Mengenang Keunikan HP Jadul sebelum Android Menyerang

Mengenang Fitur Unik HP Jadul sebelum Android Menyerang

Mengenang Keunikan HP Jadul sebelum Android Menyerang (Unsplash.com)

Sebagus-bagusnya smartphone zaman now, itu ada karena HP zaman dulu yang kini sudah gugur karena kalah dalam persaingan pasar. Belajar dari kekurangan yang ada di HP jadul, smartphone zaman sekarang seperti Android dan iPhone mampu merangsang peningkatan konsumsi teknologi hingga semaju sekarang ini.

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak jamaah mojokiyah pergi ke museum ingatan bersama kenangan akan HP jadul yang dulu pernah menemani kita. Bila kita membahas satu per satu sepertinya nggak bakal selesai dalam satu tulisan saking banyaknya merek HP jadul yang dulu ramai di pasaran. Kali ini saya akan membahas fitur unik yang bahkan mungkin aneh dan nggak dimiliki smartphone masa kini.

Bentuk HP jadul kebanyakan unik dan nyeleneh

Saya mulai dari bentuk HP jadul yang akan selalu kita ingat. Bayangkan HP berbentuk balok dengan layar kecil dan keypad besar berwarna-warni (seperti Nokia). Ada juga HP yang bentuknya bulat seperti telur. Ada yang bodinya besar, tombol dan layarnya kecil, tipis ringan. Bahkan ada juga yang di-slide ke samping mirip laci meja seperti Nokia E75 yang pernah saya miliki dan punya antena (kebanyakan merek Cross).

Saya jadi berpikir, betapa kreatif dan inovatifnya produsen HP pada masa itu. Padahal dulu HP dibuat untuk teleponan dan SMS-an, namun bentuknya dibuat seunik mungkin.

Baterai HP jadul bisa dilepas

Dulu, saya nggak tahu ada teknologi bernama powerbank. Sebab, saya—dan mungkin juga sebagian dari kalian—memilih untuk memiliki 2 baterai sebagai cadangan serta membawa charger ketika bepergian. Lagi pula HP jadul terkenal karena baterainya yang awet walaupun nggak semua. Dan uniknya, baterai HP pada masa itu masih bisa dilepas sehingga kita bisa mengganti baterai dan memasukkan baterai cadangan yang pastinya sudah terisi penuh.

Ada lubang untuk aksesori gantungan

Dulu, saya suka sekali menggantungkan aksesori berbentuk kalung yang mirip untuk ID card ke HP saya. Hal itu saya lakukan agar HP bisa dikalungkan ketika saya bepergian. Ada juga beberapa teman perempuan yang suka menggantungan berbagai aksesori menarik ke HP jadul mereka.

Sayangnya, HP Android zaman sekarang sudah nggak dilengkapi lubang untuk menggantung aksesori ini. Kadang, saya harus memakai hardcase tertentu agar bisa memakaikan aksesori gantungan pada HP saya.

Banyak aksesorinya

Selain bentuk HP jadul yang bermacam-macam, aksesori untuk HP zaman dulu juga banyak ragamnya. Kreativitas pengguna terlihat jelas dari wujud HP-nya. Ada HP yang polos dan nggak pakai aksesori apa pun hingga HP dengan casing bergambar dan stiker lampu sinyal. Khusus stiker lampu sinyal ini, saya ingat betul dulu kalau ada SMS atau telepon masuk, stikernya bisa menyala. Canggih betul.

Walaupun kenangan menggunakan HP jadul terasa begitu indah, tapi kalau ditawari untuk memakainya kembali, sejujurnya saya enggan. Sebab, HP jadul punya banyak keterbatasan. Misalnya sinyal yang lemot karena masih EDGE (2G), minim hiburan karena permainan dalam HP masih alakadarnya, baterai mudah kembung, dll.

Begitulah kilas balik mengenai HP jadul. Sebagai Gen Z, saya baru mulai merasakan nikmatnya memiliki HP mungkin sejak tahun 2006. Itu hanya beberapa tahun sebelum BlackBerry merajalela, yang kemudian digulingkan oleh iPhone dan Android yang terus bersaing hingga kini.

Penulis: Irhas Mafaza
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mengenang Ponsel BlackBerry dan Kepopulerannya Dulu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version