Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Mengenang Serial TV Ramadan: Lorong Waktu

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
13 Mei 2019
A A
serial tv

serial tv

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya yang lahir di tahun 90-an, tentu sudah banyak kenangan yang dilewati selama bulan Ramadan, dan besar kemungkinan tidak akan terulang pada masa sekarang. Bisa berupa kegiatan selama Ramadan maupun acara TV.
Khusus untuk kegiatan, salah satunya adalah mengisi buku ceramah yang sudah ditugaskan oleh guru agama, dan untuk keabsahan ceramah, tiap rangkuman ceramah harus disertai dengan tanda-tangan dari sang penceramah.

Hal itu tidak menutup kemungkinan akan terulang kembali, namun seperti tidak akan sama karena berbeda masa. Pertanyaannya, apakah anak-anak sekarang akan seantusias seperti ketika pada sekitar 20 tahun lalu, menunggu materi ceramah, dan harus buru-buru dan sigap merangkum lalu dituangkan ke tulisan?

Saat memikirkan hal tersebut, spontan saya langsung teringat akan beberapa acara Ramadan sewaktu SD, satu yang paling saya ingat: Lorong Waktu. Serial TV ini menjadi penanda bahwa sekitar dua jam lagi mendekati waktu buka puasa.
Betapa antusiasnya saya tiap kali menonton serial TV ini, dengan genre fiksi ilmiah, religi dan polesan komedi yang pas, menjadikan acara ini menarik untuk ditonton dan ditunggu pada bulan Ramadan. Lorong Waktu sendiri memulai debutnya pada tahun 1999.

Para pemeran pun tidak kalah menarik karena dibintangi oleh artis ternama, diantaranya Deddy Mizwar sebagai Pak Haji, Adjie Pangestu sebagai Ustadz Addin (yang beberapa waktu setelahnya digantikan Dicky Chandra), Jourast Jordy sebagai Zidan, bocah yang pintar nan tengil. Ada juga Opie Kumis sebagai Bang Havid si penjaga mesjid yang seringkali bandel karena membantah perintah Pak Haji maupun Pak Ustadz Addin.
Sesuai dengan judulnya, Lorong Waktu sarat akan makna. Walau tiap episode alur ceritanya kurang lebih sama. Selalu ada adegan di mana Pak Haji dan Zidan jalan-jalan dengan menggunakan mesin waktu, menuju masa tertentu, dan ada masalah yang diselesaikan. Kadang juga kembali ke masa lalu untuk merubah situasi masa mendatang, dalam hal kebaikan.

Episode favorit saya dan sampai saat ini paling saya ingat dalam perjalanan waktu mereka adalah ketika ada seorang Kiai yang ingin menjodohkan anaknya dengan pemuda di suatu desa. Kiai tersebut membuat sayembara, barang siapa yang bergaya mirip seperti Kiai tersebut, maka dia yang akan dijodohkan dengan anaknya.
Ada dua orang pemuda yang menjadi kandidat terkuat. Yang mendapatkan hati sang Kiai adalah pemuda yang tampil sesuai tuntunan ajaran agama, karena dalam beribadah, yang utama bukanlah penampilan, terpenting ialah niat. Sederhana, namun pesan yang tersirat cukup dalam.

Saya sempat berpikir, serial TV semacam ini tidak akan lagi saya liat di stasiun ternama, namun ternyata anggapan itu salah. Saat ini, serial Lorong Waktu hadir kembali, meski dalam serial animasi. Seharusnya ini akan jadi lebih menarik, karena betul-betul menyesuaikan dengan generasi sekarang.

Tentunya, ini akan menjadi suatu acara yang dinanti, khususnya bagi dua generasi: generasi 90-an yang ingin bernostalgia, dan generasi 2000an yang baru saja mengenal serial tv ini.
Pada masanya, sempat ada pro dan kontra untuk serial ini. Pro, karena menanamkan nilai kebaikan dan banyak pesan moral di tiap episodenya. Menjadi kontra karena dalam agama, sudah jelas tidak bisa kembali ke masa lalu, apalagi dengan menggunakan mesin waktu untuk memperbaiki atau mengubah masa mendatang.

Saya sebagai penonton, hanya tetap menikmati sajian TV kala itu, sewaktu masih SD. Sebab, anak SD seperti saya pada waktu itu terpenting adalah ada kegiatan sambil menunggu waktu berbuka, salah satunya dengan cara nonton TV.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Terlepas dari itu, episode pertama pada serial yang kini dalam format animasi ini dimulai dengan kisah yang cukup sendu, Zidan minta dikirim melalui mesin waktu untuk bertemu kakek dan neneknya, karena rindu. Perkenalan yang baik dalam durasi sekitar 7 menit. Tetap menarik walau waktu tayangnya dibuat singkat. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kembalinya tayangan TV yang berkualitas, juga memberi manfaat bagi penonton layar kaca di Indonesia.

Jadi, bagaimana? Pak Haji, siap? Zidan, siap? Bismillahirahmanirahim.
*Tekan enter, lalu menghilang dengan mesin waktu*

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: Deddy MizwarLorong WaktuRamadanSerial TV
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

23 Maret 2023
Terima Kasih Pak Jokowi Telah Melarang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama

Terima Kasih Pak Jokowi Telah Melarang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama

26 Maret 2023
3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib!

3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib

19 Maret 2024
Uncle Muthu di “Upin dan Ipin” Diam-diam Adalah Influencer, Ini Tiga Konten yang Mungkin Membuatnya Viral Mojok.co

3 Konten yang Membuat Uncle Muthu “Upin dan Ipin” Jadi Micro Influencer

1 Januari 2024
Saya Nggak Tau Seenak Apa Nasi Blue Band, tapi Nasi Jelantah dan Garam Juga Enak mojok.co

Alternatif Olahan Nasi Sisa Biar Nggak Mubazir

30 April 2020
Membuang-buang Makanan, Dosa Besar Umat Islam Saat Ramadan

Membuang-buang Makanan, Dosa Besar Umat Islam Saat Ramadan

29 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.