Mengintip Kekayaan Pengusaha Kuliner Haidhar Wurjanto yang Katanya Supertajir

Mengintip Kekayaan Pengusaha Kuliner Haidhar Wurjanto yang Katanya Supertajir Terminal Mojok

Berani untuk ambil risiko, karena bagi saya daya ungkit atau leverage itu sangat penting untuk membesarkan usaha.Kira-kira begitulah kutipan dari Haidhar Wurjanto saat diwawancarai oleh Narasi.tv mengenai perjalanan kariernya sebagai seorang entrepreneur.

Dalam cuplikan videonya, CEO sekaligus founder Simha Group kelahiran Selandia Baru ini menceritakan sulitnya perjuangan dalam membangun kerajaan bisnis kuliner selama bertahun-tahun. Saat pertama kali belajar merintis usaha, dia sempat berjualan aksesori BlackBerry dan nasi goreng Mang Asap melalui pinjaman uang Rp 4 juta pemberian ibunya. Sayang, kedua bisnis Haidhar tersebut tidak berjalan sesuai harapan lantaran sepi pembeli dan minimnya inovasi. Sadar usahanya berakhir gagal, Haidhar terus memutar otak dalam menentukan kategori bisnis yang tepat demi menambah uang saku sekaligus memikirkan masa depannya setelah lulus kuliah.

Setelah melewati masa-masa sulit yang cukup melelahkan, kini Haidhar Wurjanto menikmati segala kekayaannya lewat usaha Food and Beverage. Momo Milk disebut-sebut sebagai perusahaan perdana Haidhar yang membangkitkan semangatnya untuk giat berbisnis. Seolah belum puas memegang satu perusahaan, dia sukses mengembangkan bisnisnya seperti Cakekinian dan Es Teh Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Berkat kerja kerasnya, Haidhar mendapat keuntungan penjualan kurang lebih Rp 100 juta per bulan pada setiap perusahaannya. Pendapatan yang dimiliki oleh Haidhar belum termasuk modal bahan baku kuliner, properti restoran, gaji karyawan, serta pembukaan cabang. Haidhar berhasil menciptakan lapangan kerja bagi para pengangguran yang terancam krisis ekonomi.

Penasaran dengan sumber kekayaan Haidhar Wurjanto yang supertajir ini? Yuk intip rinciannya sebagai berikut:

#1 Momo Milk

Terinspirasi dari maraknya jajanan kurang sehat di lingkungan IPB, Haidhar bersama teman seperjuangannya, Nur Nabilah, berniat menciptakan susu fermentasi yang diklaim lebih bergizi dan bebas bakteri. Agar impian itu berjalan lancar, mereka bekerja sama dengan mengandalkan susu produksi petani lokal. Dengan modal Rp 800 ribu dan mesin pendingin, Haidhar dan temannya harus menerapkan sistem bagi hasil 20%.

Sejak kedatangan investor, omzet penjualan Momo Milk meningkat tajam dan mencuri hati para pembeli yang rindu minum susu segar homemade. Harga Momo Milk yang berkisar antara Rp 14 ribu hingga Rp 20 ribu membantu para pembeli yang ingin menikmati susu murah meriah. Jangan lupakan juga sistem konsinyasi yang membuat Momo Milk leluasa memasarkan produknya ke perusahaan lain demi mempererat kerjasama. Jika dihitung berdasarkan total penjualan sepanjang tahun, Momo Milk mampu meraup keuntungan hingga Rp 250 juta dengan rata-rata penjualan susu segar sebanyak 160 liter.

#2 Raindear Coffee and Kitchen

Kafe yang sering dijadikan sebagai tempat makan malam romantis bernuansa outdoor ini cocok bagi kalian yang memiliki hobi minum kopi atau makan kuliner kekinian selepas melakukan aktivitas padat. Di balik segala fasilitas mewahnya, harga menu Raindear Coffee and Kitchen sempat menuai sorotan lantaran dianggap terlalu mahal dan kemasan produknya yang terkadang berstatus limited edition.

Setelah dikritik keras oleh para pembeli, Haidhar justru menerapkan diskon sebesar 30% untuk setiap menu Raindear Coffee and Kitchen demi menghindari banyak kerugian. Misalnya, Es Kopi Bogor kemasan botol plastik yang harga awalnya Rp 95 ribu diubah menjadi Rp 28 ribu. Begitu juga dengan kopi kemasan botol kaca yang harga awalnya Rp 115 ribu menjadi Rp 34.5 ribu. Apabila pembeli merasa kurang puas, Haidhar menawarkan kuliner tradisional seperti Colenak dan Singkong Goreng Garlic yang dibanderol dengan harga Rp 20 ribuan sebagai solusi alternatif di kala kantong menipis. Total kekayaan Haidhar selama memegang kendali Raindear Coffee and Kitchen diprediksi sekitar Rp15 juta saja.

#3 Cakekinian

Mengikuti jejak para selebritis tanah air, Haidhar bersama sepasang suami-istri influencer ternama, Arief Muhammad dan Tiara Pangestika, mulai tertarik dengan usaha penjualan kue. Usaha yang diberi nama Cakekinian ini menjual cake biasa namun berbentuk kekinian dengan lapisan unik di dalamnya. Salah satu kue andalan Cakekinian, yaitu Red Velvet Cookies n’Cream, pernah menjadi primadona para pembeli karena rasa stroberinya serta kenikmatan lapisan krim susunya yang meleleh di mulut.

Haidhar mematok harga Rp 59 ribu per boks untuk varian Cakekinian. Meskipun harganya lumayan kurang terjangkau, Cakekinian ini diklaim bebas bahan pengawet. Berkat bisnis ini, Haidhar sanggup meraup keuntungan sebesar Rp 50 juta.

#4 Es Teh Indonesia

Di antara perusahaan kuliner milik Haidhar, Es Teh Indonesia menjadi senjata andalan Haidhar Wurjanto yang paling sukses mendulang banyak keuntungan di masa pandemi Covid-19. Sebagai pelopor minuman teh dengan rasa kekinian, menu yang ditawarkan Es Teh Indonesia dijual berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 17 ribu.

Bukan hanya itu, penghasilan lain Haidhar juga diraih dari aplikasi TikTok dengan jumlah kekayaan sebesar Rp25 juta. Selain berguna sebagai ajang promosi segala produk Es Teh Indonesia, Haidhar juga menantang calon karyawan yang ingin melamar kerja untuk mengupload video Tiktok sekreatif mungkin dan mengirimkannya ke email Es Teh Indonesia. Jika terpilih, maka calon karyawan akan diberi kesempatan duet TikTok bareng Haidhar Wurjanto lalu mengikuti sesi wawancara di kantor Es Teh Indonesia cabang masing-masing. Hal ini dilakukan Haidhar guna mengubah persepsi melamar kerja yang selama ini identik dengan datang langsung ke perusahaan. Mantap sekali bukan misinya?

Inilah gambaran kekayaan Haidhar Wurjanto lewat bisnisnya. Walaupun sempat menemui jalan terjal, Haidhar tetap menunjukkan tekad pantang menyerah dan berani menghadapi risiko selama membuka bisnisnya. Haidhar juga berpesan untuk semua orang, khususnya para fresh graduate, agar berani merintis usaha sejak dini. Daripada terus-terusan menunggu pengumuman lamaran kerja yang tak kunjung tiba, bukankah lebih baik menciptakan inovasi bisnis sendiri serta merekrut teman-temannya yang masih berstatus pengangguran untuk dipekerjakan? Siapa tahu dengan belajar bisnis kita semua bisa berpeluang besar menjadi entrepreneur terkaya.

BACA JUGA Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya dan artikel Aditya Mahyudi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version