Mengutuk Jeda Internasional Sebagai Pelanggan Vidio Bulanan

Mengutuk Jeda Internasional Sebagai Pelanggan Vidio Bulanan (Unsplash)

Mengutuk Jeda Internasional Sebagai Pelanggan Vidio Bulanan (Unsplash)

Saya bisa dengan (agak) percaya diri untuk mengatakan bahwa jeda internasional itu ganggu. Terutama bagi fans klub Eropa yang lagi seru-serunya menikmati liga. Terlebih bagi kita semua yang langganan Vidio secara bulanan. Hari berlangganan terpotong untuk pertandingan yang menyebalkan.

Sebetulnya saya tidak membenci pertandingan antar-negara. Lha wong saya juga menikmati Piala Eropa atau Piala Dunia. Namun, pertandingan kualifikasinya itu yang ganggu. Apalagi sekarang muncul isu soal padatnya jadwal. Kondisi yang membuat banyak pemain kunci cedera. Sebuah cedera yang mungkin tidak akan terjadi jika mereka mendapat waktu istirahat ideal.

Pemain bola itu bukan robot. Iya, mereka mendapat gaji tinggi. Namun, core mereka ya tetap manusia. Punya rasa bosan dan kelelahan yang menumpuk. Di titik ini, saya kesal sekali sama jeda internasional.

Langganan Vidio bulanan demi menghemat pengeluaran

Yah, mari kita lupakan dulu soal jadwal padat itu. Kita sama-sama tahu penambahan jumlah pertandingan, salah satunya akibat dari perubahan konsep Liga Champions, adalah demi uang semata. Uang yang tidak bisa kita gapai. Khususnya yang langganan Vidio bulanan.

Semuanya demi menghemat pengeluaran. Cita-citanya, kan, begitu. Termasuk saya, yang setiap bulan memperpanjang langganan demi bisa menonton Arsenal dan Liga Inggris. 

Saya berlangganan paket Platinum + Premier League Khusus HP dan Tablet 30 Hari. Harganya Rp79 ribu, belum termasuk PPN di sana. Jadi, ya kita bulatkan saja jadi Rp90 ribu. Paket ini, saya merasa, yang paling cocok. Meski soal “hemat anggaran” tentu bisa beda konsep setiap orang.

Bagi saya yang langganan beberapa platform, harga tersebut masuk akal. Sekali lagi, itu kalau saya.

Hari-hari hampa karena terpotong jeda internasional

Saya rasa banyak dari fans klub Eropa merasakan hal yang sama, yaitu hampa. Tidak ada pertandingan klub yang dicintai di akhir pekan itu rasanya jadi pengin bilang: “Mau ngapain.”

Misalnya saja di November ini. Pertandingan terakhir Arsenal terjadi di tanggal 10 November 2024 melawan Chelsea. Pertandingan seru yang berakhir dengan skor sama kuat, 1-1.

Melihat jadwal di Vidio, Arsenal akan bermain lagi di tanggal 23 November 2024 melawan Nottingham Forest. Artinya, ada 13 hari jeda di antara tanggal 10 dan 23. Ada 13 hari yang terpotong tidak ada Arsenal karena jeda internasional. 

Bagi saya ini sangat merugikan. Langganan Vidio selama 30 hari, terpotong 13 hari karena jeda internasional. Rasanya sungguh sayang dan sebal.

Rasa sebal yang selalu hadir

Selain meresa rugi, saya juga sebal karena melihat beberapa pemain Arsenal tetap dipanggil timnas. Khususnya mereka yang sebetulnya tidak fit atau belum sembuh benar dari cedera. Jadwal padat menjadi momok tersendiri dan kalau cedera, akan muncul anggapan “cedera karena pertandingan yang tidak perlu.

Saya tahu. Tulisan ini hanya sebatas curhatan saja. Sebuah racauan yang mungkin tidak jelas. Namun saya juga tahu kalau di luar sana banyak fans yang merasakannya.

Saya hanya bisa berdoa. Para pemain yang kayak budak itu tidak cedera. Dan yang langganan Vidio bulanan kayak saya tetap sabar.

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version