Saya dan Rizieq Shihab itu bagai JKT48 dan Wota. Alias nggak bisa dipisahkan, selalu terbayang-bayang dan selalu dinanti hal unik yang terjadi. Bisa dibilang, Rizieq Shihab ini adalah Oshi saya. Kamar kos saya nih ya, selalu tersemat foto-foto blio yang sangat heroik nan ikonik.
Tiga tahun sudah saya merasakan jiwa ini kosong. Tidur kurang nyenyak, makan ogah-ogahan, mata sembab, badan kurus, dan penderitaan lainnya lantaran blio nggak kunjung pulang. Asal kalian tahu ya, skripsi saya nggak selesai-selesai itu karena kehilangan pijakan atas kepergian blio. Sebagai alumni 212, sebagai orang yang pernah melihat blio begitu gebyar-gebyar saat membakar semangat peserta aksi, saya amat kehilangan ketika dunia membutuhkannya, blio menghilang.
Akhirnya, bagai dicucuk hidungnya, junjungan saya, baginda yang terhormat Rizieq Shihab, pulang juga. Entah sudah berapa kali blio mengitari Ka’bah. Entah pula bagaimana ia menahan kerinduan kepada sanak famili di Indonesia. Pasca rame-rame April 2017, ingat betul saat itu saya nangis di kamar karena sang junjungan “pulang” ke rumah asalnya, Saudi Arabia.
Ya, benar, handai tolan sekalian, junjungan kita (hah? Kita?), telah meninggalkan Indonesia sejak bulan April 2017. Terhitung, tiga tahun kelebihan tujuh bulan sudah sang idola minggat ke Arab. Katanya, di awal ia pergi ke Arab, alasannya adalah umrah. Sungguh mulia. Ketika di Indonesia sedang dicari-cara dan diminta pertanggungjawaban perbuatannya, idola saya ini malah ibadah.
Nggak main-main memang, sang idola ini umrah tiga tahun kelebihan tujuh bulan. Padahal, sanak famili saya yang pernah umrah, nggak sampai dua bulan lebih. Saya yakin, Rizieq Shihab umrah nggak cuma sekali, tapi banyak kali. Berapa kali blio umrah? Mari kita tebak dengan akal sehat.
Setelah saya baca berbagai sumber, umrah ini jebul banyak kategorinya. Sesuai kemampuan dan keperluan. Mau buru-buru, mau yang santai, atau malah yang berlibur menjadi satu paket. Dilansir dari salah satu jasa perjalanan umrah, kategorinya terbagi menjadi—setidaknya—lima. Paket hemat bintang 3, paket reguler bintang 4, Paket VIP bintang 5, dan paket umrah plus sambil plesir ke Turki, Aqsha, Mesir, Cordoba, bahkan Korea….
Penentuan tingkatan ini ada beberapa dalihnya. Pertama maskapai, kedua hotel (tingkat mewah dan jarak ke Masjid), dan ketiga transit dan plesiran tadi. Jelas yang pertama dan kedua menentukan kenyamanan selama pergi ibadah umrah. Sedangkan yang ketiga ya ibaratnya hiburan setelah ibadah. Harganya paling mahal itu 30 sampai 50 juta.
Pertanyaannya, Habib Rizieq ambil paket yang mana, ya? Kalau ditilik dari pesawat yang ia gunakan, itu canggihnya luar biasa. Saking canggihnya, blio sampai tahu-tahu sudah di Arab saja. Pun masalah hotel, pasti mewah banget. Saking mewahnya, sampai sulit dideteksi di mana lokasinya. Secara, mobil blio saja Pajero Sport hingga Jeep Wrangler Rubicon, uang bukan masalah.
Berarti Habib Rizieq Shihab menggunakan paket umrah yang paling mahal. Pertanyaan berikutnya, plesirnya ke mana, nih? Saya sih curiga, blio nggak mengambil masa plesir dari bonus Umroh. Paket umrah Plus itu kebanyakan memakan waktu selama 3 minggu plus plesiran.
Nah, jika Habib Rizieq nggak ngambil plesirannya, berarti blio (pada umumnya) umrah selama 9-14 hari saja. Ini sudah dipotong waktu perjalanan Indonesia ke Arab lho ya. Ya, jelas to, lha wong blio sudah berada di Arab kok. Ngapain waktu perjalanannya dihitung.
Ya, kita ambil saja waktu yang dibutuhkan Habib Rizieq untuk umrah itu 2 minggu. Itu tandanya, dalam satu bulan blio di Arab, blio bisa melaksanakan ibadah umrah sebanyak 2 kali. Ini kalau waktunya benar-benar dimaksimalkan ya. Ya mumpung di Arab dan akses ibadahya lebih mantap, kenapa nggak sekalian?
Sungguh mulia. Habib Rizieq pergi dari Indonesia terhitung sejak April 2017. Dan blio mau pulang rencananya pada November 2020. Berarti, Habib Rizieq Shihab meninggalkan Indonesia sudah 43 bulan.
Satu bulan 2 kali umrah, maka dalam 43 bulan, bisa jadi blio sudah melaksanakan ibadah umrah sebanyak 86 kali. Jumlah yang khanmaeeen. Ini mengindikasikan bahwa sudah sepantasnya kita menyambut Habib Rizieq Shihab sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. Doakan saja, semoga blio nggak ikut demo lagi, ntar pergi lagi ke Arab, saya yang rindu. Tahu nggak, rindu itu berat, dan saya harus menanggung itu selama blio melaksanakan ibadah umrah 86 kali.
BACA JUGA Seharusnya Pemerintah Bikin Sekolah Khusus untuk Calon YouTuber dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.