Mengenang Love Hime, Lagu Kebangsaan Ras Wibu di Bumi

Mengenang Love Hime, Lagu Kebangsaan Ras Wibu di Bumi terminal mojok.co

HIME HIME HIME HIME! HIME!

SUKI SUKI DAISUKI HIME!

Lirik di atas adalah sepenggal lirik dari sebuah lagu berjudul “Love Hime”. Sebuah lagu berbahasa Jepang dan mungkin saja lagu anime yang pasti sangat sangat populer dan diketahui oleh semua orang di Indonesia. Khususnya wibu, yang disebut-sebut sebagai ras terkuat di bumi. Buat Anda yang belum tahu ini lagu apa, silakan lanjut membacanya. Buat Anda yang merupakan wibu atau alumni wibu, mari kita bernostalgia.

Pertama-tama, Anda harus tahu dulu bahwa saya bukan ahli anime dan bukan seorang master wibu. Kebetulan saya memang suka menonton anime, tapi itu tidak banyak. Hanya beberapa dan menonton kalau sempat saja. Jadi yang ada di dalam sini semata-mata dari sudut pandang saya sebagai penikmat anime biasa dan pengamat lingkungan para wibu.

Kelas 1 SMA merupakan pertama kali saya mengetahui dan mendengarkan lagu itu. Di angkatan saya ada banyak sekali kaum wibu berserakan. Saat kelas 1, ada beberapa teman saya yang mendengungkan lirik lagu itu di dalam kelas. Awalnya, respons saya seperti, ‘’Apaan, sih? Itu lagu apa?’’

Namun, karena lagu itu sering dinyanyikan di sekitar saya, lama-lama telinga saya mulai menerimanya. Bahkan lambat laun menikmatinya. Maka suatu ketika saya iseng mengetikkan di pencarian YouTube dan mengetik ‘’hime hime’’, saya segera mengklik video yang ada di paling atas. Saya kemudian mendengarkan dengan seksama pakai earphone. Saya mendengarkan dengan khusyuk, bahkan sangat khusyuk.

Ternyata, OMG SERU SEKALI. Lagu “Love Hime” ini dinyanyikan oleh suara perempuan yang sangat imut. Suaranya sopan sekali masuk ke telinga saya. Irama di lagu ini juga memberikan vibes yang sangat ceria dan menyenangkan. Rasanya, saya seperti sedang berjalan-jalan di taman sambil makan es krim. Maka dari itu, tidak cukup mendengarkan sekali. Saya mengulangnya tiga kali.

Efeknya yang luar biasa ini ternyata memang hebat. Rasanya lebih mengarah kepada sebuah fanatisme dan candu. Liriknya yang berbunyi, “HIME HIME SUKI SUK DAISUKI HIME” itu melekat sekali di kepala saya. Bukan hanya saya, teman-teman yang lain pun juga agaknya kecanduan mendengarnya. Dan itu juga berlaku kepada tubuh!

Ya, saat mendengarkan lagu ini rasanya tidak afdol kalau badan dan pinggul diam saja. Seperti ada sebuah mantra dan gendam yang memaksa untuk mengangkat tangan dan menggoyangkan pinggul sambil menjerit-jerit. Yang lebih parah lagi, mulut saya juga ikut terkena efeknya. Ketika lagu ini didengungkan di lapangan kosong, mulut ini seketika langsung berteriak-teriak.

Satu peristiwa yang saya ingat, saat itu di sebuah ruangan kelas ada sekitar tujuh siswa cowok termasuk saya. Lalu, salah satu teman memutar lagu tersebut. Seolah paham, kami semua berdiri dan bernyanyi ria sambil menjeritkan, “HIME HIME! SUKI SUKI DAISUKE HIME!”

Namun, saat itu saya masih berpikiran bahwa mungkin pikiran saya saja yang terlalu berlebihan menganggap lagu itu powerful. Mungkin, kalau orang lain mendengarkan, respons mereka akan biasa saja dan tak peduli.

Hingga suatu saat, saya ingin mendengarkan lagu itu lagi. Lantas, saya kembali memutar lagu tersebut. Namun kali ini, saya menemukan sebuah video anime berjudul Yowamushi Pedal yang ternyata juga memuat lagu “Love Hime” ini. Lantaran penasaran, saya putar lagu itu dan efeknya masih sama: ceria dan menyenangkan. Saya pun menemukan beberapa video yang memperlihatkan barisan para wibu berjoget ria mendengarkan lagu itu.

Saat itulah saya sadar bahwa ternyata semua wibu memiliki pemikiran yang sama: lagu itu sangat candu! Bahkan saya berhasil menemukan dua video unik. Video pertama memperlihatkan seorang siswa yang bergoyang ria dengan alunan lagu itu saat kelulusan. Video kedua memperlihatkan kerumunan mahasiswa yang berjoget ria diiringi lagu “Love Hime” yang dinyanyikan di atas panggung.

Ketika melihat video itu, saya merasakan ada sebuah aura aneh. Ada aura yang menyelimuti para wibu dan memberikan kesan untuk tidak main-main dengan mereka. Lagu ini pun seolah sudah menjadi lagu kebangsaan wibu.

Sampai hari ini, lagu “Love Hime” masih saya dengarkan apabila ingin dan sedang berada di mood yang bagus. Untuk Anda yang masih penasaran dengan lagu ini, monggo dicari dan dengarkan dengan khusyuk. Teruntuk para wibu di luar sana, mari bersatu lagi untuk melestarikan lagu “Love Hime” ini!

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version