Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Mengumpulkan Alasan Nonton Film di Rumah Kurang Greget

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
24 Maret 2021
A A
Mengumpulkan Alasan Nonton Film di Rumah Kurang Gereget terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sudah lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Seluruh bidang kehidupan umat manusia terpengaruh oleh pandemi ini, tidak terkecuali industri film dan bioskop. Banyak studio besar di Hollywood atau belahan dunia lainnya yang terpaksa harus melakukan proses pembuatan film dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga mendistribusikannya via platform digital alih-alih lewat bioskop seperti biasanya. Jelas ini sangat merugikan insan perfilman dalam dan luar negeri.

Selama lebih dari satu tahun, saya pun terpaksa nonton film di rumah, hanya berbekal laptop saja. Dan saya pikir, meskipun yang saya tonton adalah film yang sangat bagus seperti Zack Snyder’s Justice League ataupun film-film lainnya, kok rasanya tidak segereget ketika nonton di bioskop. Begini alasannya.

#1 Kualitas audio visual yang seadanya

Kebanyakan orang saat ini terpaksa nonton film-film Hollywood terbaru via platform digital seperti Netflix, Disney Plus, HBO Go, maupun platform lainnya di laptop atau smartphone mereka. Seciamik apa pun filmnya, tidak akan bisa menandingi kualitas audio visual yang ditawarkan oleh bioskop. Jelas saja, kualitas audio visual laptop atau smartphone kan memang seadanya. Untuk mendekati kualitas audio visual di bioskop ya harus modal punya home theater sendiri di rumah.

#2 Banyak distraksi ketika nonton film di rumah

Jika kita cukup mampu memasang home theater di rumah untuk nonton film terbaru sekalipun, saya pikir masih ada hambatan lainnya, yakni ada begitu banyak distraksi di rumah. Di tengah-tengah nonton film pasti ada hambatan seperti WiFi yang tiba-tiba ngadat sehingga patah-patah saat nonton, orang tua yang tiba-tiba memanggil, atau bagi yang sudah punya anak, tiba-tiba anak menangis, ada kurir paket yang datang mengetuk rumah, jemuran yang harus diangkat karena hujan tiba-tiba turun, sampai tiba-tiba ada tamu yang mengetuk pintu rumah untuk bertamu.

Ini sangat berbeda ketika nonton film di bioskop. Biasanya ketika nonton di bioskop, kita sudah menyiapkan waktu khusus untuk nonton film tersebut sampai selesai dengan khusyuk karena sudah membayar biaya tiketnya. Dengan sengaja kita sudah menyelesaikan segala macam pekerjaan kita atau menundanya untuk konsentrasi nonton film terlebih dahulu. Kita juga sengaja menerapkan airplane mode pada smartphone agar tidak ada notifikasi sama sekali yang masuk. Konsentrasi kita fokus pada film karena tidak ada distraksi sama sekali.

#3 Pengalaman yang tidak bisa didapatkan pada home theater

Anggaplah kita cukup mampu memasang home theater di rumah dan sudah menyelesaikan segala macam pekerjaan sehingga tidak akan terganggu sama sekali ketika menonton. Anggap saja kita sudah memasang smartphone kita pada mode airplane, jemuran sudah diangkat, pintu pagar dan pintu rumah sudah dikunci rapat agar tidak ada gangguan, telepon rumah dimatikan, namun masih ada yang kurang, yakni pengalaman menonton yang tidak bisa didapatkan di rumah.

Seringkali saya nonton, apa pun genre film tersebut, ketika ada jokes yang diutarakan oleh tokoh yang ada di dalam film, saya tidak tertawa secara lepas dan hanya tersenyum biasa saja karena menonton seorang diri. Selucu apa pun jokes-nya, saya tidak tertawa lepas seperti ketika nonton film tersebut di bioskop.

Kenapa? Mungkin ini disebabkan karena penyebab saya tertawa sebetulnya bukan karena jokes yang diutarakan oleh tokoh yang ada di dalam film, tetapi karena suara tawa dari penonton random yang tertawa ketika mendengarkan jokes tersebut di bioskop. Kadang juga suka ada celetukan ketika ada adegan ciuman atau adegan di ranjang yang suka membuat saya tertawa karena celetukan jenaka dari penonton random yang saya temui ketika menonton di bioskop.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Ketika ada adegan yang spektakuler pun, misalnya plot twist yang tidak terduga, atau ketika tokoh yang kita sayangi atau kita benci meninggal dunia, saya akan memasang perasaan datar saja. Tapi ketika nonton di bioskop, akan ada tepukan tangan, makian, hingga isak tangis dari penonton yang ikut memainkan emosi kita ketika nonton film. Nonton film di rumah, apa pun genrenya, akan terasa hambar.

Sebelum pandemi, saya sering sekali nonton bioskop sendirian kalau tidak ada teman kencan untuk menonton film tersebut. Meski nonton sendirian dan studio cenderung sepi karena saya nonton di hari kerja dan di siang bolong, akan ada suara tawa penonton, isak tangis hingga tepuk tangan meriah ketika film tersebut sudah selesai dan dikemas dengan sangat ciamik. Beda sekali dengan menonton di rumah. Trust me.

Bahkan banyak sekali tweet dari para selebtweet yang mengatakan, “Kangen dibisikin all around you-nya Dolby Surround di bioskop”, yang jelas-jelas ini tidak bisa didapatkan di rumah meskipun punya home theater sekalipun.

Saya pikir, itulah alasan kenapa nonton film di rumah rasanya kurang gereget dibandingkan dengan nonton film di bioskop. Mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu agar kita semua bisa menikmati film kesayangan di bioskop dan agar industri perfilman dunia dapat dengan segera pulih dari keterpurukan lantaran profit yang jauh berkurang karena hanya tayang secara digital saja, tidak di bioskop seperti sebelum adanya pandemi Covid-19 ini.

BACA JUGA Film ‘Soul’ Adalah Manual Book dari Fase Pascaremaja dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: Bioskopnonton tv
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Bioskop Permata Jogja: Berdiri Sejak Zaman Belanda, Pernah Jadi Primadona, Kini Tinggal Cerita

Bioskop Permata Jogja: Berdiri Sejak Zaman Belanda, Pernah Jadi Primadona, Kini Tinggal Cerita

4 Januari 2024
Hobi Nonton Film, Hobi yang Merepotkan bagi Warga Pekalongan Mojok.co

Hobi Nonton Film, Hobi yang Merepotkan bagi Warga Pekalongan

5 Desember 2023
3 Hal Ini Seharusnya Ada di Bukittinggi, Hidup Pasti Akan Lebih Nyaman Mojok.co

3 Hal Ini Seharusnya Ada di Bukittinggi, Hidup Pasti Akan Lebih Nyaman

6 Januari 2024
bioskop

Membuang Sampah Sendiri Seusai Nonton di Bioskop adalah Perkara Kemanusiaan

15 Juli 2019
5 Alasan Saya Nggak Butuh Kehadiran Bioskop

5 Alasan Saya Nggak Butuh Kehadiran Bioskop

25 Maret 2023
Gunungkidul Akhirnya Punya Bioskop, Nggak Perlu Capek ke Kota (Pexels)

Gunungkidul Akhirnya Punya Bioskop, Warga Nggak Perlu Repot Mendaki Gunung Melewati Lembah Lagi Hanya untuk Nonton Film

15 April 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.