Kok bisa ya Indomaret nggak populer di Bali? Padahal di daerah lainnya, minimarket berlogo Domar ini bisa ditemukan tiap 500 meter.
Beberapa waktu lalu saya sempat menulis artikel seputar Bali, mulai dari lalu lintas hingga driver taksol dan ojol yang memberikan pelayanan bintang 5. Sebetulnya masih banyak hal menarik yang saya temukan di Bali.
Oh ya, terakhir kali saya menapakkan kaki di Pulau Dewata sekitar tahun 2011. Karena masih SD, tentu ingatan saya soal liburan di pulau ini nggak begitu tajam. Alhasil, saat datang ke Bali lagi, saya mengalami culture shock. Banyak sekali hal unik yang membuat saya bertanya-tanya.
Nah, salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah di sini Indomaret nggak sebanyak di kota-kota lainnya di Indonesia. Sepanjang jalan kalian akan terus-terusan menemukan Circle K dan M Mart. Tentu saja hal ini menggelitik benak saya. Kenapa bisa gitu, ya? Apa ada alasan khusus Indomaret nggak populer di Bali?
Daftar Isi
Nggak cocok untuk wisatawan asing yang datang ke Bali
Alasan pertama dan yang paling masuk akal kenapa Indomaret jarang di Bali adalah konsepnya nggak cocok untuk wisatawan asing. Konsep Indomaret adalah minimarket, yang berarti barang-barang yang dijual mencakup bahan pokok, makanan ringan, minuman, skincare, frozen food, dll. Intinya sih mirip swalayan tapi versi lite, ya.
Nah, konsep semacam ini lebih cocok diterapkan di kota-kota non-wisata atau wisata tingkat lokal. Sementara itu tahu sendiri Bali isinya bule yang cenderung lebih familier dengan dengan convenience store. Convenience store menjual makanan ringan, minuman, hingga makanan siap saji. Nggak ada beras atau minyak goreng, apalagi alat tulis. Selain itu convenience store juga biasanya buka 24 jam.
Indomaret nggak memiliki konsep tersebut, sementara Circle K punya konsep tersebut. Lagi pula pengucapan Circle K rasa-rasanya jauh lebih enak di lidah bule ketimbang Indomaret, kan? Hehehe.
Orang mumet tinggal ke pantai aja, nggak usah ke kursi Indomaret
Alasan lain yang mungkin masuk akal adalah orang Bali kalau mumet nggak pake fafifu wasweswos tinggal lari saja ke pantai. Bayangkan, deh, alangkah beruntungnya orang Bali. Banyaknya pantai dan wisata alam membuat mereka nggak pusing mau melepas stres di mana. Nah, boleh jadi karena banyaknya destinasi wisata inilah Indomaret jadi nggak populer di Bali.
Kita semua pasti tahu bahwa Indomaret selalu menjadi tujuan orang-orang kota maupun desa yang merasa mumet. Pokoknya kalau sudah di kursi Indomaret terus nyeruput kopi Golda, bisa dipastikan orang tersebut sedang nggak baik-baik saja.
Saya sempat mengatakan bahwa Indomaret lebih cocok di kota non-wisata. Selain karena konsepnya pas, Indomaret juga tahu bahwa orang-orang yang tinggal di daerah tersebut kalau mumet nggak bisa bebas liburan cari hiburan. Alhasil outlet Indomaret ada banyak, tak lupa juga dengan kursinya. Beda sama Bali, kan?
Indomaret nggak “nugas-able”
Indomaret memang punya meja dan kursi. Namun, hal ini nggak lantas menjadikannya cocok buat nugas atau WFC. Tempatnya yang kecil, sempit, dan nggak ada colokan nggak mengundang hasrat para mahasiswa, bahkan untuk sekadar nongkrong. Akhirnya banyak yang memilih nugas di kafe atau convenience store seperti Lawson dan Family Mart.
Nah, kebetulan kalau saya lihat-lihat Circle K ini tempatnya lumayan “nugas-able”. Minimal untuk buka laptop sebentar sudah enak. Memang nggak semua outletnya begini, tapi ada beberapa outlet yang cukup besar sehingga menyediakan fasilitas tempat duduk. Meja dan kursinya juga sangat ergonomis untuk nugas. Dan yang jelas, pilihan makanannya juga banyak.
Makanan dan minuman di Indomaret terbatas
Terakhir, alasan Indomaret nggak begitu populer di Bali boleh jadi karena pilihan makanan dan minumannya terbatas. Seperti yang saya jelaskan tadi, Indomaret merupakan minimarket sehingga produk yang dijual juga kebanyakan bahan pokok, kebutuhan rumah tangga, dsb. Meski saat ini ada pula yang mengatakan minimarket berlogo Domar ini juga sudah mirip convenience store karena kehadiran ayam goreng Yummy Choice, onigiri, sosis, roti Say Bread, dan sudah menyediakan kopi serta teh instan, tetap saja belum semua outlet menjual demikian.
Sementara itu Circle K nampaknya lebih disukai orang Bali karena pilihan makanan dan minuman di sini jauh lebih banyak. Ada odeng, tteokbokki, burger, roti, kebab, dan aneka minuman seperti jus hingga minuman beralkohol. Pokoknya cocok buat singgah sambil nongkrong sebentar ketika jalan-jalan.
Itulah beberapa alasan mengapa Indomaret kurang populer di Bali. Intinya sih convenience store seperti Circle K memang cocok untuk orang-orang yang lebih chill, sementara Indomaret cocoknya buat orang-orang mumet. Wqwqwq.
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kursi Besi Indomaret Tempat Terbaik untuk Merenungi Hidup.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.