Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Mengenang Sinetron ‘Ikhlas’: Tontonan Buka Puasa yang Bikin Penonton Nggak Ikhlas. #TakjilanTerminal13

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
19 April 2021
A A
Mengenang Sinetron ‘Ikhlas’: Tontonan Buka Puasa yang Bikin Penonton Nggak Ikhlas. #TakjilanTerminal13 terminal mojok.co

Mengenang Sinetron ‘Ikhlas’: Tontonan Buka Puasa yang Bikin Penonton Nggak Ikhlas. #TakjilanTerminal13 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jika ditanya hal apa yang membekas pada Ramadan 2003, mungkin saya nggak bisa mengingat segala hal dengan detail yang terjadi di kala itu. Namun, bisa dipastikan di Ramadan tahun itu tepatnya pukul 5 sore saya pasti sedang duduk di depan TV merek Sharp 21 inch. Saya tengah gelisah menanti waktu berbuka sambil melirik gorengan serta kolak yang sudah tersaji di meja makan. Lalu, dengan penuh kekhusyukan menghayati alur cerita sinetron Ikhlas yang panjangnya 55 episode itu. Bisa dipastikan di Ramadan tahun itu, rutinitas ngabuburit saya pada jam 5 sampai 6 sore hanya menonton sinetron religi yang tengah populer di masa itu.

Menonton sinetron Ikhlas pada waktu itu sama saja dengan menyimak tagar yang tengah trending di Twitter. Sekali saja saya melewatkan tontonan itu, maka esok harinya saya di sekolah seperti pertapa yang baru keluar dari gua setelah sekian abad bersemadi: tak tahu apa-apa dan hanya bisa menyimak gibahan teman-teman dengan penuh rasa penyesalan.

Jangan nyinyir dulu tentang stigma sinetron Indonesia yang sering dipandang sebelah mata oleh netizen masa kini. Sinetron Ikhlas ini menurut saya merupakan tontonan yang cukup berkualitas. Pemainnya saja dipilih artis-artis yang kemampuannya no kaleng-kaleng. Coba silakan tanya pada rakyat Indonesia, pada tahun itu siapa yang tidak kenal Manusia Milenium yang super tampan, Primus Yustisio? Siapa yang tidak mengenal artis kecintaan sejuta emak-emak, Teuku Ryan? Dan siapa yang tidak mengakui kecantikan dan pesona Tamara Bleszynski? Belum lagi ada Zumi Zola, Him Damsyik, dan aktor senior lainnya yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya.

Selain itu, meski ini sinetron religi, tapi, ya, nggak religi-religi amat. Sinetron ini sebenarnya merupakan sinetron religi yang berbaur dengan romansa serta ada sentuhan horor. Kalau dipikir-pikir kayak nggak masuk akal gitu ya, masa ada perdukunan dan santet-santetan di sinetron ini. Tapi kan pada zaman itu dunia perdukunan dan cerita-cerita magis kayak gini memang lagi hits untuk dibicarakan di masyarakat kita. Seolah secara tidak langsung sinetron ini menggiring pola pikir kita buat mengerti bahwa segala bentuk ilmu hitam pada akhirnya akan kalah dengan keimanan seseorang pada Tuhannya.

Buat memanggil kenangan di long-term memory kita tentang sinetron ini, saya ceritakan ulang secara singkat alur ceritanya. Jadi, sinetron ini menceritakan kisah cinta segitiga antara Naia (Tamara), Iman (Primus), dan Reza (Teuku Ryan). Naia adalah mahasiswi yang periang, lincah, dan suka menulis. Primus adalah anak yatim piatu yang diangkat anak oleh orang kaya. Reza adalah pencopet yang kemudian tobat.

Naia dan Iman itu awalnya sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi ada si Gina, cewek yang suka dengan Iman. Dia ingin mendapatkan Iman bagaimanapun caranya. Lalu, dia meminta tolong pada ibunya yang seorang dukun buat mengguna-guna si Iman. Akhirnya, Iman dipelet dan jatuh ke dunia narkotika. Selain itu, Iman juga ikut serta menjerumuskan Naia yang akhirnya kecelakaan dan lupa akan masa lalunya. Di sanalah kemudian Naia yang namanya berubah jadi Fitri bertemu dengan Reza yang sudah tobat dan sudah alim sekali.

Reza ini yang menemani Naia di masa-masa sulitnya. Dia juga yang membantu Naia buat mencari masa lalunya. Di sini netizen pada baper dengan chemistry dari Naia dan Reza. Seolah dua couple ini memang paling cocok dipersatukan sebagai sepasang suami istri. Di ending ketika nantinya Naia bertemu dengan cinta pertamanya alias Iman, seharusnya mereka kembali bersatu. Reza lah di sini yang harus berperan sebagai orang ikhlas. Di mana dia sudah menemani Naia dari titik nol bahkan terendahnya, membantu dia buat bangkit dan menemukan kebahagiaannya. Eh, di akhir, dia harus merelakan orang yang dicintainya itu pada orang lain.

Harusnya kan kayak gitu alurnya, ya. Sama kayak serial Meteor Garden gitulah. Di mana awalnya Tao Ming Tse dan Sanchai pacaran, lalu si cowoknya kecelakaan dan amnesia. Lalu ada Yessa yang membantu Tao Ming Tse buat menemukan masa lalunya dan akhirnya dia merelakan lelaki yang dicintainya itu agar bahagia dengan cinta sejatinya. Namun, semacam ini nyatanya nggak berlaku di Indonesia.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

6 Tempat Berburu Takjil di Kota Makassar. Takjil Hunter, Merapat!

Jodoh cerita ada di tangan penulis itu hanya mitos, yang ada jodoh ada di tangan netizen atau produser. Jadi, ceritanya sinetron itu tayang dua kali, di tahun 2003 di SCTV dan 2005 di Trans TV. Pada judul sinetron yang sama dengan para pemain yang sama, masa bisa-bisanya sinetron ini memiliki dua ending yang berbeda. Pada 2003, Naia ini memilih Reza dan Iman yang ikhlas. Pada 2005, Naia ini memilih Iman dan Reza yang mengalah. Kalau kayak gini gimana coba nanti saya menjelaskan ending yang sesungguhnya kalau anak cucu saya nanya tentang sinetron ini?

Cerita ending aslinya itu sebenarnya Naia memang harusnya memilih Iman di akhirnya dan Reza ngalah. Sayangnya, di tahun itu pesona Teuku Ryan begitu dominan ketimbang Primus. Lantas, dengan begitu, banyak suara netizen yang meminta agar endingnya itu sama Reza bukan sama Iman. Apesnya lagi rumah produksi sinetron ini mengiyakan saja keinginan penonton agar mereka tidak kecewa. Gini, nih, jadinya kalau second lead-nya lebih dicintai netizen.

Hal ini tentu membuat kecewa para fans dari kubu Iman, kan, ya. Bisa-bisanya dari awal memiliki cerita yang manis sama Iman, tapi kok ya akhirnya sama Reza. Pemeran utamanya itu siapa? Dan taraaaaaa…. Pada 2005, rumah produksi ini mengembalikan alur cerita ke bentuk aslinya. Di mana Iman-lah yang akhirnya dipilih oleh Naia. Jelas di kubu Reza pada nggak terima akan hal ini. Mereka menganggap kalau rumah produksi ini labil dalam mengambil keputusan endingnya. Lah, saya maklum kok, bayangin saja jadi Naia kala itu, kalau disuruh milih Primus yang ganteng dan Teuku Ryan yang tampan: apa bisa milih dengan mudah?

Dari awal, sinetron ini mengajarkan kita buat menerima segalanya dengan penuh ikhlas meski hal terburuk sekalipun. Namun, nyatanya pesan ini nggak sampai ke penonton. Pasalnya, mereka tetap aja nggak ikhlas dengan endingnya.

Sumber Gambar: YouTube MD Entertainment

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03 dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: Primus YustisioSinetron Ikhlassinetron RamadanTakjilan TerminalTamara BleszynskiTeuku Ryan
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Demi Menambah Kekhusyukan Ramadanmu, Lagu Ahmad Dhani Berikut Bisa Jadi Pilihan Bagus untuk Didengarkan #TakjilanTerminal16

Lagu-lagu Ahmad Dhani yang Bisa Jadi Pilihan Demi Menambah Kekhusyukan Ramadan. #TakjilanTerminal16

20 April 2021
Es Barteh Pekalongan, Takjil Pelepas Dahaga yang Segernya Bikin Pedagang dan Petani Bahagia. #TakjilanTerminal12

Es Barteh Pekalongan, Takjil Pelepas Dahaga yang Segernya Bikin Pedagang dan Petani Bahagia. #TakjilanTerminal12

18 April 2021
takjil hunter pencari takjil gratisan mojok

Bagi Takjil Hunter, Pandemi adalah Penderitaan yang Abadi. #TakjilanTerminal17

21 April 2021
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil sambil Ngabuburit di Kota Yogyakarta Terminal Mojok

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil sambil Ngabuburit di Kota Yogyakarta

11 April 2022
Mengenal Istilah Godin adalah_ Kenakalan Puasa pada Orang Sunda #TakjilanTerminal04

Mengenal Istilah Godin: Kenakalan Puasa Orang Sunda. #TakjilanTerminal04

14 April 2021
Mengenang Kelahiran Anak Pertama di Bulan Ramadan Melalui Novel Ketika Cinta Bertasbih. #TakjilanTerminal05

Mengabadikan Nama Pengarang Novel ‘Ketika Cinta Bertasbih’ Menjadi Nama Anak Pertama Saya yang Lahir di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal05

15 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.