Menebak Karakter Orang Berdasarkan Media Sosial Favorit Mereka

menebak karakter kepribadian orang berdasarkan media sosial yang dipakai quora tantan tinder michat facebook linkedin instagram twitter mojok.co

menebak karakter kepribadian orang berdasarkan media sosial yang dipakai quora tantan tinder michat facebook linkedin instagram twitter mojok.co

Sebagai manusia modern yang siklus tidurnya berantakan, kita semua pasti kecanduan media sosial. Malahan kita lebih senang berhubungan dengan teman lewat media sosial daripada ketemuan langsung, padahal tinggalnya masih satu RW. Faktanya, kita semua menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk tenggelam ke sosial media, persis seperti yang sedang kalian lakukan saat ini dengan membaca tulisan ini, hahahahahaha.

Nah, semakin hari sosial media mulai banyak ya. Tren juga datang dan silih berganti, menggeser dominasi-dominasi platform lama. Sebut saja platform mig33, ada yang pernah asik main sosmed itu? Harus diakui bahwa masa kejayaan mig33 adalah masa terindah bermain sosmed, di mana belum banyak yang pake, dan jarang sekali netijen jahat muncul di sana. Sekarang? Walah, gampang banget kalo mau ngadain perang dunia siber.

Anyway, tiap-tiap sosmed memiliki gayanya sendiri-sendiri, dan sadar atau enggak, sosmed yang sering kita mainin ternyata menjadi cerminan pribadi kita masing-masing. Nah, berikut adalah jenis-jenis sosmed dan karakter orang yang hobi mainin sosmed itu.

Menebak karakter pengguna Quora

Quora biasanya dipake oleh orang yang gemar bertanya tapi males googling. Hahaha, enggak. Pake Quora karena merasa jawaban dari quoran—sebutan pengguna Quora—yang lebih bisa dipercaya. Setidaknya banyak pakar yang berseliweran di Quora dan bakal jawab pertanyaan apa saja. Bahasa baiknya sih, interaksi lebih baik daripada sekedar googling. Jadi, sekalipun jawaban dari quoran ya hampir banyak yang googling, setidaknya saat pertanyaan kita direspons orang lain itu udah seneng banget.

Lagian banyak hal yang ditanyain tapi bersifat pribadi, kayak yang sempat heboh akhir-akhir ini tentang pertanyaan, “Seberapa hebat pasangan kalian saat bercinta?” dan otomatis yang jawab buanyak banget. Ya, memang konten-konten yang berhubungan dengan 21+ itu sungguh seru untuk dibicarakan.

Orang yang pake Quora biasanya mempertanyakan banyak hal dan selalu penasaran, pun punya pengetahuan di atas rata-rata, ditambah juga dengan hobi baca sama nulis. Ya gimana nggak hobi baca, kan jawaban-jawaban pertanyaannya berupa tulisan. Yakali Quora nyediain fitur jawab pake voicenote.

Menebak karakter pengguna TedTalk

Kalo video-video di youtube banyak iklan dan konten ngaco, beda halnya dengan TED Talks. Video di TED Talks bebas dari iklan dan semuanya menambah pengetahuan. Ada banyak video dari para ahli di bidang apa saja yang bisa ditonton di sini, atau kalau lagi males nonton ya bisa pake mode podkes. Hape dimatiin, dikantongin, pake headset, sambil tiduran juga pembahasannya bakal lanjut terus, nggak kayak YouTube yang auto mati kalo layar dimatiini. YouTube bisa kek gitu, tapi hanya untuk yang langganan premium.

Nah, orang-orang yang sering buka TED Talks biasanya mereka yang demen pengetahuan baru. Yang demen hal-hal bermanfaat dan edukatif. Yang selalu haus akan konten berkualitas dan gratis. Iya, gratis tanpa biaya langganan sama sekali, pun nggak ada iklan bersliweran. Biasanya kan kalo gratis pasti banyak iklan kayak YouTube. Kalo nggak ada iklan tapi berkualitas dan edukatif, ya mbayar kayak Skill Academy dari Ruangguru. Atau kalau mau gratis akses Skill Academy, harus ikutan program Kartu Prakerja dulu.

Menebak karakter pengguna LinkedIn

LinkedIn adalah salah satu jaringan profesional yang ada. Kita bisa pasang semua info diri kita terkait skill-skill yang kita miliki, portofolio kita, juga bisa bikin tulisan-tulisan macam di blog gitu, tapi tentang hal-hal yang nggak ngaco dan slengean ya. Dengan memiliki akun LinkedIn yang bener, bisa tuh dapet pekerjaan dari perusahaan-perusahaan tertentu. Atau bisa dapet job kalo emang kalian seorang freelancer. Atau kalo mau nyari investor bisa juga di sini. Pernah ada kasus seorang investor mau nginves buat pebisnis yang punya kedai kopi, tapi sang investor mensyaratkan owner kedai kopinya itu punya akun LinkedIn.

Biasanya—atau harusnya—yang sering buka dan aktif di LinkedIn ini adalah para pekerja profesional yang ingin mempertegas karakter profesionalnya di dunia maya. Yakali ada yang mainan LinkedIn biar kelihatan gaul sambil nyari jodoh. Eh, jangan-jangan ada?

Menebak karakter pengguna Twitter

Para manusia modern nan masih muda pasti akrab dan demen banget sama platform satu ini. Simpel dan gampang banget mau ngapain aja. Mau perang siber? Bisa! Mau panjat sosial? Gampang banget! Mau nyinyir biar viral? Penak pol! Mau bikin joke receh biar tambah tenar? Sangat memungkinkan. Bahkan nyari bokep video dewasa juga bisa di sini, tinggal cari aja pake hestek, maka buanyak banget yang bakal muncul, dan nggak bakal ada sensor-sensoran!

Nah, biasanya yang gemar pake twitter ini adalah muda-mudi yang updet pol sama demen nulis-nulis pendek nan mengandung kelucuan di dalamnya. Pokoknya yang enerjik dan penuh tenaga untuk ngikutin utas-utas panjang, alias selo banget!

Menebak karakter pengguna semua media sosial di bawah grup Facebook

Grup Facebook meliputi Facebook, Instagram, dan Whatsapp, dan masih menguasai dunia persosmedan. Iya, bayangin aja siapa insan manusia di planet ini yang nggak pake WhatsApp? Siapa yang nggak punya Instagram? Siapa pula yang nggak pake Facebook? Barangkali ada yang cuma aktif di salah satu atau salah dua dari tiga platform itu, tetapi ya sama saja, toh satu grup perusahaan besar.

Nah, pengguna Facebook biasanya adalah mereka yang dulu pengguna Facebook aktif dan menolak hijrah ke Instagram. Lebih setia. Pokoknya mau di Facebook saja, biarlah manusia-manusia hits dan modern pindah ke Instagram, malahan jagat facebook bakal lebih tenang tanpa manusia yang latah dan gampang nyinyir di mana saja mereka berada. Lagian, siapa bilang Facebook ketinggalan zaman? Kagak. Banyak fitur baru di Facebook yang keren seperti marketplace, fitur jualan, bahkan bisa juga bikin halaman di Facebook dan dikelola menghasilkan duit, kayak blog gitu.

Yang pake Instagram adalah mereka yang menginginkan hal-hal segar dan sedang tren. Pokoknya orang-orang pake Instagram, ya harus ikutan pake Instagram biar bisa ikutan ngeksis dan posting foto-foto lucu, dan terlebih lagi nggak dianggap primitif karena nggak punya Instagram. Facebook dianggap sudah kuno dan membosankan karena lebih banyak orang posting tulisan, sementara Instagram lebih enak dilihat karena foto adalah konten andalan mereka.

Kalo yang pake WhatsApp, yah… semua orang pake WhatsApp sih. Ini kan media berkomunikasi, kecuali besok kalo tiba-tiba ada fitur jualan di WhatsApp dan jadi kayak OLX gitu. Yah, paling awal-awal dihujat dulu, sebelum akhirnya dimanfaatin juga. Orang-orang gitu kan, sering menghujat duluan kalo ada inovasi, baru deh ngerasain manfaatnya.

Menebak karakter pengguna Tinder/Tantan

Tinder dan adik tirinya atau kakak tirinya, Tantan, adalah media nyari jodoh berdasarkan kecocokan. Kalo kalian menyukai profil seseorang dan ternyata seseorang itu juga suka profil kalian, yaudah kalian bakal match. Kalo udah match baru bisa kirim-kiriman pesan dan kalo ternyata klop setelah ngobrol bisa diajak ketemuan.

Nah, kalian pasti punya temen yang tiap detik pasti buka Tinder atau Tantan dan nyari swipe kanan atau kiri terus-menerus sampai daftar di nearby habis, lihat-lihat ada yang match apa kagak, kalo ada yang langsung kirim pesan, kalo nggak ada ya nunggu lagi. Udah gitu mulu kerjaannya tiap hari, padahal udah punya pacar atau malah udah nikah. Ada? Banyak.

Biasanya yang mainan sosmed ini adalah mereka yang demen banget nyari pasangan. Demen lirik sana, lirik sini. Demen nyari gebetan baru. Pokoknya, sebisa mungkin harus nyari gebetan sebanyak mungkin buat dijadiin persedian kalo sapa tahu persediaan yang lama lepas atau direbut temen sendiri.

Yang seru adalah, eh kalo kita nemu pacar kita sendiri pas lagi swipe-swipe Tinder, atau malah nemu suami atau istri. Wah, bisa perang dunia tuh.

Menebak karakter pengguna MiChat

Ini sebenernya aplikasi chat biasa sih. Pihak MiChat tidak pernah mengkhususkan platform ini buat hal-hal tertentu dan aneh-aneh, ya… masyarakat aja yang akhirnya memutuskan akan seperti apa jalan MiChat. Saat ini MiChat lebih sering difungsikan bagi lelaki hidung belang buat nyari perempuan panggilan, plus jadi ajang jualan juga bagi para wanita itu. Asli, nggak ada yang salah, ya kalo demand masih selalu ada, apa salahnya menyediakan supply?

Menebak karakter pengguna KasKus

Eh, emang masih ada yang make?

BACA JUGA Sebulan Tak Melihat Story Medsos: Ini yang Kurasakan! dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version