Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Menormalisasi Jajanan Kaki Lima yang Nggak Higienis Adalah Hal Goblok

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
2 Desember 2021
A A
Menormalisasi Jajanan Kaki Lima yang Nggak Higienis Adalah Hal Goblok terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Jajanan kaki lima memang selalu memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat kuliner. Selain karena harganya yang murah, jajanan yang dijual di pinggir jalan biasanya memiliki rasa yang autentik. Selain itu, jajanan kaki lima juga menawarkan suasana yang unik dan berbeda jika dibandingkan dengan makan di restoran.

Di balik kelebihan tersebut, terdapat stigma yang melekat pada jajanan kaki lima bahwa tempat atau makanan yang tersaji kurang memperhatikan kebersihan. Padahal kebersihan pada tempat dan makanan seharusnya menjadi hal mutlak yang harus selalu terpenuhi. Bagaimana tidak? Makan merupakan kebutuhan primer manusia, ketika ternyata makanan yang dikonsumsi tidak higienis dan masuk ke tubuh kita tentunya malah bisa menimbulkan bahaya. Niat makan untuk menghilangkan lapar, eh malah berakhir menjadi tubuh yang terkapar.

Menurut saya, stigma yang melekat pada jajanan kaki lima tersebut kurang tepat karena berdasarkan pengalaman saya menjajal makanan dari para pedangang, hampir seluruhnya memperhatikan kebersihan. Terlebih lagi situasi pandemi seperti ini mengharuskan para pedagang harus meningkatkan kebersihan dua kali lipat agar para pembeli tak ragu untuk mampir.

Namun, tak bisa dimungkiri bahwa tetap ada beberapa oknum pedagang yang kurang bertanggungjawab atas kebersihan makanan yang mereka jual. Entah tempat yang tidak dibersihkan, tidak mencuci tangan sebelum menyajikan makanan, hingga penggunaan bahan baku yang kurang fresh.

Penjual makanan seperti itu tentunya cukup menyebalkan. Tapi, level menyebalkan oknum semacam itu masih kalah dengan konsumen yang menormalisasi penjual makanan yang tidak memperhatikan kebersihan. Mereka telah dibutakan dengan nikmatnya rasa makanan khas kaki lima hingga melupakan hal yang sebenarnya fundamental.

Argumen andalan yang selalu mereka pakai biasanya, “Kalau mau makan makanan yang bersih ya jangan beli di pinggir jalan!” Wes, mending saya to the point saja bahwa argumen panjenengan goblok!

Tak cukup menormalisasi kesalahan, mereka juga mematikan para pedagang kaki lima yang berjualan dengan melarang kita membeli makanan para pedagang. Padahal saran mengenai kebersihan juga demi kebaikan bersama, kok. Para pelanggan puas dengan makanan yang nikmat dan aman, kemudian pedagang pun ikut senang makanannya disukai. Belum lagi media sosial sekarang bisa mengundang pencinta kuliner lainnya untuk meramaikan. Apabila makanan enak dan bersih tentu akan mendapat testimoni yang baik dan bisa mendatangkan pelanggan lain. Coba kalau tetap bebal tidak mau berubah? Paling pelanggan setia oknum seperti itu ya orang-orang “pencinta kaki lima” tadi.

Saya tidak habis pikir, kenapa masih ada orang-orang yang merasa bahwa makanan yang tidak higienis di pinggir jalan adalah hal yang wajar. Saya yakin mereka-mereka ini juga ikut-ikutan menghakimi konten makanan yang meliput street food India misalnya. Lagi pula, bukannya tempat yang bersih dan makanan yang higienis semakin membuat suasana makan menjadi syahdu? Coba bayangkan makan di tempat yang lembap, kotor, dan bau. Aku yo rakuat, aku yo klenger.

Baca Juga:

4 Ciri Penjual Cilor Gulung yang Pasti Enak dan Bikin Ketagihan

5 Jajanan Kaki Lima ala Warlok Semarang yang Bikin Betah Tinggal di Sana

Selain itu, para konsumen saat ini sepertinya juga sudah lebih selektif dalam memilih makanan yang mereka beli. Kalau jajanan kaki lima tidak bisa mengikuti kemauan pasar, tentunya lambat laun para pedagang seperti ini malah akan mengalami kerugian sendiri. Para konsumen pasti berpikir untuk membeli makanan via aplikasi online yang lebih terjamin kebersihannya dibanding harus membeli makanan yang kurang bersih. Oleh karena itu, para pedagang kaki lima juga perlu menjadikan kebersihan sebagai hal wajib agar para pembeli tetap mau datang langsung ke tempat sekadar untuk menyantap makanan.

Terakhir, makanan tidak higienis yang dinormalisasi saat ini sudah tidak relevan lagi. Dulu, mungkin kita masih merasakan mengambil kembali makanan yang belum jatuh selama lima menit atau berbagi sedotan untuk minum. Namun, sekarang para orang tua pun sudah banyak yang menanamkan kebiasaan bersih sejak dini khususnya terkait makanan. Jadi, untuk orang-orang yang menormalisasi hal tersebut, tolong disudahi saja. Sini saya carikan jajanan kaki lima yang nikmat, tapi tetap sehat~

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2021 oleh

Tags: higienisjajanan kaki limaKebersihanpedagang kaki lima
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

ikan hias anjing kucing peliharaan mojok

5 Dosa Pemilik Ikan Hias yang Bikin Ikan Tersiksa

17 Februari 2023
kebersihan toilet

Kenapa Toilet Cewek Itu Jauh Lebih Jorok Dari Toilet Cowok sih?

11 Mei 2019
higienis

Beruntungnya Menjadi Anak yang Tak Terlalu Higienis

21 Juni 2019
Ironi Masjid Istiqlal, Simbol Keberagaman yang Tidak Dirawat dan Justru Makin Hari Makin Eksklusif

Ironi Masjid Istiqlal, Simbol Keberagaman yang Tidak Dirawat dan Makin Hari Makin Jauh dari Umat

20 Februari 2024
Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

2 September 2020
4 Hal yang Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ayam Goreng Tepung Kaki Lima terminal mojok.co

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ayam Goreng Tepung Kaki Lima

22 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.