Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menjadi Seorang Guru TK

Dina Rahmalinda oleh Dina Rahmalinda
4 Oktober 2019
A A
guru TK
Share on FacebookShare on Twitter

Saya kira semua pekerjaan—apa pun itu bentuknya—membutuhkan kerja keras. Jadi, cobalah untuk menghargai dan menghormati pekerjaan apa pun. Toh di dunia ini, nggak ada satu pun pekerjaan yang sepele, apalagi, jika pekerjaan itu dikerjakan dengan ikhlas dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah.

Saya adalah seorang guru TK. Biasanya setiap saya bercerita kalau saya guru TK, ada banyak respon yang saya terima. Mulai dari yang menggampangkan pekerjaan saya seperti “oh… hanya guru TK” atau “Gampanglah kerjaannya. Cuman ngajari anak-anak nyanyi-nyanyi doang kan?, “Kalau cuman guru TK sekolahnya nggak harus tinggi-tinggi lah. Lulus SMA aja kan bisa langsung jadi guru TK”, “Jadi guru TK mah gampang”, sampai ada juga yang mencibir saya dengan mengatakan “Wah… Nggak level banget”.

Saya sih hanya bisa mencoba untuk khusnudzan saja. Mungkin memang masih banyak orang yang memandang rendah pekerjaan sebagai guru TK, seberapa besar pun jasa kami. Dikiranya, kami hanya mengajarkan menyanyi, menunggui mereka bermain, dan menyediakan kertas untuk menggambar saja. Tapi ya saya pikir saya harus maklum karena itu adalah ketidaktahuan mereka. Karena ketidaktahuan itu, jadinya mereka hanya bisa menilai sesuatu dari satu sudut pandang saja.

Padahal, menjadi guru TK itu lebih dari sekadar mengajari anak menyanyi, menggambar, mewarnai, dan menulis. Kami dituntut untuk menguasai semua aspek perkembangan anak mulai dari aspek kognitif, fisik-motor, sosial-emosional, bahasa, seni, moral, dan nilai agama untuk mereka.

Saya pikir orang-orang harus tahu betapa hebatnya perjuangan seorang guru TK itu. Kenapa begitu?

Ya karena kami berperan untuk membantu anak di masa “Golden Age” mereka. Di masa ini seluruh aspek perkembangan anak berkembang sangat pesat. Maka dari itu, mereka membutuhkan stimulus yang tepat agar dapat berkembang dengan tepat pula.

Kami diibaratkan sedang membangun fondasi untuk anak-anak yang ke depannya, dari fondasi itu akan menentukan bangunan apa yang bisa berdiri di masa depan mereka. Jika fondasi itu dari awal sudah salah dan tidak kuat, maka sangat mustahil bangunan di atasnya nanti bisa berdiri tinggi.

Kami menjadi orang yang bertanggung jawab karena ketika mereka tidak mampu memberikan stimulus yang tepat sesuai dengan perkembangan anak, pertumbuhan anak di kemudian hari pun akan mengalami gangguan (kurang maksimal dalam salah satu aspek perkembangannya). Tapi tentu saja jangan menjadikan guru sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab lho, ya. Masih ada faktor pendukung lain seperti pengasuhan orang tua dan lingkungan tempat di mana anak itu tumbuh.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Kalian tahu, persiapan kami—para guru TK—sebelum mengajar itu lama lho, tidak cukup 1-2 jam saja.

Mulai dari pagi, guru-guru sudah harus di sekolah lebih awal agar ketika anak datang, sudah ada yang menyapa dan menata/menyiapkan media yang nantinya akan dipergunakan dalam kegiatan anak. Dan rutinitas menyapa anak dengan senyuman ini harus dilakukan dengan tulus 🙂 meskipun saat itu misalkan si guru sedang mempunyai masalah.

Saat kegiatan bermain sambil belajar (bukan belajar sambil bermain lho ya… silahkan direnungi perbedaannya), guru harus sabar menghadapi segala keaktifan anak dan harus bisa meresponnya agar anak tidak merasa diabaikan.

Saat anak-anak istirahat, jangan pikir guru-guru TK bisa istirahat layaknya guru SD, SMP, ataupun SMA… Mereka tetap masih berkegiatan menjaga anak-anak yang berlarian ke sana ke mari, menjaga anak yang panjat sana panjat sini,

Guru juga harus memberikan pembiasaan anak untuk toilet training, dan siap tanggap dengan keadaan yang tiba-tiba membutuhkan otak berpikir untuk bisa menyelesaikannya (seperti anak bertengkar, anak berebut, anak jatuh)

Saat waktu pulang sekolah datang, guru pun belum bisa langsung pulang. Mereka masih menjaga anak-anak yang belum dijemput orang tuanya dan memastikan yang menjemput anak adalah orang tua atau pun kerabatnya. Kami harus ekstra berhati-hati mengingat banyak kasus pencullikan anak dengan modus menjemput  mereka sepulang sekolah.

Nah, apakah setelah anak-anak dijemput semua guru sudah bisa pulang juga? Oowwww tentu saja tidak. Kami masih harus merapikan media yang telah digunakan anak-anak di hari itu dan menyiapkan media apa yang akan digunakan untuk hari besoknya. Dan ini semua belum termasuk kalau ada rapat.

Tuhkan jadi guru TK itu berat. Apakah kamu bisa kuat?

Tulisan ini dibuat dengan bantuan ibu Utari Hapsari, kami berdua adalah guru TK yang bangga dan bahagia dengan pekerjaan kami yang sering dianggap “sepele” itu.

BACA JUGA Guru Honorer: Dilema Antara Cinta Mengajar dan Pendapatan atau tulisan Dina Rahmalinda lainnya. Follow Twitter Dina Rahmalinda.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2019 oleh

Dina Rahmalinda

Dina Rahmalinda

ArtikelTerkait

panduan memahami resesi ekonomi indonesia 2020 data bps pengumuman bps survei ketenagakerjaan kuartal III 2020 mojok.co

Panduan Memahami Resesi Ekonomi Indonesia yang Baru Diumumkan

5 November 2020
Geblek Kuliner Khas Kulon Progo yang Murah Meriah, Harganya Ada yang Cuma 100 Perak Mojok.co

Geblek Kuliner Khas Kulon Progo yang Murah Meriah, Harganya Ada yang Cuma 100 Perak

4 Agustus 2024
angkringan

Makan di Angkringan: Niatnya Hemat, Ujung-ujungnya Sekarat

15 Juli 2019
luhut

Menyerahkan Semua Urusan Pada Luhut Binsar Panjaitan

23 April 2020
Bukit Puteran, Sebaik-baiknya Tempat Menyaksikan Romantisnya Kudus kabupaten kudus DEMAK

Kabupaten Kudus Memang Layak Dinobatkan sebagai Kabupaten Terkaya di Jawa Tengah, Inilah Alasannya

20 Mei 2025
Bantal Leher Memang Tidak Diciptakan untuk Dipakai di Kereta Ekonomi Terminal Mojok

Bantal Leher Memang Tidak Diciptakan untuk Dipakai di Kereta Ekonomi

19 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.