Sudah jelas bahwa hiperrealitas membuat kita lebih nyaman dan bisa asyik di media sosial. Di sana, kita bebas mengomentari segala hal, termasuk kejadian-kejadian lucu yang kita temukan. Salah satu hal paling gampang untuk mengomentari hal lucu adalah dengan tertawa. Ini hal yang patut kita soroti karena di negara ini banyak banget jenis ketawa di media sosial. Entah siapa yang memulainya terlebih dahulu, tetapi banyak penganut masing-masing jenis tertawa itu. Pun masing-masing penganut jenis tertawa bisa kita tebak karakternya seperti apa.
Berikut ini adalah tebakan saya tentang karakter seseorang dari cara mereka tertawa di media sosial. Bagi yang jenis tertawanya belum tercantum, mohon jangan membakar saya ya, soalnya perbendaharaan aliran teks tertawa saya belum begitu banyak.
Cara ketawa di media sosial #1 Ketawa “wkwkwk”
Ampun. Jenis yang satu ini sering banget muncul. Selalu saja saya punya temen yang pake cara itu untuk tertawa, entah di komen Instagram atau pas chatting. Nggak tahu gimana dua huruf konsonan itu bisa mengekspresikan tertawa dan menjadi tren, pokoknya hampir semua orang yang saya kenal menggunakan jenis model ini.
Biasanya karena teks tertawa ini digunakan semua orang, berarti karakter penggunanya ya para pengikut tren. Biasanya lagi pasti mereka sangat aktif di media sosial dan nggak bisa jauh-jauh dari gadget. Satu lagi, biasanya yang tertawanya pake jenis ini, pasti intensitas chatingannya sering banget. Bisa chatingan sama gebetan, temen, pacar, selingkuhan, atau sama admin olshop sekalian.
Pokoknya jenis yang gemar ngobrol gitu deh, dan selali mencoba mencairkan suasana dengan menambahkan “wkwkwk” di akhir kalimat biar nggak dibilang sombong karena balesnya pendek-pendek.
Cara ketawa di media sosial #2 Ketawa “xixixi”
Yang tertawanya pake beginian biasanya adalah mereka yang ingin memiliki kesan imut. Iya, kalo wkwkwk terlalu umum dan biasa saja, menggunakan xixixixi akan terkesan lucu-lucu menggemaskan gitu. Ya bayangin aja, gimana sih bunyi dari xixixi kalo diucapkan? Jadi… “khi khi khi” atau “ki ki ki ki” atau “ksi ksi ksi ksi” atau hanya “hi hi hi” atau malah out of the box dan berbunyi “tri tri tri”?
Ya pokoknya bunyi-bunyian di atas tergolong bunyi yang lirih-lirih lucu menggemaskan deh. Jadi, bagi penggunanya ya pasti mereka yang sifatnya kalem-kalem imut gitu.
Cara ketawa di media sosial #3 Ketawa “awokwaokawokwaok”
Rasanya saya ingin membanting ponsel saya kalo ada yang tertawa pake jenis satu ini. Kayak… ya ampun ada banyak banget cara buat mengekspresikan tertawa, dan ada saja yang milih cara paling unik ini? Lagian bisa dibayangkan nggak sih ada manusia di kehidupan sehari-hari yang bunyi ketawanya awokwaokawokwaok? Itu demit aja bakal ngeri.
Tetapi ya meskipun unik, tetap ada saja yang pake. Biasanya yang tertawanya begini ya tipe-tipe orang yang slengekan dan bejajikan dan ekspresif pol. Iya, ekspresif dengan totalitas yang tinggi, sampai-sampai untuk meyakinkan kawan di dunia maya kalo dia lagi tertawa, dia make cara yang paling unik.
Cara ketawa di media sosial #4 Ketawa “hahaha”
Nah ini jenis yang paling jujur dan manusiawi. Iya, sebagaimana bunyi tertawa yang adalah ‘ha ha ha”, maka menuliskan “ha ha ha” sebagai ekspresi tertawa di media sosial adalah tindakan yang paling apa adanya. Biasanya pengguna tulisan “ha ha ha” adalah mereka yang realistis, nggak neko-neko, kalem, dan jujur. Iya, jujur, soalnya apa yang dia tuliskan sama apa yang bakal keluar dari suaranya kalo tertawa akan berbunyi sama.
Cara ketawa di media sosial #5 Ketawa pake emot
Nah ini biasanya adalah mereka yang ekspresif, tetapi nggak mau menggunakan “awokawoakaowkawok” karena imej bakalan jatuh kalo menggunakan itu—biasa, kalo lagi pertama-tama kenal dan chat-chatan kan jaga imej dulu. Juga kalo menggunakan “ha ha ha” kayak flat dan kurang keliatan tertawa beneran gitu. Makanya dipakelah berbagai emoji ketawa yang ada di daftar keyboard.
Cara ketawa di media sosial #6 Ngerekam suara ketawa sendiri
Ini hanya bisa kejadian di dunia perchatingan sih ya. Jenis orang yang tertawa dengan cara ini adalah mereka yang pingin menunjukkan kalo mereka benar-benar lagi tertawa. Bagi mereka, tulisan tidak bisa menunjukkan betapa heboh mereka tertawa. Lagi pula banyak yang menuliskan teks tertawa tetapi hanya sebagai formalitas dan aslinya nggak ada ekspresi sama sekali. Makanya, demi menunjukkan kepada lawan bicara kalo dia sedang tertawa terbahak-bahak, maka direkamlah suara tertawanya dan dikirimkan.
Tetapi hati-hati kalo ada yang mengirim suara tertawa ya. Harus tahu waktu dan situasi. Jangan pernah memutar suara tertawa kiriman seseorang, apalagi nomor nggak dikenal, apalagi kalo ternyata bunyinya “hihihihihihi” ala kuntilanak. Kan ngeselin juga kalo diputer dan membahanalah suara ketawa kuntilanak itu. Bukannya lucu malah bikin merinding. Lebih merinding lagi, eh kalo tetiba mbak kuntinya muncul beneran.
BACA JUGA Jurus Ngeles Mahasiswa Biar Nggak Ngumpulin Tugas dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.