Mengenang Games di PS1 yang Begitu Membekas di Hati dan Ingatan Saya

PS1 Stop Romantisasi PS, Konsol Super Nintendo Adalah Puncak Kenangan Terbaik terminal mojok.co

Stop Romantisasi PS, Konsol Super Nintendo Adalah Puncak Kenangan Terbaik terminal mojok.co

Menjelang akhir 2020, konsol game bernama PS-5 mulai diluncurkan dan diperkenalkan ke publik. Kelahirannya terbilang fenomenal. Bahkan platform Instagram, turut menyambutnya melalui deretan filter atau effect Instastory-nya.

Sejujurnya, saya pribadi tidak begitu tertarik dengan perkembangan PS5 saat ini. Saya sendiri belum atau tidak ada niatan untuk membeli konsol permainan tersebut. Mungkin karena faktor u alias umur sih, ya. Sehingga, keinginan saya untuk bermain-main sudah mulai berkurang.

Namun, bukan berarti saya anti dengan PlayStation, ya. Pada suatu masa yang indah, saya pernah melewati dan menikmati waktu bersama konsol PlayStation generasi pertama, atau yang biasa dikenal sebagai PS1.

Selama hampir satu dekade, saya memainkannya hingga ia rusak terhantam zaman. Biasanya, saya memainkannya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Berdasarkan pengalaman masa kecil, ada beberapa game PS1 yang sering saya mainkan.

#1 Tekken 3

Tekken 3 merupakan game favorit saya sewaktu masih aktif bermain PS1. Pada saat itu, saya pribadi merupakan pecinta game fighting. Ditambah dengan grafiknya yang halus alias advanced pada masanya, membuat saya semakin cinta kepadanya.

Ada banyak karakter yang begitu membekas di benak saya. Seperti Yoshimitsu yang bisa melakukan jurus bunuh diri atau mengisi life bar (darah), Gon yang bisa mengeluarkan jurus buang angin alias kentut, Doctor B yang selalu menggeliat di tanah saat bertarung, dan lainnya.

Berdasarkan pengalaman saya, Hwoarang serta Eddy merupakan karakter favorit para pemain Tekken 3 di gang rumah saya. Kedua karakter tersebut menjadi favorit karena relatif mudah (bahkan sangat mudah) untuk dimainkan.

Baik Hwoarang maupun Eddy sangat mengandalkan kaki serta kelincahannya dalam pertarungan. Dengan hanya menekan atau spamming tombol bulat dan X pada Hwoarang atau Eddy, maka kalian berpotensi besar untuk memenangkan duel.

Sementara untuk jurus pamungkas atau setengah darah, Paul adalah yang terbaik. Dengan tinju apinya, sang preman bisa mengurangi darah lawannya dengan cepat. Bahkan dia bisa membuat lawannya auto K.O sekalian.

#2 CTR

Bagi para gamers PS1 di Indonesia, seharusnya tidak akan asing dengan game balapan bernama Crash Team Racing alias CTR. Game ini sangat dikenal dengan konsep balapannya yang super nyentrik.

Pada saat balapan, para pemain bebas melakukan apa saja. Termasuk melemparkan senjata atau menaruh perangkap ke lawannya. Entah itu berupa bom, roket, kotak TNT. Yang terpenting adalah pemain harus sampai garis akhir alias finish secepat mungkin.

Di samping itu, game ini juga menyediakan beberapa jalan pintas atau rahasia pada beberapa trek. Untuk mencapainya, saya dan teman-teman perlu mengandalkan insting serta percobaan. Mengingat pada saat itu belum ada YouTuber pemandu seperti Windah Basudara dan lainnya.

#3 Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories

Di lingkungan gang rumah saya dahulu, Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories menjadi salah satu game PS1 terpopuler. Game ini sendiri diadaptasi dari seri permainan kartu (card game) dan anime terkenal era 2000-an bernama Yu-Gi-Oh!

Cara memainkannya pun masih sangat sederhana. Para pemain hanya perlu memasang satu monster per giliran. Selain kartu monster, para pemain juga akan dibekali dengan kartu pendukung lainnya. Yakni kartu magic dan trap.

Kartu magic secara harfiah dapat diartikan sebagai kartu sihir. Kartu ini dapat digunakan langsung pada giliran kita. Pada game Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories sendiri, kartu magic didominasi oleh kartu-kartu equip (penambah attack dan defense monster). Sisanya adalah kartu-kartu seperti Dark Hole, Raigeki, dan lainnya.

Sementara kartu trap merupakan kartu perangkap. Kartu ini harus dipasang secara terbalik gambarnya. Kartu ini baru akan aktif saat monster lawan menyerang. Biasanya, kartu trap akan menghancurkan serangan monster lawan yang menyerang.

Dari semua lawan di game Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories, Heishin adalah yang paling memorable sekaligus ngeselin. Bagaimana tidak, mengingat dia sudah dibekali dengan monster-monster ber-attack tinggi sedari awal permainan. Mengalahkannya di pertemuan pertama (tanpa cheat) merupakan pencapaian luar biasa.

#4 Winning Eleven

Meskipun saya sangat jarang memainkan game ini, saya tetap memasukkan game ini ke dalam list. Sebab saya khawatir akan mendapat banyak protes dari pihak pembaca jika tidak memasukkan game legendaris ini.

Dahulu ketika teman-teman dari sekolah saya bertandang ke rumah, mereka pasti meminta game Winning Eleven. Sebagai tuan rumah yang baik, saya pun mengabulkan permintaan mereka. Akan tetapi, saya tidak ikut bermain.

Meskipun demikian, saya masih ingat betul dengan suara serta perkataan komentatornya. Sebelum berevolusi menjadi PES, Winning Eleven sendiri memiliki komentator asal Jepang. Kata-kata seperti “shuuto” serta “gol” yang begitu panjang, selalu terngiang di telinga serta otak saya.

#5 Game Shark

Sebenarnya, Game Shark bukan suatu nama game. Melainkan semacam kaset (disc) yang memuat cheat engine. Ada banyak game PS1 yang bisa diakali alias di-cheat olehnya. Setidaknya ada beberapa efek yang saya ingat.

Pada game Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories misalnya, efek Game Shark akan membuat kita mendapatkan banyak kartu super kuat. Sebut saja Blue Eyes Ultimate Dragon, Meteor B. Dragon, Gate Guardian, dan lainnya.

Kartu-kartu tersebut jelas akan sangat menolong kita dalam duel. Terutama saat menghadapi Heishin atau musuh lain yang deck-nya memiliki monster-monster ber-attack tinggi. Namun, membosankan juga bila kartu-kartu kita sudah imbang sedari awal.

Bahkan untuk game sekelas Winning Eleven, Game Shark ternyata memiliki efek juga. Menurut teman yang merupakan gamer papan atas di gang saya, penggunaan Game Shark dapat membuat kita auto win 99 – 0 dalam setiap pertandingan.

Sebenarnya, masih banyak game PS1 yang saya ingat. Sebut saja Harvest Moon, Pepsiman, Bloody Roar, Metal Slug, dan lainnya. Akan tetapi, beberapa di antaranya tidak pernah saya mainkan. Saya hanya tahu namanya.

Di samping itu, saya juga ingin membatasi pembahasan saya di tulisan. Kalau semua game PS1 yang saya mainkan ditulis semua, bisa-bisa malah kepanjangan jadinya. Kalaupun demikian, sekalian saja saya jadikan buku.

BACA JUGA 5 Game PS1 dan Cheat-nya yang Memorable dan tulisan Muhammad Fariz Kurniawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version