Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Menghitung Ongkos dan Untung Usaha Beternak Ayam untuk Pemula

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
28 April 2020
A A
Menghitung Ongkos dan Untung Usaha Beternak Ayam untuk Pemula
Share on FacebookShare on Twitter

Sudah dua tulisan saya yang bertema beternak ayam dimuat di Terminal Mojok (ini dan ini). Kedua tema tersebut hanya membahas tentang kepribadian dan cara perlakuan terhadap ayam peliharaan. Yang belum saya tuliskan adalah pertimbangan utama dari proses beternak ayam ini, yakni laba atau pendapatan yang bisa didapatkan. Saya, yang diberi kesempatan kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis, merasa kurang lengkap hidup ini jika tidak pakai hitung-hitungan. Selain itu, agar orang tua saya tidak menganggap bahwa investasi pendidikan yang ditanamkan kepada saya tidak menjadi merugi karena selama ini hanya menjadi investasi bodong.

Yang akan diuraikan di sini hanya sebatas perkiraan. Sebab ayah mengakui dari awal beliau tidak pernah melakukan penghitungan laba-rugi sama sekali. Katanya, selain bikin kepalanya mau pecah, penghitungan ini cukup memakan waktu. Jadi, saya di sini berlagak seperti asisten pribadinya yang sekaligus menjadi manajer keuangan usaha peternakan ayam kecil-kecilan ini.

Ongkos beternak ayam #1 Beli anak ayam

Dalam penghitungan ini, baiknya saya mulai dengan jenis ayam yang digunakan. Ayah saya menggunakan jenis ayam joper yang merupakan singkatan dari jowo super. Ayam ini, seperti dalam tulisan saya sebelumnya, adalah hasil persilangan ayam kampung dan ayam broiler atau pedaging biasa. Alasan memilihnya yakni selain dia punya daya tahan prima, dia juga memiliki rasa daging yang mirip ayam kampung.

Ayah saya tidak menjadi modin sendiri dalam acara kawin silang antarayam ini, beliau langsung mengambil saja ayam yang kalau diibaratkan manusia, sebenarnya masih balita. Masih unyu-unyu, imut, dan memancing rasa tidak tega untuk dimakan. Pokoknya masih kecil. Pada awalnya, ayah saya hanya membeli sekitar seratus ayam balita ini. Harga per ayamnya adalah Rp5.000. Kalau dikalikan 100, artinya modal awal yang dibutuhkan hanya untuk membeli ayamnya saja sebesar Rp500.000, dibanding honor menulis dari Mojok, artinya masih kurang beberapa ratus ribu lagi.

Ongkos beternak ayam #2 Pengadaan kandang

Selain itu, untuk modal lainnya adalah kandang ayam. Untuk kandang ayam ini bisa bervariasi, ada yang bikin sendiri, ada yang memesan, dan ada juga peternak yang tidak mengurung peliharaannya. masing-masing pilihan ada risikonya, kalau yang bikin sendiri, akan muncul risiko tangan kena getok palu dan menguras energi. Untuk yang memesan, risikonya adalah dana yang digunakan cukup besar. Dan untuk yang ketiga, risikonya adalah merasakan kehilangan.

Dalam pembuatan kandang ini, saya hanya bisa memberikan perkiraan. Anggap saja untuk seratus ayam balita butuh satu kandang berukuran sedang dengan diameter 1 x ½ meter. Paling biayanya Rp100.000. Jika sudah agak besar, ayam ini pasti membutuhkan satu kandang lagi yang artinya untuk kandang butuh biaya sekitar Rp200.000. Kalau ditotal dengan pembelian ayam yang masih balita, berarti sudah keluar biaya sebanyak Rp500.000 + Rp200.000 = Rp700.000.

Ongkos beternak ayam #3 Pakan ayam

Selain butuh kedua hal di atas, yang pasti dibutuhkan adalah makanan karena mereka tak bisa hidup jika hanya dengan modal cinta.

Saya tak bisa menyebut merek. Selain karena tidak jadi brand ambassador, saya juga tak dapat faedah apa-apa jika menuliskannya. Untuk makanan, dari awal pemeliharaan hingga siap panen, ayam ini membutuhkan sekitar 3 karung pakan untuk dua bulan. Harga per karungnya Rp350.000. Jika dikalikan, hasilnya sebesar Rp1.050.000 dan jika ditambahkan dengan modal lainnya menjadi

Baca Juga:

Fotografer Lari, Profesi dengan Potensi Cuan yang Amat Lumayan untuk Kamu Coba, Satu Foto Seharga Seratus Ribu!

3 Bisnis yang Meraup Untung kalau Sound Horeg Lestari

Rp 700.000 + Rp 1.050.000 = Rp 1.750.000

Untuk makan ini, lebih baik beli per karung saja. Selain agar tidak terlalu mahal, uang yang dipunyai juga bisa digunakan untuk hal-hal produktif lain. Beli rokok, contohnya. Kalau memelihara ayam tanpa rokokan, beh, bau tai ayamnya itu bakal menelusup masuk ke hidung tanpa ada bau-bau yang menjadi lawannya. Ndak enak. Kalau tidak kuat, mungkin bisa pingsan. Artinya, untuk awal beternak ayam butuh biaya Rp1.050.000 “saja”.

Biaya-biaya lain yang sifatnya makruh seperti vitamin, susu peninggi, penggemuk, dst. lebih baik tidak dikeluarkan dulu. Sebab ini masih awal. Alasannya, ibarat baru pacaran, apa masuk akal kalau langsung keluarin biaya banyak untuk nonton, traktir makan, beliin baju, rumah, kosmetik, dan lain sebangsanya jika si pacar ini belum tentu nanti bakal jadi pasangan seumur hidup? Sederhananya, untuk apa keluar biaya banyak dulu bagi sesuatu yang belum jelas menguntungkan. Eh, analoginya mashook tidak ya?

Selama dua bulan ini, dalam beternak ayam hanya membutuhkan tenaga dan kedisiplinan dalam memberi pakan. Selain itu, jangan lupa juga kandangnya dibersihkan. Sebab, dalam hukum, jika ada warga yang merasa terganggu dengan bau kandang ayamnya, mereka berhak menuntut pertanggungjawaban kita sampai ke meja hijau. Pokoknya saran saya dibersihkan, atau kalau mungkin ada, pakai saja lahan yang jauh dari perkampungan dan kompleks penduduk.

Laba beternak ayam

Biar tak terlalu panjang, langsung saja begini untuk menghitung pendapatannya. Setelah dua bulan, per ayam di sini dihargai sebesar Rp30.000. Kalau dikalikan seratus, berarti bruto atau pendapatan kotor yang didapat sebesar Rp3.000.000 per dua bulan. Jika dihitung per bulan, berarti Rp 1.500.000. Tapi, untuk harga masih tergantung pasar. Biasanya sih fluktuatif. Karena ya sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. Kalau permintaan banyak tapi penawaran sedikit, harga bisa lebih tinggi dari itu. Kalau sebaliknya, harganya bisa rendah.

Lanjut pada penghitungan laba bersih atau netto, yakni dengan mengurangi biaya modal awal dengan pendapatan kotornya. Hasilnya adalah:

Rp3.000.000 – Rp1.750.000 = Rp1.250.000 per dua bulan

Per bulan berarti Rp625.000. Lumayan kan kalau beternak ayam dijadikan usaha sampingan? Memang sih terlihat kecil. Tapi, ini hanya karena penghitungan sederhana dengan jumlah ayam 100 ekor. Coba jika nanti usahanya berkembang bisa sampai 1.000 ayam, 2.000 ayam, atau 10.000 ayam. Silakan dihitung sendiri. Karena kalau hitungkan di sini, akan banyak waktu yang dibutuhkan. Selain itu juga karena saya tak berminat ikut lomba bussiness plan di kampus-kampus yang kebanyakan hanya tinggal plan-nya saja. Susah-susah bikin rencana, tapi tak kunjung dilakukan jua. Percuma.

BACA JUGA Menebak Cara Daniel Kaito Merealisasikan Rumus Pengelolaan Keuangan 60:30:10 dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2022 oleh

Tags: Bisnisternak ayam
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Dear Maba, kalau Diajak Bisnis Aneh-aneh sama Kating, Jangan Mau ya!

Dear Maba, kalau Diajak Bisnis Aneh-aneh sama Kating, Jangan Mau ya!

24 Agustus 2024
Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa_ terminal mojok

Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa?

12 September 2021
Bisnis Barbershop Nggak Surut-Surut Amat, Nggak Banyak Dibicarakan Aja

Bisnis Barbershop Nggak Surut-Surut Amat, Nggak Banyak Dibicarakan Aja

3 Februari 2023
Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

20 Februari 2024
Dosa Franchise Kopi Kekinian: Janjinya Mandi Cuan, Realitasnya Bisnis Coffee Shopmu Mati Mengenaskan!

Dosa Franchise Kopi Kekinian: Janjinya Mandi Cuan, Realitasnya Bisnismu Mati Mengenaskan!

10 November 2023
Ternak Ikan Itu Nggak Seindah Kata-kata Mario Teguh terminal mojok

Ternak Ikan Itu Nggak Seindah Kata-kata Mario Teguh

27 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.