Beberapa hari ini saya sering melihat meme soal pedagang dan pembeli yang sama-sama mengucapkan terima kasih. Sepertinya itu adalah meme lama yang baru saya ketahui. Ah, nggak peduli itu meme lama apa meme baru, yang jelas meme itu membuat saya tertarik. Lantas, ada netizen berkomentar, “Siapa yang seharusnya bilang terima kasih? Pedagang atau pembeli?”
Gara-gara pertanyaan tersebut, seperti biasa timbul perdebatan dari netizen +62. Ada yang berpendapat bahwa pembelilah yang seharusnya mengucapkan terima kasih karena telah dilayani oleh penjual. Namun, ada juga yang bilang penjual adalah pihak yang seharusnya mengucapkan terima kasih karena telah mendapat uang dari pembeli. Dan saya juga merasa tertarik untuk menjawabnya.
Siapa yang seharusnya mengucapkan terima kasih? Pembeli atau penjual?
Sebenarnya mau penjual atau pembeli, nggak ada salahnya mengucapkan terima kasih. Toh, itu adalah ucapan yang baik, kan? Penjual bisa berterima kasih karena dagangannya sudah dibeli sehingga ia memperoleh uang, sementara pembeli bisa berterima kasih karena telah dilayani dengan baik dan mendapat barang yang ia inginkan. Sama-sama impas.
Namun, jika pertanyaannya siapa yang lebih memiliki kewajiban untuk mengucapkan terima kasih? Maka, akan saya jawab penjual.
Ya, bagi saya menjadi kewajiban seorang penjual untuk lebih aktif mengucapkan terima kasih ketimbang pembeli atau konsumen. Alasannya senderhana, menurut saya, dalam transaksi jual beli pihak penjual lah yang lebih banyak mendapatkan keuntungan.
Mendapatkan uang
Keuntungan pertama yang didapat dari seorang penjual dari transaksi jual beli adalah nominal uang tertentu. Dan dari hal ini rasanya tak elok jika penjual nggak mengucapkan terima kasih. Ibaratnya, kalau nggak ada pembeli, tentu penjual nggak bisa mendapatkan uang hari itu. Dan kalau nggak ada uang, maka si penjual nggak bisa makan.
Meningkatkan pendapatan
Jasa selanjutnya dari pembeli atau konsumen yang membuat seorang penjual harus berterima kasih kepada mereka lantaran mereka bisa meningkatkan pendapatan atau penghasilan si penjual. Apalagi kalau pembeli datang dan membeli barang dagangan si penjual berkali-kali sampai omset meningkat pesat. Tentu saja ucapan terima kasih sebaiknya disampaikan berkali-kali pula.
Bayangkan jika nggak ada pembeli, penghasilan yang akan diraih penjual benar-benar 0 rupiah.
Meningkatkan kepercayaan
Keuntungan selanjutnya yang bisa penjual peroleh adalah meningkatnya kepercayaan atas toko atau bisnisnya. Sebab, calon pembeli pasti lebih memilih belanja di toko yang ramai pengunjung ketimbang toko yang sepi. Toko ramai biasanya dianggap punya harga dan kualitas barang yang mumpuni. Jadi, jika ada pembeli yang membeli di tokomu dan merekomendasikannya pada orang lain, kamu harus berterima kasih padanya.
Lain halnya jika toko sepi, nggak ada pembeli sama sekali. Itu sangat menyedihkan, bukan? Jangankan kepercayaan dari banyak orang, kepercayaan dari satu orang saja bakal sulit didapatkan.
Eits, tapi bukan berarti pembeli nggak mengucapkan terima kasih sama sekali, ya. Bagaimanapun, penjual juga berjasa karena telah menyediakan dan memberikan barang yang dibutuhkan pembeli. Nggak cuma itu, pembeli juga mendapat pelayanan yang baik dari penjual. Walau kadang dapat penjual yang nggak ramah, mukanya ditekuk, atau nggak senyum sama sekali, setidaknya dia sudah memberikan pelayanan dan barang yang kamu minta.
Jadi, sudahkah kamu berterima kasih hari ini? Kalimat sederhana ini memang nggak boleh ditinggalkan saat kita mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain. Jangan lupa ajarkan hal sederhana ini ke adik-adik kita yang masih kecil supaya menjadi kebiasaan baik, ya.