Dua tahun lalu, kabar mengejutkan datang dari Selena Gomez, yang ternyata sempat berjuang menghadapi lupus hingga membuatnya harus cangkok ginjal. Tak hanya Selena Gomez, di Indonesia kita memiliki artis Qory Sandioriva yang juga menghadapi harus hidup dengan lupus. Mungkin tak jarang pula kita dapat informasi kerabat kita ada yang mengidap lupus hingga perlu rawat inap di rumah sakit.
Lalu, sebenarnya apa itu lupus? Ayo kita bahas satu-satu!
Apa itu lupus? Lupus ini sebenarnya banyak jenisnya ada Systemic Lupus Erytematous (SLE). Ada Cutaneous Lupus Erythematous (CLE), dan ada Drug-induced Lupus. Karena semuanya sama-sama ada “lupus”-nya, jadi biasanya mau jenis apapun itu disebutnya “lupus” saja biar gampang. Lupus tergolong dalam penyakit autoimun, yang artinya penyakit tersebut muncul karena sistem imun tubuh yang menyerang tubuh itu sendiri. Anggap saja seperti striker sepak bola yang harusnya membobol gawang lawan, malah membobol gawang sendiri. Gawat, toh?
Walaupun bisa membuat sampai cangkok ginjal, namun lupus tidak menular. Faktor genetik, hormonal (termasuk hormon estrogen) dan luar/eksternal (sinar matahari, merokok, infeksi EBV/Epstein-Barr Virus, makanan, obat-obatan dan lain-lain) bekerja sama untuk memicu munculnya lupus ini. Makanya, kebanyakan orang lupus adalah wanita yang usianya masih produktif alias jumlah hormon estrogennya masih banyak-banyaknya, kayak Selena Gomez.
Banyak faktor yang memicu munculnya lupus, namun tetap, harus punya gen lupus dulu baru faktor-faktor ini bisa memicu munculnya lupus. Gen lupusnya harus aktif dulu baru lupusnya muncul.
Mengapa kita semakin sering menemui orang dengan lupus? Pertama, kesadaran masyarakat terhadap lupus ini mulai membaik, tanda masyarakat mulai pintar. Dulu, orang yang memiliki lupus ini harus menutup-nutupi diri dan takut untuk memeriksakan diri ke dokter karena anggapan bahwa lupus ini menular dan takut dijauhi lingkungan sekitar.
Kesadaran masyarakat yang meningkat ini membuat orang dengan lupus dari takut-takut ketahuan menjadi takut-takut meninggal cepat karena lupus ini tergolong penyakit silent killer, diam-diam mematikan. Jadi, bila merasa diri kita ada gejala-gejala lupus, langsung periksakan saja ke dokter.
Alasan kedua mengapa kita semakin sering menemui lupus adalah faktor-faktor pemicu lupus yang sudah bisa ditemukan di mana saja, sehingga gen-gen lupus yang aktif pun makin banyak. Faktanya, angka perokok semakin tinggi. Faktanya juga, masyarakat kita ini makin kreatif membuat global warming, tebang-tebang pohon sana-sini, tebar-tebar polusi sana-sini, sehingga sinar matahari makin semaunya masuk ke bumi. Suplemen peningkat daya tahan tubuh (imunostimulator) berbahan dasar herbal juga yang semakin banyak dan beragam. Ingat, rokok, sinar matahari, dan suplemen herbal juga termasuk faktor pemicu munculnya lupus.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa rokok, sinar matahari, dan suplemen herbal hanyalah faktor pemicu munculnya lupus, bukan faktor yang membuat seseorang jadi lupus. Tetap harus ada gen lupusnya dulu.
Jadi, apa saja gejala-gejala dari lupus, penyakit yang bikin Selena Gomez harus cangkok ginjal ini? Gejala yang sering dirasakan orang dengan lupus adalah sering merasa lelah, nyeri dan bengkak di sendi, sakit kepala, sumer-sumer (demam tapi suhunya <39 derajat Celcius), atau susah nafas karena sering nyeri dada.
Ada juga gejala yang muncul di kulit dan rambut, seperti kulit kemerahan di sekitar hidung dan pipi (butterlfly-shaped rash/ruam seperti kupu-kupu di wajah), rontok rambut, sering nyeri di mulut dan hidung, atau tangan dan kaki berubah menjadi putih/biru dan kebas ketika dingin atau stres.
Sebenarnya, banyak gejala yang dapat muncul pada orang dengan lupus ini. Bayangkan jika striker di tim kita, yang sudah dipercaya oleh tim, yang tahu seluk beluk kekurangan tim, akhirnya berkhianat, pasti striker itu bisa berkhianat dengan cara apa saja, kan? Bisa dengan cara membobol gawang sendiri, bisa dengan larinya jadi pelan-pelan di lapangan, bisa dengan tendang bola ke tangan teman setim, apa saja yang penting timnya tidak bisa menang.
ama juga dengan lupus. Sistem imun, yang sudah tahu seluk-beluk tubuh kita ini, berkhianat dan menyerang tubuh itu sendiri pada bagian tubuh apa saja sehingga gejala yang muncul pun bisa apa saja.
Gejala-gejala yang sudah disebutkan sebelumnya adalah gejala-gejala yang banyak terjadi pada orang dengan lupus, namun juga banyak muncul pada penyakit lain. Sering nyeri sendi juga sering terjadi pada artritis, sering lemas juga sering terjadi pada pasien kurang darah alias anemia. Kita punya gejala-gejala ini, tapi belum tentu kita lupus. Untuk mengetahui apakah kita lupus atau tidak, segera periksakan ke dokter terdekat.
Kalau udah tahu apa itu lupus, baiknya kita nggak menilai Selena Gomez dan pengidap lupus yang lain secara ngawur. Kita sebaiknya waspada jika ada gejala di atas dan segera periksa.
BACA JUGA Mari Bersepakat Bahwa Indomaret Lebih Baik Daripada Alfamart dan tulisan Terminal Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.