Gimana cara jadi penjaga palang kereta api? Tugas mereka kek gimana sih? Berapa gaji mereka?
Ada perasaan aneh ketika mengamati lini masa beberapa hari lalu, dan mendapati bahwa kereta api (dalam hal ini adalah KAI) sedang mendapat sorotan. Bukan soal kualitas kereta api, rute, atau harga tiket, melainkan tentang botol minum atau tumbler warna biru. Tulisan ini nggak akan membahas hal itu. Kalau penasaran dan belum tahu, kalian berselancar saja di medsos, nanti juga ketemu. Tulisan ini akan membahas hal yang lebih penting.
Iya, tulisan ini akan membahas soal penjaga palang kereta api, seperti yang tertera dalam judul di atas. Seperti kita tahu, dari sekian banyak aspek yang ada dalam semesta kereta api atau KAI, petugas kereta api ini bisa dibilang adalah bagian yang kerap dikesampingkan, diremehkan, bahkan nggak dianggap. Padahal, petugas penjaga palang ini adalah posisi paling krusial.
Kalau kita amati, bagian atau titik paling berbahaya dari semesta kereta api berada di perlintasan kereta api yang melalui jalan raya. Titik itu adalah titik di mana perjumpaan kereta api dengan kendaraan lain. Di situlah letak bahayanya, di mana ada banyak kasus kecelakaan antara kereta api dan kendaraan lain terjadi. Siapa yang bertugas di sana? Yap, penjaga palang kereta api.
Makanya, tugas mereka ini krusial banget. Keberadaan mereka nggak bisa disepelekan, dan nggak bisa diremehkan. Pekerjaan mereka ini berat, apalagi kalau menengok kenyataan bahwa ada infrastruktur palang kereta api yang jelek, plus kadang menghadapi masyarakat yang nggak patuh dengan rambu. Makin berat, kan?
Lalu pertanyaannya, gimana, sih, kerja mereka? Apa jobdesc mereka?
Lingkup kerja penjaga palang
Melansir dari berbagai sumber, tugas utama penjaga palang kereta api adalah memantau, menjaga, dan mengamankan lalu lintas kereta api di perlintasan kereta api. Mereka juga bertugas untuk memastikan keamanan dan keselamatan kendaraan lain yang lewat di perlintasan kereta api. Hal paling terlihat, tentunya adalah tugas untuk membuka dan menutup pintu perlintasan kereta api tepat pada waktunya. Penjaga nggak boleh telat dalam membuka dan menutup pintu palang kereta.
Soal lalu lintas kereta api misalnya, penjaga kereta api harus menghitung jumlah kereta yang lewat dalam tiap shift mereka. Mereka harus memastikan bahwa kereta yang lewat itu tepat waktu, dan berjumlah sama dengan kereta yang dijadwalkan akan lewat. Makanya, mereka harus selalu berkomunikasi dengan pihak stasiun dan masinis kereta via handy-talkie (radio), sekaligus untuk melaporkan segala situasi yang terjadi di perlintasan kereta api.
Kalau ada problem di perlintasan, misalnya ada kendaraan yang nyangkut di rel, penjaga palang kereta api harus segera berkoordinasi dengan pihak stasiun. Lalu kalau kereta sudah dekat dan ada kendaraan yang masih nyangkut, petugas harus segera mengibarkan bendera merah ke arah kedatangan kereta, agar kereta bisa melambat dan terhindar dari kecelakaan.
Selain tugas-tugas di atas, para penjaga palang pintu kereta api juga harus mengedukasi masyarakat tentang keselamatan di perlintasan kereta api. Ini yang paling berat, mengingat banyak masyarakat yang masih bandel dan abai soal keselamatan di perlintasan kereta api. Dan itu harus mereka lakukan selama 8 jam sehari, plus kalau musim liburan akan susah liburnya.
Lalu, berapa gajinya?
Nah, dengan jobdesc yang banyak dan nggak mudah, kita lalu bertanya berapa gaji para penjaga palang pintu kereta api ini. Soal gaji, nggak ada sumber terbuka yang menyebut besaran gaji pasti para penjaga palang pintu kereta api. Sebab besaran gaji posisi ini berbeda di tiap daerah. Dan yang pasti, gaji mereka nggak lebih (bahkan ada yang nggak sampai) dari UMR daerah.
Namun, dari pencarian saya ke berbagai sumber di internet, saya menemukan bahwa gaji petugas ini ada di kisaran rata-rata 1,5 juta hingga 4 juta per bulan. Angka ini bisa lebih tinggi atau bahkan lebih rendah, tergantung banyak faktor, salah satunya adalah UMR daerah. Di kota-kota besar, mungkin gajinya bisa di atas 3 juta. Tapi di kota-kota kecil, apalagi yang infrastrukturnya jauh dari kata layak, ada petugas yang hanya digaji 1-1,5 juta saja per bulan.
Melihat besaran gajinya, rasanya agak miris melihat nasib petugas ini. Sudah mah kerjanya nggak mudah, eh, gajinya masih banyak yang belum layak.
Cara mendaftar jadi petugas penjaga palang kereta api
Meskipun kerjanya berat dan gajinya belum besar (layak), saya cukup yakin bahwa masih ada yang tertarik untuk bekerja menjadi penjaga palang pintu kereta api. Mungkin beberapa dari kalian punya pertanyaan tentang gimana cara mendaftar kerja untuk profesi ini.
Sebenarnya, untuk mendaftar kerja menjadi petugas palang pintu kereta api ini nggak terlalu ribet. Kalian tinggal buka laman recruitment di website KAI, lalu kalian tinggal mengisi identitas diri, dan memilih dan melamar posisi PJL.
Setelah melalui proses administrasi tersebut, (kalau lolos) kalian akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap tes akademik, tes kesehatan, tes psikologi, dan beberapa tes lainnya. Nah, kalau posisi PJL, kalian juga harus melalui tahapan pelatihan terlebih dahulu. Kalau tuntas, kalian akan mendapatkan sertifikasi, dan resmi jadi penjaga palang pintu kereta api. Kira-kira begitulah caranya.
Nah, itulah sekilas soal penjaga palang pintu kereta api, tentang apa saja kerjanya, berapa gajinya, hingga gimana cara mendaftar. Kalau kalian tertarik, mungkin kalian bisa mencoba mendaftar. Siapa tahu lolos dan bisa jadi penjaga palang pintu kereta api. Gimana?
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.














