin
  • Keempat: harta
  • Kelima: sarana untuk terus belajar
  • Keenam: yah, namanya juga coba-coba

Pertama: penasaran

Sudah menjadi rahasia umum, Mojok dan Terminal itu susah ditembus dan punya selera sendiri dalam kepenulisan di berbagai rubriknya. Nggak jarang, bikin penulis bingung, “Ini maunya Mojok gimana, sih? Tulisan gue ditolak mulu”. Karena dirasa susah, banyak orang termasuk saya dan terminator lain jadi penasaran, pengin sekali aja gitu naskahnya bisa tayang. Sekaliiiiii aja. Kalau bisa, habis sekali ya tayang lagi, lalu tayang terus sampai tiba-tiba naskah saya sudah ditayangkan 248 kali deh (serius ini bukan lagi pamer).

Kedua: biar peluang naskah yang tayang lebih besar

Sebetulnya, ini hitung-hitungan peluang sederhana, sih. Semakin banyak naskah yang dikirim, tentu peluang naskah yang lolos seleksi dan tayang akan semakin besar.

Soalnya kalau cuma kirim satu naskah saja, meskipun (((ngerasa))) naskah itu baguuuuus banget, tapi ternyata secara kualitas belum sesuai dengan standar redaktur, pasti akan ditolak.

Ketiga: biar bisa dipamerin

Apa yang terjadi setelah kirim naskah lebih dari satu, kemudian syukur-syukur kalau tulisannya tayang? Apalagi kalau tayangnya sampai 248 kali? Nah kalau ini saya betulan mau pamer wqwq.

Tapi ya sah-sah saja sih pamer karena bisa menulis untuk Mojok. Menembus dinding tebal bernama kurasi dari Redaktur Mojok itu sulit. Butuh perjuangan. Masa setelah bisa tembus, bahkan langsung brace dalam satu hari, terus ga dipamerin, sih? Ini tuh tentang proud, you know. Yakin bisa gitu nggak dipamerin?

Keempat: harta

Alasan ini bagi saya terdengar realistis. Oke, menurut Cik Prim, harta tidak bisa didapat dari Terminal Mojok. Tapi, dengan rata-rata tulisan yang tayang per-hari berkisar 10-12, tandanya dengan kirim lebih dari 1 naskah, akan memperbesar peluang untuk tayang sekaligus dua dalam satu hari. Seberapa pun honornya, tetap lumayan kan, untuk uang sampingan? Apalagi kalau tayangnya sampai 248 tulisan kayak saya. Coba itu dikalikan honor tulisan Terminal Mojok. Betul, saya cukup bergelimang harta karenanya ~

Kelima: sarana untuk terus belajar

Bagi banyak terminator, Terminal Mojok itu sudah seperti kelas menulis. Ketika tulisan ditolak, untuk sebagian terminator rasanya seperti punishment. Kayak kena hukuman. Cik Prim juga pernah cerita, kan, rasanya naskah ditolak itu sakit betul. Padahal, usaha yang dilakukan sudah bervariasi. Namun, untuk sebagian terminator yang lain, penolakan terhadap naskah yang dikirim bisa dimanfaatkan untuk belajar, mengetahui di mana letak kesalahan dalam penulisan. Apalagi sekarang sudah difasilitasi grup WhatsApp untuk diskusi. Komunikasi dan diskusi jadi lebih mudah dan sangat mungkin dilakukan.

Keenam: yah, namanya juga coba-coba

Nggak bisa dimungkiri, saya dan terminator lain yang kirim naskah lebih dari satu dalam satu hari itu punya alasan coba-coba. Siapa tau salah satu naskah yang dikirim bisa terbit. Siapa tau dalam sehari bisa terbit lebih dari satu artikel. Siapa tau, siapa tau loh, ya, honorarium di Terminal Mojok juga nambah. Siapa tau, loh. Ya, namanya juga coba-coba, kan. Siapa tau berhasil.

Salam, Raja Cabe Terminal Mojok.

BACA JUGA Menulis di Terminal Mojok: Bayaran Secukupnya, Usaha Sekerasnya atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Tags: menulis di terminal mojokMojokTerminal Mojok

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Pesan Moral dari Prediksi Piala Dunia Mojok yang Sering Salah

Pesan Moral dari Prediksi Piala Dunia Mojok yang Sering Salah

26 November 2022
Sangkar burung kicau. (Unsplash.com)

Kisah Ayah Saya Menangkap Pencuri Burung Kicau Milik Tetangga

19 Juli 2022
pahlawan tanpa tanda jasa mojok

Selain Guru, Inilah 4 Orang yang Mesti Diberi Gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

4 Agustus 2020
Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa MOJOK.CO

Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa

23 Juli 2020
tata boga mojok

3 Stereotipe Ngawur yang Disematkan kepada Guru Tata Boga

10 Juli 2020
Undangan untuk Semua Penulis Terminal Mojok

Mojok Nggak Naikin Artikelmu? Tenang, selain Menangis, Kamu Bisa Lakukan 5 Hal Ini

7 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Beberapa Alasan untuk Tidak Menulis di Terminal Mojok

Gara-Gara Menulis di Terminal Mojok Saya Dikira Wibu Gila yang Kaya

pembaca mojok

5 Keutamaan Menjadi Pembaca Mojok yang Tak Bakal Anda Temukan di Kitab Fadhail A'mal

Judul-Judul Artikel Mojok: Kalau Nggak Bikin Ngakak, ya Ngajak Berantem

Judul-Judul Artikel Mojok: Kalau Nggak Bikin Ngakak, ya Ngajak Berantem

Terpopuler Sepekan

Bom Waktu Arema FC dan Momentum Suporter Generasi Baru (Unsplash)
Pojok Tubir

Bom Waktu Arema FC dan Momentum Perubahan bagi Suporter Generasi Baru yang Menolak Tunduk

oleh Iqbal AR
30 Januari 2023

Bersikaplah layaknya manusia berempati!

Baca selengkapnya
6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

25 Januari 2023
Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas (Unsplash)

Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas

31 Januari 2023
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Tips Blowjob Biar Seks Oral Kamu Makin Bikin Merinding (Unsplash)

5 Tips Blowjob Biar Seks Oral Makin Bikin Merinding

31 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .