Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengintip Kebebasan Pers di Amerika Serikat

Santi Kurniasari Hanjoyo oleh Santi Kurniasari Hanjoyo
23 Januari 2021
A A
kebebasan pers amerika serikat mojok

kebebasan pers amerika serikat mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bertanya terkadang bukan perkara sederhana. Mengajukan pertanyaan yang tepat, pada orang yang tepat di saat yang tepat, seringkali tidak mudah. Untuk itulah seorang jurnalis dibayar. Dari jawaban atas pertanyaan itulah seorang jurnalis dapat memberitakan suatu peristiwa pada masyarakat luas.

Rabu  6 Januari 2021 waktu setempat, Amerika Serikat menjadi sorotan dunia, saat massa pendukung Presiden Donald Trump menerobos Gedung Capitol, Washington D.C. Massa menyerbu masuk saat Kongres hendak mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pilpres.

Kerusuhan yang memakan korban jiwa tersebut bagai mencoreng arang di kening, mengingat selama ini Amerika Serikat sering dijadikan model atau suri tauladan pemerintahan demokratis bagi negara-negara lain di seluruh dunia. Tidak heran jika setelah peristiwa memalukan itu masyarakat dunia bertanya-tanya, apakah gerangan yang akan dilakukan oleh pemerintahan Amerika Serikat, untuk memperbaiki situasi, dan memulihkan nama baiknya yang tercoreng.

Tepat itulah yang dilakukan oleh jurnalis VOA (Voice of America) asal Indonesia yang bertugas meliput Gedung Putih, Patsy Widakuswara. Mengajukan pertanyaan yang tepat. Senin 11 Januari 2021 lalu, Menlu AS, Mike Pompeo berpidato selama sekitar 30 menit tentang Kehebatan Amerika di kantor pusat VOA di Washington D.C. Dalam pidatonya, Pompeo sama sekali tidak menyebutkan tentang kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol minggu sebelumnya. Pada sesi tanya-jawab yang dinilai “amat bersahabat” pun, direktur VOA yang baru, Robert R. Reilly sama sekali tidak bertanya seputar kerusuhan yang merenggut korban jiwa tersebut.

Perlu digarisbawahi bahwa dalam pidato tersebut Pompeo hanya menerima dan menjawab pertanyaan dari sejumlah eksekutif VOA yang ditunjuk oleh Presiden Donald Trump, namun sama sekali tidak menerima pertanyaan dari jurnalis VOA.

Pertanyaan yang bisa dibilang mewakili rasa ingin tahu masyarakat dunia baru sempat diajukan, pada saat Pompeo berjalan meninggalkan gedung kantor pusat VOA. Patsy Widakuswara mengajukan dua pertanyaan. Apa yang akan Menlu Mike Pompeo lakukan untuk memulihkan reputasi Amerika Serikat. Ketika pertanyaan tersebut diabaikan, Patsy Widakuswara mengajukan pertanyaan kedua, yaitu apakah Pompeo menyesali ucapannya bahwa akan ada administrasi Trump yang kedua. Sebagai catatan, pada 10 November 2020 Pompeo memang pernah menyatakan bahwa “akan ada administrasi Trump yang kedua” meski ia mengakui kekalahan Presiden Donald Trump dalam Pilpres AS 2020 (sumber: Al Jazeera).

Patsy Widakuswara kemudian mengunggah video dirinya saat mengajukan pertanyaan, di akun Twitter-nya. Beberapa jam usai mengajukan pertanyaan tersebut, ia dipindahtugaskan dari posnya di Gedung Putih. Ironis sekali, mengingat bahwa dalam piagam VOA bab 503 butir kedua tertulis bahwa VOA akan mewakili (keseluruhan) Amerika, bukan hanya segmen tunggal masyarakat Amerika, dan karenanya akan menyajikan proyeksi pemikiran dan institusi-institusi signifikan Amerika yang seimbang dan komprehensif.

Ketika seseorang dipindahtugaskan dari pos yang ditempatinya, dan tidak ada protes berarti dari pihak lain, cukup aman untuk menyimpulkan bahwa barangkali ia memang tidak sesuai untuk pos tersebut. Namun, hal ini jelas tidak berlaku untuk sang jurnalis Gedung Putih VOA. Segera setelah pemindahtugasannya diumumkan, gelombang protes langsung menyerbu.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Kalian Siapkan Sebelum Kabur Aja Dulu, Berkaca dari Pengalaman Tinggal di Amerika Selama 3 Tahun

Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

Politisi Demokrat dan Republikan dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat, Gregory Meeks dan Michael McCaul mendorong VOA untuk menempatkan Patsy Widakuswara pada pos semula. Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka menyatakan, “Ini adalah Amerika Serikat, kami tidak menghukum jurnalis-jurnalis kami karena mencari jawaban atas pertanyaan mereka. Pers yang bebas dan adil berada dalam pokok Konstitusi dan demokrasi kami.”

Zeke Miller, Presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih menyatakan bahwa pemindahtugasan tersebut merupakan serangan pada Amandemen Pertama, khususnya kebebasan pers. VOA yang ditopang oleh para pembayar pajak semestinya mencontohkan kebebasan pers, di mana Amerika Serikat berharap bahwa kebebasan pers mereka bisa menjadi teladan bagi negara lain di seluruh dunia. Pemindahtugasan Patsy Widakuswara karena melakukan tugasnya yaitu mengajukan pertanyaan, adalah penghinaan bagi isi pidato Menlu AS Mike Pompeo Senin lalu.

Ya, ironisnya, dalam pidatonya hari Senin lalu Mike Pompeo sempat mengkritik VOA. Ia menyatakan, berita yang disiarkan VOA seringkali merendahkan Amerika. Menurut Pompeo, bukan berita palsu bagi VOA untuk menyiarkan bahwa Amerika Serikat adalah negara terbesar dalam sejarah dunia, dan bangsa terbesar yang pernah dikenal dalam peradaban. Lebih lanjut, Pompeo menyatakan bahwa ia tidak mengatakan hal itu untuk mengabaikan kesalahan-kesalahan mereka. Namun ini bukan “Vice of America” yang berfokus pada semua hal yang salah dengan bangsa hebat ini. Ini adalah “Voice of America”. Ini jelas bukan tempat untuk memberi panggung bagi rezim otoriter Beijing atau Teheran.

Menarik untuk dilihat lebih lanjut, apakah Patsy Widakuswara akan dikembalikan ke posnya semula di Gedung Putih atau tidak. Bisa dibilang, pemindahtugasan yang mengakibatkan protes dari banyak pihak ini justru membuktikan pencapaian kerjanya sebagai jurnalis andal. Juga keberaniannya mengajukan pertanyaan yang tepat pada orang yang tepat. Apakah Amerika Serikat benar-benar pantas dijadikan suri tauladan kebebasan pers? Kita lihat saja nanti.

BACA JUGA Jakob Oetama yang Secerdik Ular dan Selembut Merpati dan tulisan Santi Kurniasari Hanjoyo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2021 oleh

Tags: amerika serikatkebebasan pers
Santi Kurniasari Hanjoyo

Santi Kurniasari Hanjoyo

Marathoner, ibu rumah tangga yang suka berlari, menulis, dan menyanyi.

ArtikelTerkait

Guyonan World War III dan Rendahnya Empati Manusia

Guyonan World War III dan Rendahnya Empati Manusia

6 Januari 2020
tiga setia gara

Tiga Setia Gara: Bucin dan Toxic Love Relationship

20 September 2019
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Melihat Sepak Bola Amerika Serikat Bikin Saya Sedih sama Negeri Sendiri

22 Januari 2021
petinju terbaik meksiko amerika serikat tinju mojok

Meksiko, Satu-satunya Rival Amerika Serikat Perkara Mencetak Petinju Terbaik

11 Januari 2021
Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

25 Juni 2022
biden trump amerika mojok

Kita Sebenarnya Sedang Merayakan Menangnya Biden atau Merayakan Kalahnya Trump?

17 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.