Nggak Bisa Ngerjain Skripsi karena Nggak Punya Laptop? Itu Cuma Pembenaran untuk Malasmu! Saya Bisa Lulus Kuliah Modal HP doang

Nggak Bisa Ngerjain Skripsi karena Nggak Punya Laptop? Itu Cuma Pembenaran untuk Malasmu! Buktinya Saya Bisa Ngerjain Skripsi dan Lulus Kuliah Modal HP doang

Nggak Bisa Ngerjain Skripsi karena Nggak Punya Laptop? Itu Cuma Pembenaran untuk Malasmu! Buktinya Saya Bisa Ngerjain Skripsi dan Lulus Kuliah Modal HP doang (Unsplash.com)

Memang agak tricky sih mengerjakan skripsi menggunakan HP, tapi bukan berarti nggak mungkin.

Beberapa bulan lalu, saya resmi menjadi alumnus sebuah perguruan tinggi di Kediri. Tentu ada rasa syukur dan bangga yang saya rasakan. Bukan karena sudah lulus dan nggak menjadi donatur kampus lagi, apalagi bangga karena sudah mendapat title baru di belakang nama. Satu hal yang saya banggakan—minimal untuk diri saya sendiri—adalah berhasil melewati masa 4 tahun kuliah dan mengerjakan skripsi tanpa punya laptop.

Mungkin kedengarannya sederhana. Namun bagi saya, ini adalah salah satu hal yang bisa saya banggakan mengingat di luar sana masih ada orang yang menganggap bahwa laptop penting bagi seorang mahasiswa.

Saya sempat membuat postingan di media sosial mengenai skripsi yang saya kerjakan melalui HP. Nyatanya, banyak orang yang nggak percaya. Kok iso ada mahasiswa mengerjakan skripsi yang halamannya banyak itu hanya menggunakan HP? Opo ora minus matane? Mungkin begitu batin mereka.

Nyatanya itu saya lakukan. Mungkin saya bukan satu-satunya mahasiswa yang mengerjakan skripsi menggunakan HP. Mungkin di luar sana ada juga mahasiswa yang melakukan hal serupa. Namun, saya akan menceritakan pengalaman saya mengerjakan skripsi menggunakan HP ini sampai akhirnya saya bisa lulus kuliah.

Terpaksa mengerjakan skripsi menggunakan HP

Boleh dibilang saya terpaksa mengerjakan skripsi menggunakan HP. Ya, dipaksa keadaan. Daripada untuk membeli laptop, saya lebih memilih memakai uang untuk membeli makan dan keperluan hidup selama berada di perantauan. Sebenernya sih karena uang saya udah habis untuk biaya hidup sehari-hari. Boro-boro menabung untuk beli laptop, untuk memenuhi kebutuhan makan dan primer aja uang saya sudah mepet.

Lantaran didorong keadaan, mau nggak mau saya jadi kerekatif. Maksudnya, orang kere yang kreatif. Wqwqwq. Satu-satunya benda yang saya miliki saat itu adalah HP, jadi ya saya harus memutar otak agar HP saya bisa menjadi pengganti laptop.

Tambah lagi saya ini orangnya nggak enakan kalau memakai barang orang lain. Apalagi kalau harus meminjam laptop pada teman untuk mengerjakan skripsi yang jelas-jelas butuh waktu lama. Jadinya ya sudah, saya manfaatkan saja apa yang saya miliki.

Awalnya sulit karena layar HP kecil dan banyak notif yang mengganggu

Sebenarnya di awal kuliah dulu, saya cukup kebingungan gimana caranya mengerjakan tugas kalau laptop aja nggak punya. Apalagi untuk tugas-tugas yang mengharuskan saya mengetik atau membuat power point. Ternyata, sekali lagi karena kahanan, hal-hal itu tetap bisa saya akali menggunakan HP.

Saya mulai membiasakan diri untuk mengetik di HP menggunakan aplikasi word atau lainnya. Awalnya saya mengalami kesulitan mengingat kecilnya layar HP dan banyaknya notifikasi yang mengganggu. Akan tetapi lama-lama saya terbiasa dan jadi tahu cara mengakalinya.

Memakai alat bantu keyboard portable

Beberapa tahun saya bertahan dengan mengetik langsung di HP, hingga akhirnya saya menemukan solusi agar bisa mengetik di HP, tapi rasanya seperti sedang mengetik di keyboard laptop. Saya mencari keyboard portable kecil yang bisa disambungkan dengan HP. Harganya pun cukup terjangkau. Di usianya yang memasuki tiga tahun, keyboard portable milik saya masih sehat walaupun sudah ada beberapa tombol yang keras.

Ternyata memiliki keyboard portable sangat membantu saya mengerjakan skripsi melalui HP. Dari yang tadinya harus mengetik di HP dengan keyboard minimalisnya, akhirnya saya bisa mengetik dengan lebih leluasa bak mengetik di keyboard laptop. Cukup tambahkan tatakan HP agar bisa berdiri, rasanya sudah kayak punya laptop mini.

Shortcut yang ada di keyboard laptop pun bisa berfungsi di keyboard portable milik saya. Misalnya shortcut copy paste, tombol yang dipencet ya sama aja. Jadi, saya mengerjakan skripsi menggunakan HP, keyboard portable, dan aplikasi word.

Derita mengerjakan skripsi melalui HP

Selama mengerjakan skripsi menggunakan HP, ada beberapa penderitaan yang saya rasakan. Misalnya seperti kesulitan menambahkan halaman, nomor bab, dan merapikan layout. Kalau untuk mengerjakan hal-hal itu saya biasanya meminjam laptop teman saya sebentar. Jadi, saya juga nggak terlalu lama mengganggu teman saya yang juga membutuhkan laptopnya. Ben podo podo penak e, lak jarene wong Jowo.

Akan tetapi beberapa waktu lalu saya baru tahu kalau ada jasa merapikan halaman, membuat nomor halaman, daftar isi, dll. Jadi, kalau kalian males dan benar-benar nggak ada waktu, bisa tuh pakai jasa itu. Ngetiknya tetep di HP, merapikannya bisa memakai jasa itu.

Intinya, nggak ada alasan untuk nggak mengerjakan skripsi hanya karena nggak punya laptop. Katanya banyak jalan menuju Roma, tapi kok mengerjakan skripsi aja masih alasan nggak punya laptop? Itu cuma pembenaran untuk malasmu, Bro.

Penulis: Achmad Syafi’i
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Banyaknya Jasa Bimbingan Skripsi Adalah Teguran Keras agar Kampus dan Dosen Pembimbing Segera Muhasabah Diri.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version